JAVASATU.COM-BATU- Menjelang Libur Natal 2022 dan Tahun Baru 20223 (Nataru) permintaan kripik buah di Kota Batu meningkat drastis. Seperti yang terpantau di kripik buah produksi Kendedes Selecta kota Batu. Enam varian dagangan kripiknya laris manis, terutama jenis varian kripik buah apel.

Camilan kripik buah renyah sedap dan manis yang diolah dengan bumbu khas oleh pemilik produksi kripik rumahan Khamim Tohari ini meningkat hingga 60 persen.
Pengusaha yang juga Anggota DPRD kota Batu Khamim Tohari menyampaikan, enam varian kripik buah itu yaitu kripik apel, kripik mangga, Kripik Nangka, kripik pisang, kripik salak dan kripik Nanas.
“Ada enam varian itu, Semuanya menjelang natal dan tahun baru, mengalami peningkatan permintaan, untuk produksi kripik apel saja membutuhkan bahan baku 1,5 ton dari biasanya sekitar satu ton dalam sehari” kata Khamim Tohari, Minggu (11/12/2022).
Tokoh Masyarakat (Tomas) desa Tulungrejo kecamatan Bumiaji ini menyampaikan, produksi kripik buah apel lebih mudah ketimbang produksi kripik buah lainnya, karena buah apel mudah didapatkan di daerah Malang Raya. Sementara buah nanas, nangka , salak dan mangga didapatkan dari daerah luar Malang Raya.
“Seiring dengan kenaikan harga BBM, enam varian kripik buah juga mengalami kenaikan namun nilainya tidak seberapa yakni sekitar Rp 5000. kripik apel kita jual Rp 95 ribu per kilogramnya, keripik nangka Rp 120 ribu, kripik salak Rp 85 ribu dan pisang Rp 80 ribu” jelasnya.

Lilik Khamim Tohari istri Khamim Tohari mengatakan, usaha yang dirintisnya itu dilakukan sejak tahun 2012 lalu, dari tahun ke tahun usaha yang dikembangkan ini terus mengalami peningkatan.
“Alhamdulillah dan bersyukur usaha yang kita rintis bersama keluarga, dari tahun ke tahun terus berkembang, sekarang ada 40 pegawai yang bekerja, mereka mayoritas adalah warga sekitar sini” jelas Lilik.

Menurutnya, terkait promosi pemasaran hingga sekarang tidak ada masalah berarti, sebab dirinya selain memberikan wisata edukasi kepada para pengunjung yang datang di tempat pengolahan kripik, pihaknya juga melakukan promosi beragam melalui iklan di media sosial dan online, mulai Film pendek tik tok, hingga pameran UMKM.
“Kripik produksi kami sudah banyak masyarakat yang sudah kenal, tidak hanya di Malang Raya, Jawa Timur tetapi juga di luar Jawa, seperti Lampung dan Kalimantan” ungkapnya.

Menurutnya, selain menjual kripik dalam bentuk kemasan enam varian, dirinya juga menjual dengan sistem reseller. Dimana produksi kripik tersebut tidak membuat sendiri melainkan membeli produk dari supplier dan menjualnya kembali.
“Yang dominan itu kripik buah apel karena bahan baku ada disekitar kita. kita ini jual reseller, mulai kemasan 5 kg, ada yang minta 50 kg, satu kwintal sampai 1 ton tapi tergantung pasar mereka dan harus dikemas ulang” ungkap Lilik. (Yon/Saf)