JAVASATU.COM-MALANG- Kabupaten Malang telah ditunjuk untuk menjadi tuan rumah dalam gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.

Namun bagaimana dengan kesiapan sejumlah veneu milik Pemkab Malang, apakah sudah siap untuk menggelar ajang olahraga bergengsi itu.
Salah satu veneu yang perlu diperhatikan adalah lintasan sepatu roda yang ada di lingkup stadion Kanjuruhan, yang saat ini kondisinya sangat memprihatinkan.
Kondisi lapangan itu dikeluhkan oleh Ketua Persatuan Sepatu Roda (Perserosi) Kabupaten Malang Priyo Sudibyo, yang menganggap Pemkab Malang terkesan tutup mata.
“Kami pernah menyampaikan keluhan ke Bupati, tapi jawabannya kurang mengenakan, katanya tidak ada anggaran,” keluh pria yang akrab di sapa Bogang itu, Kamis (07/12/2023)
Sangat disayangkan sekali melihat lintasan sepatu roda yang saat ini kondisinya rusak. Bogang menyebut tidak ada perawatan yang dilakukan oleh pihak terkait.
“Semestinya Pemkab sudah menganggarkan baik biaya perawatan, pembenahan lapangan sepatu roda. Berkali-kali saya menyampaikan keluhan itu. Saya tidak bisa berbuat banyak, lha wong Bupatinya ngomong gitu,” terang Bogang.
Penyesalan itu berlanjut dengan akan adanya Porprov yang akan digelar di Kabupaten Malang. Mengingat pihaknya harus menjadi tuan rumah yang baik.
“Disini kita harus juga mempersiapkan jauh-jauh sebelumnya dalam ajang Porprov mendatang. Bagaimana bisa sukses jika kondisinya seperti ini. Malu kalau sampai gak siap,” tambah Bogang usai melihat langsung kondisi lapangan sepatu roda.

Bogang menyontohkan berkaitan dengan kondisi di lapangan yang sangat berpengaruh dengan para atletnya. Jika kondisi seperti ini dibiarkan berlanjut, hingga tahun 2024 pihaknya pesimis untuk Cabor sepatu roda bisa dilaksanakan di wilayah kabupaten Malang.
“Pada saat even porprov Sidoarjo sepatu roda, tidak mendapatkan medali sama sekali. Hal tersebut terkendala lokasi latihan, untuk latihan harus menggunakan jalan raya yang ada di Abd. Saleh. Kalaupun kemarin mendapatkan emas dan perak, itu bukan dari sepatu roda namun dari cabang skate board,” imbuh Bogang.
Maka dari itu pihak Perserosi berharap pada Pemkab Malang, menyediakan anggaran perbaikan terhadap lintasan sepatu roda yang bertaraf internasional itu, mengingat lapangan itu satu satunya yang ada di Jawa Timur.
“Minimal para atlet sepatu roda Kabupaten Malang bisa lakukan latihan kembali pada lintasan yang sesungguhnya. Dengan begitu kejayaan para atlet yang dimiliki Perserosi kabupaten Malang, bakal muncul kembali dan optimis bisa kembali mengumpul medali emas seperti sebelumnya,” tukas Bogang. (Agb/Saf)