Javasatu, Batu- Pimpinan DPRD kota Batu Dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sejak awal memutuskan untuk tidak ikut Kunjungan Kerja (Kunker) ke tiga daerah yakni Balikpapan, Yogyakarta dan Makasar yang berlangsung mulai Kamis 19 Maret 2020, dengan alasan, bahwa saat ini waktunya kurang tepat, pemerintah dan masyarakat saat ini sedang berupaya melakukan pencegahan penyebaran virus Corona (Covid-19).

Berdasarkan pantauan Javasatu di lapangan, hanya 20 orang anggota DPRD kota Batu ngotot berangkat Kunker. Sementara pimpinan DPRD kota Batu dan 4 orang anggota Fraksi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memilih tidak mengikuti Kunker.
Menurut pengakuan salah satu anggota dewan yang tidak mau disebut namanya, ia sudah mengingatkan agar tidak berangkat Kunker.
“Saya sudah ingatkan pada kawan-kawan anggota dewan agar tidak berangkat Kunker, karena saat ini situasinya tidak memungkinkan, situasi dan kondisi daerah perlu perhatian, sekarang ini wabah virus corona sudah menyebar kemana-mana” kata anggota Dewan yang tidak mau disebut namanya.
Menurutnya, Pelajar diliburkan, tempat wisata dan tempat hiburan ditutup, sementara pertemuan degan orang dibatasi. “Mestinya harus dihormati dan tidak melakukan kunjungan kerja ke daerah, semua pemerintah dan masyarakat sedang berupaya melakukan antisipasi terhadap penyebaran virus corona” ungkapnya.
Sementara, Ludi Tanarto Ketua Fraksi PKS DPRD kota Batu mengatakan bahwa empat orang anggota Fraksi PKS yang tidak ikut Kunker ke tiga daerah itu ada beberapa faktor, diantaranya ada istri anggota fraksi yang sekarang dalam kondisi sakit. Dan juga acara lain yang lebih penting.
“Disisi lain karena ada edaran yang tidak membolehkan melakukan Kunker, disisi lain karena Kunker sudah terjadwal, tapi PKS sudah sejak awal memutuskan untuk tidak melakukan Kunker” Jelas Ludi.
Dikabarkan sebelumnya, anggota DPRD kota Batu yang menyetujui dilakukan Kunker karena alasan sudah terjadwal, Suwandi Anggota DPRD kota Batu mengatakan mayoritas DPRD kota Batu menyetujui Kunker, dari tiga Pansus.
“Pilihannya memang sulit mas. jadwal itu sudah bulan yang lalu. Sekwan sudah melaksanakan jadwal DPRD, artinya pesawat hotel sudah di pesan dan sudah dibayar, kalau kita tidak melaksanakan maka kami anggota dewan harus mengembalikan anggaran yang sudah di bayarkan ke pihak lain” Terang Suwandi. Kamis (19/3/2020) kepada Javasatu.com.
Menurut Anggota DPRD dari Partai Demokrat ini, bahwa memang ada dua pilihan berangkat atau tidak, Hasilnya ada yang berangkat dan ada yang tidak, kami yang berangkat tetap melaksanakan tugas sesuai jadwal sehingga dikemudian hari tidak ada sesuatu masalah yang di khawatirkan. “Dan yang penting kami tidak menyalahi aturan” pungkasnya. Kamis (19/3/2020). (Yon/Arf)