JAVASATU.COM-MALANG- “Labbaik Allahumma labbaik. Labbaik laa syarika laka labbaik. Innal hamda wan ni’mata laka wal mulk laa syarika lak”. Gema kalimat talbiyah berkumandang bertalu-talu, Rabu (13/7/2022) pagi. Ratusan jemaah calon haji mengenakan busana warna putih mengelilingi ‘Ka’bah’. Para laki-laki mengenakan ‘ihram’. Total ada 500 orang yang mengelilingi bangunan berbentuk kubus warna hitam tersebut.

Namun, pemandangan itu bukan terjadi di tanah suci Makkah. Melainkan di Lapangan Pecaton, Desa Rejoyoso, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang.
Ratusan orang tersebut tengah melakukan manasik haji bersama-sama. Pesertanya merupakan anggota keluarga besar Yayasan Pesantren Sosial As-Salam, Bantur, Kabupaten Malang.
Humas Yayasan Pesantren Sosial As-Salam, Muzeki menjelaskan, manasik dengan melibatkan anggota keluarga besar yayasan tersebut merupakan acara tahunan.
Lanjut laki-laki yang akrab disapa Zaki ini, pesertanya terdiri dari siswa mulai dari playgroup, TK, SD, MTs, SMK hingga Madrasah Diniyah As-Salam. Bahkan menariknya, para guru dan wali murid serta wali santri juga turut serta dalam kegiatan tahunan ini.
“Tidak hanya para siswa dan santri saja yang ikut. Namun, guru dan wali murid dan wali santri dari semua jenjang pendidikan juga kami libatkan dalam kegiatan ini. Masyarakat juga kami persilakan untuk terlibat,” beber Zaki.
Zaki menambahkan, tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan keimanan para anggota keluarga besar Yayasan Pesantren Sosial As-Salam.
Kegiatan yang dipandu oleh Ustaz Toha Putra Wirawan SAg ini juga memiliki tujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan ibadah haji bagi peserta didik, santri, guru, dan wali murid.
“Para peserta kegiatan manasik haji mengikuti pengarahan terlebih dahulu. Selanjutnya diajak bersama-sama untuk menunaikan rukun haji,” ujarnya.
Pelaksanaan manasik dengan ketua pelaksana Ustaz Khoirul Anam SPd ini sama persis dengan pelaksanaan ibadah haji di tanah suci. Diawali dengan ihram dan niat, kemudian dilanjutkan dengan wukuf di Arafah. Selanjutnya, mabit di Muzdalifah dan jumrah aqabah.

Para peserta manasik juga disimulasikan melaksanakan mabit di Mina, tawaf ifadhah kemudian sa’i dan diakhiri dengan tawaf wada.
“Kami laksanakan sesuai dengan urutan ibadah haji. Harapannya semoga kegiatan ini bisa membantu para anggota keluarga besar untuk meningkatkan keimanan serta mendatangkan manfaat bagi masyarakat,” tutup founder dari gerakan belajar Galeri Kreatif tersebut. (Ayu/Nuh)
Semangat..
Semoga selalu istiqomah dan menjadi aktivitas yg di ridhoi allah