Javasatu,Gresik- Paguyuban Pelestari Budaya Aksara Jawa (PPBAJ) mengkhawatirkan kepunahan budaya jawa.

Ketua PPBAJ, Bagus Heri Setiadji menilai, generasi muda saat ini kurang tertarik untuk mengetahui sejarah dan budaya lokal terutama budaya jawa dan aksara jawa.
“Mereka itu lebih suka membaca sejarah atau cerita yang berasal dari negara asing, jika tidak adanya promosi yang mengangkat sejarah dalam negeri maka dampak yang paling besar adalah kepunahan sejarah” kata Heri Setiadji, Selasa (20/4/2021).
Untuk itu, Kang Bagus Mpu Batu sapaan Bagus Heri Setiadji mengajak seluruh generasi muda anak bangsa mengangkat kembali budaya leluhur melalui PPBAJ.
“Dengan hadirnya Paguyuban Pelestari Budaya Aksara Jawa kedepannya berharap kepada stakeholder pemerintah lebih intens dan berkesinambungan dalam budaya lokal Aksara Jawa untuk bisa dikenal dilestarikan dan dikenalkan ke lokal, nasional bahkan manca Negara” paparnya.
Selanjutnya, Sekretaris PPBAJ, Eddy Purwanto SE. SH mengungkapkan,sebuah bentuk keseriusan PPBAJ itu, pada Minggu 17 April 2021 kemarin pihaknya telah mengadakan pertemuan untuk membahas pelestarian budaya jawa.
“Dengan keseriusan poro pini sepuh dan poro kadang peduli budaya jawa hadir dari Batu, Malang, Kediri, Mojokerto, Gresik, Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, Lamongan, dan Jombang. Dengan kebersamaan dan kesepakatan yang ada dalam waktu dekat ini paguyuban ini kita dorong untuk me-legalitaskan agar bisa berjalan dan bersinergi” ungkap Eddy.
Sementara Wakil Ketua PPBAJ, Wiji mengatakan, dalam waktu dekat, PPBAJ akan mengadakan event tunggal tentang kebudayaan jawa.
“Tujuannya adalah sebagai pembelajaran tentang budaya jawa dan sebagai penyebar informasi. Dan juga ada cara penulisan aksara jawa, serta memamerkan karya-karya budaya yang memiliki nilai sejarah dan budaya jawa” kata Wiji. (Bas/Saf)
Comments 6