JAVASATU.COM-GRESIK- Nelayan di wilayah Kabupaten Gresik digelontor paket sembako oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik. Kegiatan ini merupakan bentuk bakti peduli nelayan berdaulat, program Nawa Karsa Gresik Agropolitan, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dan Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah.
“Pembagian paket sembako ini diberikan untuk membantu kebutuhan nelayan. Utamanya saat memasuki musim angin barat dimana nelayan kesulitan untuk melaut dan hasil tangkapan menurun. Semoga ini bisa bermanfaat dan meringankan kebutuhan para nelayan sehari-hari,” ujar Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Jumat (25/11/2022).
Tercatat ada 1.000 nelayan berasal dari Kecamatan Panceng, Ujungpangkah, Sidayu, Bungah, Duduksampeyan, Manyar, Gresik, dan Kebomas yang mendapat bantuan tersebut. Seluruhnya merupakan nelayan yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Pemkab Gresik dalam Nawa Karsa memiliki beberapa program peningkatan kesejahteraan nelayan, yang masuk dalam Gresik Agropolitan. Selain pemberian paket sembako yang diawali hari ini terdapat beberapa fokus utama dalam mewujudkan kesejahteraan nelayan.
Diterangkan, yang pertama adalah, program Go Tani pada sektor perikanan dan program nelayan berdaulat dengan penyediaan permodalan lunak dan pembangunan beberapa titik Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN).
Pemberian paket sembako ini, Pemkab Gresik nantinya akan diberikan sebanyak tiga kali hingga bulan Desember 2022. Momen ini bertepatan dengan berlangsungnya musim angin barat yang biasanya berlangsung di akhir tahun. Sehingga, total paket sembako yang diberikan sebanyak 3.000 paket sembako.
Terkait beberapa nelayan sudah masuk dalam DTKS tetapi belum menerima paket sembako, Kadis Perikanan Kabupaten Gresik, Moh Nadlelah mengutarakan agar tidak perlu risau.
“Bagi Nelayan yang tidak dapat paket sembako, akan kita usahakan untuk bisa menerima bantuan dari Provinsi Jawa Timur. Insha Allah jumlahnya nanti 2.667 paket, sehingga bisa menjangkau lebih luas kepada nelayan Kabupaten Gresik yang data terakhirnya tercatat sebanyak 11.167 jiwa,” ujar Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Gresik Moh. Nadlelah.
Ahmad Syafi’i (61), salah satu nelayan asal Desa Sukorejo mengaku bersyukur atas bantuan yang diberikan Pemerintah Kabupaten Gresik. Bantuan ini sangat berarti ditengah musim angin barat dimana banyak nelayan kesulitan untuk melaut.
“Saat musim angin barat seperti saat ini, bagi nelayan yang perahunya kurang memenuhi syarat akan sangat berbahaya untuk melaut. Jadi nanti kalau anginnya sudah agak teduh baru kita bisa melaut lagi,” ungkapnya.
Oleh karenanya, Ahmad Syafi’i dan rekan-rekan nelayan sangat mendukung adanya program dari Pemkab Gresik utamanya dalam masalah permodalan dan kemudahan mendapatkan BBM.
“Sekali melaut saya biasanya rata-rata mendapat keuntungan 50 sampai 75 ribu rupiah atau kurang lebih 4-5 kilogram ikan. Jadi kalau ada bantuan permodalan bisa digunakan untuk memperbaiki perahu atau jaring. Kalau BBM jelas kita butuh,” pungkasnya. (Bas/Arf)