email: javasatu888@gmail.com
  • Beranda
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • EKONOMI
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • WISATA & KULINER
  • ESAI
Javasatu.com
Kamis, 18 September 2025
No Result
View All Result
Javasatu.com
No Result
View All Result

Ini Perjalanan Sengketa Lahan 68 Hektar di Malang Hingga ke Meja Hijau

by Agung Baskoro
20 April 2021

Javasatu,Malang- Berawal tahun 2018 lalu PT Wonokoyo Jaya Corporindo membeli tanah seluas 68 hektar dari PT Margosuko. Tanah itu berada di Desa Majang Tengah, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang.

Saat ditemui usai sidang pembacaan keterangan saksi di gelar di Pengadilan Negeri Kepanjen, Departemen Aset Manajemen PT Wonokoyo Jaya Corporindo, Julius Siwalette, membenarkan hal itu.

Departemen Aset Manajemen PT Wonokoyo Jaya Corporindo, Julius Siwalette. (Foto: Agung Baskoro/Javasatu.com)

Julius menegaskan, bahwa legalitas tanah seluas 68 hektar tersebut berupa sertifikat hak milik sudah dikantongi oleh Manajemen PT Wonokoyo. Dan pihaknya tidak mungkin melakukan investasi pembelian lahan tanpa disertai legalitas yang sah.

“Saat kami melakukan jual beli, sudah ada rekomendasi hak guna usaha. Sertifikat itu sudah diperpanjang. Perpanjangan setelah 6 bulan atau 1 tahun itu beralih ke kita (dari PT Margosuko). Jual beli kami MOU pada 2018,” ujar Julius. Selasa (20/4/2021).

Adapun investasi yang dimaksud Julius dengan membeli lahan seluas 68 hektar itu akan dijadikan sebagai pabrik industri perunggasan terpadu.

“Gak mungkin kita investasi besar dengan kepemilikan abal-abal,” ucapnya.

Namun memasuki awal tahun 2020, tanah tersebut dikabarkan telah digunakan oleh warga setempat ditanami tanaman pertanian. Ada sekitar 500 warga Desa Majang Tengah yang memanfaatkan lahan tersebut.

BacaJuga :

Fadhil Hisyam, Siswa SMPN 1 Gresik Lolos Final OSN IPS 2025 Tingkat Nasional

22 Delegasi Negara Hadiri Konferensi ICPS Kolaboraya di Gresik, Dorong Investasi Mendunia

Nah puncaknya, karena merasa punya legalitas lahan yang sah, PT Wonokoyo Jaya Corporindo melaporkan beberapa warga yang diduga menggarap lahan tersebut.

Pada sidang ini, ada 4 orang warga asal Desa Pamotan yang menjadi terdakwa.
Mereka diduga turut memanfaatkan lahan tersebut.

“Mereka (4 terdakwa) termasuk penggarap lahan. Sementara 4 orang ini bisa mewakili semuanya. Mereka kayaknya penyewa lahan,” beber Julius.

Julius menceritakan bahwa, sebelumnya polemik sengketa ini pernah dimediasi oleh Muspika Kecamatan Dampit. Namun, tak ada titik temu yang solutif.

“Kami sudah jelaskan dasar hukumnya. Kalau sudah clear, maka tidak mungkin ada sidang sekarang,” sambungnya.

Namun demikian Julius berharap kasus ini bisa diselesaikan dengan jelas. Dan saat ini pihaknya tengah mengikuti dan menghormati proses hukum yang berlaku.

“Harapannya selesai dengan baik dan masyarakat mengetahui bahwa itu salah dan mengerti ini (lahan) bukan haknya,” katanya.

Kuasa Hukum Terdakwa, Wagiman Somodimedjo, SH. MH. (Foto: Agung Baskoro/Javasatu.com)

Sementara itu, ditempat yang sama, Kuasa Hukum Terdakwa, Wagiman Somodimedjo, SH. MH menerangkan para warga yang menduduki lahan 68 hektar beralasan telah mengantongi hak garap dari salah satu lembaga swadaya masyarakat (LSM) bernama Lembaga Aliansi Indonesia (LAI).

“Lebih dari 500 orang masyarakat menguasai lahan pada waktu lahan tersebut kosong,” ujar Wagiman.

Wagiman menambahkan, hak garap tersebut didasarkan pada keyakinan bahwa lahan seluas 68 hektar itu sedang tidak diperpanjang hak guna usahanya.

“Lalu saat itu SHGU memang sudah mati (sudah tidak berlaku). Maka dari itu, sudah dianggap tanah negara dan bisa dikuasai oleh rakyat,” jelasnya.

Menurut Wagiman, warga menggarap tanah bukan tanpa sebab, karena sudah mendapat restu penggarapan lahan dari LAI.

“Pada waktu itu dibuktikan dengan penanaman secara simbolis oleh LAI pusat,” ucapnya.

Para warga diketahui menanami lahan tersebut dengan tanaman jagung, palawija hingga sengon.

“Tanah ini pada saat itu kosong, gak ada pagar sehingga dianggap tanah negara. Ketika SHGU mati dan kembali jadi tanah negara, ada yang menyampaikan bisa menjadi sertifikat,” ungkapnya.

Terkait kekuatan legalitas lahan tersebut, Wagiman mengaku tidak bisa menerangkan secara gamblang.

“Legalitas kuat atau tidak saya kurang mengetahui. Karena LAI pusat tidak pernah dipanggil. Dalam hal tertentu kalau tanah negara bisa ditingkatkan menjadi SHM (sertifikat hak milik),” sebutnya.

Menanggapi 4 orang yang didakwa dalam kasus ini, Wagiman mengaku tak tahu alasan rasionalnya. Padahal di sisi lain, lahan seluas 68 hektar itu diduga dimanfaatkan 500 orang.

“Mereka adalan Agus Wanto, M Drai, Juki dan M Hanan. Keseluruhan adalah warga Desa Pamotan. Pelapornya PT Wonokoyo. Alasannya kenapa saya tidak tahu. Para terdakwa menguasai lahan 1 hektar hingga 500 meter,” pungkasnya. (Agb/Saf)

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
Tags: PN Kabupaten MalangPT WonokoyoSengketa Tanah Majang Tengah Dampit

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

BERITA TERBARU

Corona Ilario Rilis “All People Fly”, Single Dance Terbaru dengan Tiga Versi Unik

Fadhil Hisyam, Siswa SMPN 1 Gresik Lolos Final OSN IPS 2025 Tingkat Nasional

ADVERTISEMENT

22 Delegasi Negara Hadiri Konferensi ICPS Kolaboraya di Gresik, Dorong Investasi Mendunia

Dinas KBPPPA Gresik Fasilitasi 26 Kelompok UPPKA Urus NIB untuk Perkuat Usaha Keluarga

Kerajinan Limbah Kain Perca Karya Warga Kauman Gresik Ingin Go Internasional

Prev Next

POPULER HARI INI

Tembok Perumahan Tutup Akses Sawah, PDI Perjuangan Desak Pemkab Malang Buka Jalan Petani

Percepatan Tol Malang-Kepanjen Masuk Usulan Program Prioritas Kemen PUPR 2026-2027

Kerajinan Limbah Kain Perca Karya Warga Kauman Gresik Ingin Go Internasional

Dukung Reshuffle Kabinet, Pengamat Nilai Langkah Prabowo Percepat Kinerja Pemerintah

Umpatan “Ndasmu” Menurut Rasa Bahasa Jawa

BERITA LAINNYA

Corona Ilario Rilis “All People Fly”, Single Dance Terbaru dengan Tiga Versi Unik

AION V Raih Bintang 5 Euro NCAP, SUV Listrik Aman dan Tangguh Hadir di Indonesia

Dukung Reshuffle Kabinet, Pengamat Nilai Langkah Prabowo Percepat Kinerja Pemerintah

Bakamla Periksa Kapal Vietnam di Selat Malaka, Tidak Ada Pelanggaran Ditemukan

Komisi I DPR Setujui Anggaran Kemhan/TNI 2026 Rp187,1 Triliun

Prev Next

BERITA KHUSUS

DPRD Kabupaten Malang dan Bupati Sanusi Sepakat Perkuat Tata Kelola Daerah

RSUD Gresik Sehati Resmi Dibuka, Percepat Akses Layanan Kesehatan di Gresik Selatan

Prev Next

POPULER MINGGU INI

Bupati Gresik Buka Pelatihan Kepemimpinan Administrator, Tekankan Disiplin dan Inovasi Aparatur

Umpatan “Ndasmu” Menurut Rasa Bahasa Jawa

Kandang Ayam di Junrejo Batu Terbakar, 5.000 Ekor Ayam Mati, Kerugian Capai Ratusan Juta

Komjen Pol Suyudi Ario Seto Naik Pangkat, Pengamat: Figur Teladan Polri

Kakek di Belung Poncokusumo Ditangkap, Diduga Cabuli Bocah 8 Tahun Tetangganya

  • Tentang Javasatu
  • Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Siber
  • Kode Perilaku Perusahaan
  • Perlindungan Wartawan

© 2025 Javasatu. All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

  • Beranda
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • EKONOMI
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • WISATA & KULINER
  • ESAI

© 2025 Javasatu. All Right Reserved