Javasatu, Malang- Alat sensor gempa seharga 3,5 miliar rupiah didatangkan oleh Pemerintah Kabupaten Malang untuk mengantisipasi korban akibat bencana alam dan mendeteksi dini akan terjadinya gempa, Pemerintah Kabupaten Malang akan segera memasang alat sensor gempa di kecamatan Gedangan.
Bagio Setyono Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, saat ditanya asal dananya, iapun menyebutkan bahwa berasal dari BMKG Pusat.
“Satu alat sensor gempa itu seharga sekitar 3,5 miliar rupiah. Dananya itu dari BMKG pusat, kita hanya kebagian memasangnya saja,”terangnya.
Penambahan alat pendeteksi gempa ini masih Bagio, merupakan upaya mitigasi atau meminimalisir risiko bencana gempa dan tsunami yang ada di wilayah Kabupaten Malang.
“Kami tahun 2020 awal ini sudah terjadi 9 gempa lebih yang terdeteksi. Kami ingin menambah lagi alat pendeteksi supaya lebih akurat pendeteksian setiap titik gempa,”terang pria yang akrab di panggil Walet itu.
Walet menambahkan, sensor tersebut bakal dipasang di darat, bukan di dalam laut.
“Ini kan untuk mengakuratkan lokasi gempa di Kabupaten Malang. Untuk mempercepat peringatan dini, jika itu nanti ada tsunami. Agar penanganannya bisa lebih cepat, kalau kita sudah tahu persis lokasi gempanya. Jika ada gempa di laut juga sama, bisa sebagai peringatan dini, apalagi kalau mengakibatkan tsunami,” ungkapnya.
Berdasarkan keterangan Walet bahwa alat sensor gempa tersebut akan segera dilaunching oleh Bupati Malang dan Kepala BPBD Kabupaten Malang.
“Ya rencananya kalau gak ada aral lintang tanggal 14 Januari atau mungkin setelahnya. Nanti yang akan masang monitornya itu pak Bupati sama Kepala BPBD di Gedangan,”pungkas Walet. (Agb./Arf)