Javasatu,Batu- Pemerintah kota Batu dalam waktu dekat ini akan memberikan bantuan sebesar Rp 500 ribu per Kepala Keluarga (KK) kepada Warga Kota Batu Jawa Timur yang terdampak pembatasan aktivitas saat pandemi Virus corona atau Covid-19.

Hal ini disampaikan Wakil Walikota Batu Punjul Santoso melalui WhatsApp (WA) ke grup Forum Warga kota Batu, Minggu (5/4/2020) pagi.
Selain memberikan bantuan kepada warga terdampak, Punjul juga menyampaikan, bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Batu juga telah menyiapkan anggaran Rp 59,5 Miliar untuk 3 sektor prioritas utama yaitu; Kebutuhan Kesehatan selama 3 bulan, bidang Ekonomi dan jaring pengaman sosial.
“Anggaran sebesar itu adalah dalam rangka mengatasi masalah Covid-19 ada 3 sektor utama yang menjadi prioritas utama yaitu : Kebutuhan Kesehatan selama 3 bulan Rp. 13 M” kata Punjul Santoso yang juga Wakil Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Batu.
Anggaran Rp 13 miliar, lanjut Punjul akan dilakukan pengadaan pembelian Alat Pelindung Diri (APD), masker, hand sanitizer, disinfektan, rapid test, obat-obatan, insentif tenaga medis dan tenaga pendukung, biaya shelter karantina, tempat istirahat medis, biaya pengobatan rumah sakit,
“Perioritas kedua adalah Bidang Ekonomi, berupa pembebasan pajak hiburan dan hotel, pembebasan retribusi pasar, diskon tarif PDAM” ucap Punjul.
Sementara untuk pembebasan sewa bedak di tempat obyek wisata, kata Punjul sedang dikaji termasuk pembebasan retribusi kebersihan serta PBB untuk sektor pertanian.
Berikutnya, kata Politisi PDIP ini yang ketiga adalah Jaring Pengaman Sosial / Social Safety Net tahap awal disiapkan hampir 45 M untuk 3 bulan ke depan dan akan disiapkan sampai 6 bulan.
“Digunakan bantuan bagi 30 Ribu KK atau hampir 43,5 % jumlah KK di Kota Batu bagi sektor informal dan warga masyarakat yang terdampak Covid-19 yaitu para buruh tani/penggarap, pekerja yg dirumahkan, pekerja harian, PKL/UMKM, tukang ojek dan sopir angkut, pengelola kantin sekolah, pramuwisata/guide/pokdarwis dan masyarakat kurang mampu yg diluar data DTKS.
“Saat ini data dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sudah masuk tinggal verifikasi ulang dari Desa/Kelurahan” jelasnya
Selain itu Pemkot Batu juga menganggarkan Bidang Keamanan yang telah disiapkan hampir Rp.1,5 M untuk Operasional penanggulangan Covid-19 BPBD kota Batu, Operasi Cipta Kondisi Kantramtibmas, Physical Distancing, Operasi Gabungan pengecekan warga luar yang masuk kota Batu di 2 pintu masuk kota Batu, pengawasan warga pendatang baru di desa/kelurahan.
Ia juga menjelaskan Dana sebesar Rp 59,5 Miliar bersumber dari dari Refocussing dan Realokasi anggaran yang berasal dari pengalihan belanja perjalanan dinas, makan minum rapat, kegiatan pelatihan, bimtek, pameran, sosialisasi.
Dan juga kegiatan yang mengumpulkan orang banyak, pengadaan pakaian dinas, pengadaan peralatan dan perlengkapan kantor, pengadaan kendaraan, belanja barang dan jasa serta belanja modal yang dinilai kurang mendesak dan bisa ditunda.
Sementara itu, Didik Mahmud Anggota DPRD kota Batu dari Fraksi Golkar, menyayangkan jika harus menggunakan buku rekening karena dinilai masih ribet.
“Tapi kalau memberikan bantuan jumlahnya hanya sekali Rp 500 ribu kemudian memakai bank Jatim. ini bagaimana. kalo saja per desa misalnya 500 org berarti harus siapkan 8000 hingga 9000 buku rekening” Kata Didik.
Menurutnya, mestinya sebelum diputuskan harus ada evaluasi dulu karena desa kesulitan. Dan harus dipahami tidak semua warga punya buku rekening bank jatim.
Sedang Terkait penanganan Covid-19 dengan anggaran Rp 59,5 Miliar, Hari Danah Wahyono, Anggota DPRD kota dari Fraksi Gerindra menyambut baik langkah yang dilakukan pemkot Batu, dengan catatan penyaluran anggaran sebesar itu harus tepat sasaran.
“Alhamdullilah pemerintah kota Batu peduli dengan yang terdampak COVID 19 Kita tinggal tunggu realisasinya
Dan di data yang benar warga yang terdampak jangan sampai salah sasaran” jelas Hari Danah. (Yon/Arf)