email: javasatu888@gmail.com
  • Beranda
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • EKONOMI
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • WISATA & KULINER
  • ESAI
Javasatu.com
Kamis, 9 Oktober 2025
No Result
View All Result
Javasatu.com
No Result
View All Result

Tirta Hening, Mata Air yang Bangkit Kembali Berkat Sentuhan Mahasiswa UMM

by Redaksi Javasatu
28 Juli 2019

JAVASATU.COM- Ketika kaki-kaki mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menapak di Desa Pringgodani, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, yang mereka temui bukan sekadar deretan rumah dan ladang singkong. Tapi juga sumber kehidupan yang hampir dilupakan: Tirta Hening, sebuah mata air yang selama bertahun-tahun menjadi nadi desa, namun kini kusam dan tak terurus.

Mahasiswa Kelompok KKN 44 UMM sedang melukis dinding sumber mata air. (Foto: Istimewa)

Di musim kemarau 2019, teriknya bukan hanya soal panas yang menyengat, tapi juga kekeringan yang mengintai. Di tengah itu, 31 mahasiswa lintas fakultas yang tergabung dalam Kelompok 44 KKN UMM datang bukan sekadar membawa program kerja, tapi juga membawa semangat perubahan dan empati.

“Kami tidak menyangka, sumber air yang jadi tumpuan warga untuk mandi, mencuci, bahkan mengairi desa sebelah, dibiarkan dalam keadaan seperti itu,” tutur Rina S., juru bicara kelompok KKN 44.

Mahasiswa UMM, Rina sedang berdialog dengan Kepala Dusun Sumberbendo Pringgodani. (Foto: Istimewa)

Sumber Kehidupan yang Terabaikan

Sumber air itu dinamai warga Tirta Hening. Namanya indah, tapi kondisinya jauh dari harapan. Dinding sumber ditumbuhi lumut, aliran air tersumbat daun-daun kering, dan lingkungan sekitar gelap tanpa penerangan. Padahal, tempat itu bukan hanya sumber air, tapi juga saksi bisu kegiatan sosial warga: mulai dari syukuran, pertunjukan kuda lumping saat bulan Suro, hingga titik temu anak-anak muda desa.

ADVERTISEMENT

“Rasanya sedih melihat tempat sepenting itu dibiarkan,” ucap Rina lirih.

Melalui dialog dengan perangkat desa, tokoh masyarakat, dan warga, para mahasiswa mulai menyusun rencana. Bukan hanya ingin ‘membersihkan’, tapi menghidupkan kembali. Tirta Hening harus bersinar lagi.

Kondisi dinding sumber mata air Tirta Hening usai disulap Mahasiswa UMM. (Foto: Istimewa)

Menyulap Tirta Hening: Dari Kumuh Jadi Cantik

Hari-hari berikutnya, warga mulai menyaksikan perubahan. Mahasiswa turun langsung membersihkan area sumber. Lumut di dinding dikikis. Sampah dibersihkan. Lalu dinding polos yang lembap itu perlahan berubah menjadi kanvas warna-warni. Mural karya mahasiswa menghiasi Tirta Hening, seolah memberi nyawa baru.

BacaJuga :

TMMD ke-126 di Malang Dimulai, Sinergi TNI dan Pemda Bangun Desa Terpencil

DPRD Kabupaten Malang Fasilitasi Penyelesaian Dana PBB Warga Tambaksari yang Belum Disetorkan

Tak hanya itu. Mereka memasang lampu penerangan, menyediakan tempat sampah, dan menata jalur akses menuju sumber agar lebih ramah untuk semua usia. Malam hari yang dulu gelap, kini bercahaya. Warga yang tadinya sekadar datang mengambil air, kini bisa singgah lebih lama, ngobrol, bahkan berswafoto.

“Ini bukan cuma tempat ambil air, sekarang seperti taman kecil bagi warga,” kata salah satu warga RT 21 dengan senyum bangga.

Kondisi sumber mata air Tirta Hening sebelum disulap Mahasiswa. (Foto: Istimewa).

Ketika Mahasiswa Tak Sekadar Belajar

Bagi mahasiswa KKN 44 UMM, pengalaman ini bukan hanya soal pengabdian masyarakat, tapi juga pelajaran hidup. Mereka melihat langsung bagaimana akses air bersih bukan sesuatu yang bisa dianggap sepele. Mereka belajar bahwa perubahan bisa dimulai dari hal kecil, asal dilakukan dengan hati.

“Kami belajar makna gotong royong yang sesungguhnya. Warga tak hanya menerima, mereka ikut membantu, ikut menjaga. Itu yang paling berkesan,” ungkap Rina.

Mewariskan Kesadaran

Kini, Tirta Hening berdiri dengan wajah baru. Lebih terang, bersih, dan bermakna. Tapi misi KKN 44 belum selesai. Mereka berharap keberadaan mereka meninggalkan warisan yang lebih penting dari sekadar cat warna-warni: kesadaran kolektif untuk menjaga lingkungan, merawat sumber daya lokal, dan memperkuat solidaritas sosial.

“Semoga ini jadi awal, bukan akhir. Semoga warga terus menjaganya, dan anak-anak muda desa melihat Tirta Hening bukan hanya sebagai tempat air mengalir, tapi juga tempat semangat hidup mengalir,” pungkas Rina.

Di ujung kemarau itu, ketika banyak hal mengering, para mahasiswa justru meninggalkan jejak yang membasahi hati—dan sebuah sumber air yang kembali bening, bukan hanya di mata, tapi juga di jiwa. (Arf)

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook

Menyukai ini:

Suka Memuat...
Tags: Desa PringgodaniKecamatan BanturKKNTirta Heningumm

BERITA TERBARU

Wali Kota Malang Turun Tangan Bantu Warga Terdampak Angin Kencang dan Pohon Tumbang

Polresta Malang Kota Tanam Jagung dan Gelar Pasar Murah untuk Perkuat Ketahanan Pangan

ADVERTISEMENT

TMMD ke-126 di Malang Dimulai, Sinergi TNI dan Pemda Bangun Desa Terpencil

DPRD Kabupaten Malang Fasilitasi Penyelesaian Dana PBB Warga Tambaksari yang Belum Disetorkan

Panen Perdana Kubis Lapas Kelas I Malang Capai 3 Kuintal, Bukti Kemandirian Warga Binaan

Prev Next

POPULER HARI INI

Umpatan “Ndasmu” Menurut Rasa Bahasa Jawa

Visi Jarot Warjito Maju Ketum Deprindo 2025–2028: Ciptakan ‘Local Heroes’ Siap Bersaing Global

Jembatan Kaca Bromo Siap Jadi Daya Tarik Wisata Baru di TNBTS

Panglima TNI Sambut 400 Kadet Papua di Mabes TNI, Tekankan Disiplin dan Cinta Tanah Air

From Chinatown With Love: Oliver Wihardja Angkat Warisan Pecinan di Art Jakarta 2025

BERITA LAINNYA

HUT ke-80 Jawa Timur, Gubernur Khofifah Ziarah ke Makam Bung Karno di Blitar

Publik Apresiasi Larangan Sirene “Tot-tot Wuk-wuk” di Jalan Raya, Bukti Polri Dengar Aspirasi Masyarakat

BGN Libatkan Pemda Awasi Program MBG, Pastikan Kualitas dan Higienitas Aman

Panglima TNI Sambut 400 Kadet Papua di Mabes TNI, Tekankan Disiplin dan Cinta Tanah Air

Mbak Wali Dorong Rumah Ibadah Jadi Ruang Ramah Anak dan Penanam Nilai Toleransi

Prev Next

BERITA KHUSUS

DPRD Kabupaten Malang dan Bupati Sanusi Sepakat Perkuat Tata Kelola Daerah

RSUD Gresik Sehati Resmi Dibuka, Percepat Akses Layanan Kesehatan di Gresik Selatan

Prev Next

POPULER MINGGU INI

Pemkab Gresik Maksimalkan SILOPINTER, Pendapatan Pajak Daerah Tembus Rp960 Miliar

Umpatan “Ndasmu” Menurut Rasa Bahasa Jawa

Kuratorial di Belanda Jadi Langkah Awal Pemulangan 30 Ribu Artefak Indonesia

Kapal Nelayan Albakor 01 Hilang 23 Hari di Laut Selatan, Satpolairud Malang Dirikan Posko Pencarian

Warga Rampal Celaket Malang Beri Kejutan Koramil Klojen di HUT ke-80 TNI

  • Tentang Javasatu
  • Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Siber
  • Kode Perilaku Perusahaan
  • Perlindungan Wartawan

© 2025 Javasatu. All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

  • Beranda
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • EKONOMI
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • WISATA & KULINER
  • ESAI

© 2025 Javasatu. All Right Reserved

%d