JAVASATU.COM-GRESIK- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik kembali menegaskan diri sebagai magnet investasi di Jawa Timur. Dalam kunjungan kerja DPMPTSP Jawa Timur dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia pada Rabu (7/5/2025), Pemkab Gresik memaparkan kesiapan dan peluang investasi unggulan yang ditawarkan.

Plt. Bupati Gresik, Asluchul Alif, menyambut langsung kunjungan tersebut bersama Sekda Achmad Washil Miftahul Rachman dan jajaran perangkat daerah. Dari BI Jatim hadir Deputi Direktur M. Barik Bathaludin, mendampingi Kepala DPMPTSP Jatim Dyah Wahyu Ermawati.
Dalam pertemuan itu, Plt. Bupati Alif membeberkan lima proyek investasi prioritas yang siap ditawarkan, antara lain:
-
Industri Pengolahan Logam Tembaga
-
Industri Alat dan Mesin Pertanian
-
Industri Hilirisasi Timah
-
Unit Pengolahan Ikan (UPI) bernilai tambah
“Gresik punya KEK JIIPE, kawasan industri Maspion, dan Kawasan Industri Gresik. Garis pantai kami panjang, ombak tenang, sangat potensial untuk pengembangan pelabuhan. Semua ini kami kemas dalam layanan investasi yang clean and clear,” terang Alif.
Ia juga menekankan bahwa Gresik memberikan kemudahan perizinan melalui OSS dan Mal Pelayanan Publik, serta insentif dan pendampingan hukum sesuai Perbup Nomor 80 Tahun 2023.
“Gresik adalah surga bagi investor. Kami ingin investasi tumbuh, lapangan kerja tercipta, dan ekonomi daerah bergerak cepat,” tegasnya.
Alif kembali menyerukan komitmen kolaboratif: “Kami tidak bisa sendiri. Butuh gotong royong semua pihak untuk menjadikan Gresik lebih maju dan kompetitif.”
Kepala DPMPTSP Jatim Dyah Wahyu menyampaikan apresiasi terhadap langkah proaktif Gresik dalam membangun iklim investasi.
Menurutnya, Gresik selalu konsisten menjadi kabupaten dengan capaian investasi tertinggi di Jawa Timur dalam beberapa tahun terakhir.
“Kolaborasi antarpihak, termasuk BI dan pemda, sangat penting agar sistem investasi kita kuat dan berkelanjutan,” tambahnya.
Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari High Level Meeting Investasi Jatim, yang bertujuan memperkuat daya saing daerah melalui sinergi antar pemangku kepentingan. (Bas/Nuh)