JAVASATU-GRESIK- Paguyuban Pengusaha dan Masyarakat Gresik Barat (PPMGB) bersama Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa Nasional (ABPEDNAS) Gresik melakukan pengawalan pengerukan yang dilakukan oleh perusahaan melalui Corporate Sosial Responsibility (CSR), Rabu (3/11/2021).

Dalam melakukan pengawalan, PPMGB dan ABPEDNAS tak sendiri, mereka telah dibantu oleh Pemdes Morowudi, Sukoanyar dan Putat Lor, mereka terjun langsung ke titik lokasi Dusun Kletak Desa Putat Lor sebagai tindakan kongkrit turut serta mengawal CSR yang disalurkan dalam bentuk kegiatan fisik normalisasi yakni pengerukan endapan lumpur Kali Lamong. Kegiatan diawali rapat koordinasi pihak terkait dan tumpengan sederhana, di Balai Desa Morowudi Kecamatan Cerme.

Kepala Desa Putat Lor, Ahmad Zainuri mengatakan, titik lokasi yang dilakukan pengerukan tepat di Kali Avur Morowudi serta pembangunan DAM tanggul yang jebol usai diterjang banjir di Dusun Kletak, Desa Putat Lor.
“Adanya kegiatan normalisasi di tahun ini minimal mengurangi dampak banjir yang biasa terjadi 7 hingga 8 hari. Berharap bisa 2 hingga 3 hari. Bahkan tidak banjir lagi” tambah Kepala Desa Morowudi M. Soleh.
Sementara Ali Sa’dan selaku perwakilan masyarakat sekaligus anggota BPD / Abpednas dari Desa Morowudi, menyampaikan terimakasih kepada Pemerintah Kabupaten Gresik (PUTR-SDA) serta Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, dan PPMGB atas rencana pembangunan tanggul Ini.
“Semoga ini bisa minimalkan dan mengurangi debit air saat hujan” tegas dia.
Sedangkan Atok Ali selaku Pengurus PPMGB berharap semoga dengan adanya kegiatan normalisasi kali lamong ini akses jalan dapat dilewati secara normal.
“Sehingga roda perekonomian tidak terganggu” tandas Atok Ali.

Diketahui, banjir Kali Lamong masih menjadi permasalahan serius beberapa tahun terakhir di kabupaten Gresik saat terjadi musim penghujan, hal ini disebabkan Intensitas curah hujan yang tinggi dan endapan lumpur di aliran sungai yang memadat serta meninggi mengakibatkan menghambat lancarnya aliran air.
Kondisi ini bisa memperburuk desa sekitar terutama yang berada di dataran rendah, dan ini perlu dilakukan tindakan meskipun sulit untuk mencegahnya, berbagai upayapun dilakukan oleh berbagai pihak guna meminimalisir banjir serta kerugian yang ditimbulkanya.
Sebab itu, Pemerintah Kabupaten Gresik melalui Dinas PUTR bidang Sumber Daya Air melakukan koordinasi dengan pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo telah melakukan normalisasi Kali Lamong sepanjang 6 km, dengan target rampung pada akhir November 2021 ini. (Bas/Saf)