Javasatu,Banyuwangi- Lonjakan kasus COVID-19 di Banyuwangi semakin meluas. Dalam dua hari ini saja, terdapat penambahan 140 kasus positif baru di Bumi Blambangan. Tingkat kematian pasien COVID-19 juga relative tinggi, dimana tujuh pasien meninggal dunia dalam dua hari terakhir.

“Total ada 140 kasus dua hari terakhir. Rinciannya kemarin ada tambahan 61. Hari ini ada tambahan 79 kasus. Iya (tertinggi di Jawa Timur),” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, dr. Widji Lestariono saat dikonfirmasi wartawan, Rabu 23 Juni 2021.
Bahkan, tambahan kasus hari ini merupakan yang tertinggi di Jawa Timur. “Iya (tertinggi di Jatim),” imbuhnya.
Terkait tujuh pasien positif meninggal, kata pria yang akrab disapa dr. Rio ini, satu orang diantaranya berasal dari klaster hajatan di Desa Sumberasri, Kecamatan Purwoharjo. “Hanya satu yang dari klaster hajatan. Kalau yang 6 dari rumah sakit. Bukan klaster,” ungkapnya.
Baca artikel lain dijaringan kami:
-
Duh! Utang RI Melampaui Batas IMF – Nusadaily.com
-
Waduh! Pasien Covid-19 Membludak RSUD Bekasi Dirikan Tenda Darurat – Nusadaily.com
-
Poyuono Gerindra Usulkan Jokowi 3 Periode ke Three Musketers Istana – Nusadaily.com
-
Kemenag: Utang Tunjangan Guru dan Dosen Siap Dibayarkan – Nusadaily.com
-
Jumlah Penumpang KRL Turun pada Hari Kedua PPKM – Nusadaily.com
Menurut Widji, ledakan kasus ini merupakan hasil tracing atas sejumlah klaster. Saat ini, setidaknya terdapat tujuh klaster yang menjadi sumber penularan COVID-19 di Banyuwangi.
Diantaranya, klaster hajatan di Desa Wringinpitu, klaster hajatan di Desa Sumberasri, Klaster Ponpes Darul Quran, Klaster Ziarah Walisongo Blimbingsari, klaster Masjid Desa Tegaldlimo, Klaster Keluarga Kelurahan Sumberjo, dan yang terbaru adalah klaster Puskesmas Kedungwungu, Kecamatan Tegaldlimo.
“Sumbangan kasus terbesar memang hasil dari tracing klaster. Untuk jumlah pastinya, saya tidak hafal. Sebenarnya ini tidak hanya di Banyuwangi. Secara nasional memang terjadi lonjakan. Di Jakarta, Bandung, Bangkalan, Kudus juga terjadi lonjakan. Hampir semua daerah ada peningkatan,” sebutnya.
Hal ini dikarenakan masih banyak masyarakat yang mengabaikan protokol kesehatan. Akibatnya, virus corona menyebar secara massif. “Kita tak pernah lelah mengingatkan masyarakat. Ayo tetap disiplin protokol kesehatan. Karena pandemi belum berlalu,” imbuhnya.
Dilansir dari data COVID-19 Jawa Timur, jumlah kasus positif di Banyuwangi mencapai 7.042 kasus. Sebanyak 5.956 pasien dinyatakan sembuh dan kasus yang masih aktif mencapai 378 orang. Sementara kasus kematian di Banyuwangi sebanyak 708 kasus dengan fatality rate mencapai 10,05 persen. (Ozi-Nd)-(Nd/Js/Nuh)
Comments 7