Javasatu, Malang- Kali pertama di tahun 2020 Bupati Malang, HM Sanusi melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah kantor pelayanan publik Pemerintah Kabupaten Malang yang berada di Kepanjen.
Tempat pertama yang menjadi sasaran sidak Sanusi adalah Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil).
Sekitar 45 menit Sanusi melakukan sidak disini. Berbagai pertanyaan diajukan kepada pemohon. Mulai dari kepengurusan KTP, KK, Akte Kelahiran hingga Akte Kematian.
Tanya jawab Bupati Malang lebih mendalam lagi soal, jam berapa datang, bagaimana pelayanan sampai lama tidaknya kepengurusan itu.
Ada beberapa evaluasi yang disampaikan Sanusi usai melakukan sidak di Dispendukcapil.
“Gak ada temuan, tapi perlu peningkatan. Sosialisasi soal persyaratan itu supaya masyarakat memahami. Karena pemohon banyak, petugas terbatas, jadi pemohon bisa nunggu sampai 4 jam. Kepengurusan yang ada disini, kedepan saya berharap, satu jam itu sudah selesai,” kata Sanusi, Kamis (2/1/2019).
Setalah sidak di Dispendukcapil, Sanusi melanjutkan ke gedung Layanan Terpadu Satu Atap (LTSA) Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) yang baru saja diluncurkan beberapa waktu lalu. Disini, Sanusi mendapati LTSA belum dioperasikan dan terkunci.
Sanusi kemudian menuju kantor Disnaker yang hanya berjarak beberapa meter dari gedung LTSA. Di kantor Disnaker, Sanusi menyoroti absensi pegawai.
“Ternyata kemarin hanya di launching. Sampai saat ini personalia dan jaringannya sedang terganggu,” ungkapnya.
Tempat terakhir yang jadi sasaran sidak Sanusi adalah Public Service Center (PSC) 119 di RSUD Kanjuruhan Kepanjen. PSC 119 ini juga baru diluncurkan pada malam pergantian tahun beberapa hari yang lalu.
Disini, Sanusi hanya mendapati dua orang pegawai yang sedang berjaga.
“Sudah (beroperasi), cuma di masyarakat belum banyak mengenal. Dokter sudah siap semua, dokter gawat darurat, ambulan siap semua,” ucapnya.
15 menit kemudian, Bupati Malang dalam sidak yang didampingi Kepala Inspektorat Kabupaten Malang, Tri Diah Maestuti dan Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (BKPSDM), Nurman Ramdansyah meninggalkan area RSUD Kanjuruhan. (Agb/Arf)