JAVASATU.COM- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy namanya mencuat di bursa bakal calon wakil presiden (bacawapres), hal itu dilontarkan Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin, yang menilai Muhadjir cocok berpasangan dengan Capres PDIP, Ganjar Pranowo.
“Muhadjir memiliki karakter kuat. Memiliki pengalaman dan kredibilitas tinggi di pemerintahan, khususnya bidang pembangunan manusia dan kesejahteraan sosial,” kata Ujang dilansir dari RMOL, MInggu (30//4/2023).
Senada dengan Ujang, guru besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya, Prof Hotman M Siahaan, mengatakan, Muhadjir layak jadi Bacawapres.
“Dia pas dipasangkan dengan Ganjar. Apalagi Muhadjir itu sudah lama dekat dengan Megawati,” kata Hotman.
Menurutnya, selain memiliki pribadi yang kuat, Muhadjir juga memiliki modal massa Muhammadiyah yang jumlahnya sangat besar. Belum lagi Muhammadiyah yang memiliki daya resonansi kuat terhadap kelompok-kelompok umat Islam lain, sehingga langkah Muhammadiyah berpotensi diikuti.
“Saya kira Muhammadiyah akan solid mendukung Muhadjir,” tegasnya.
Dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL pada Minggu (30/4/2023), sejauh ini dukungan berbagai komunitas dan kelompok masyarakat terus mengalir. Bekas relawan Jokowi-Makruf pada Pilpres 2019, Rumah Indonesia Berkemajuan (RIB) Jawa Tengah dan RIB Banyuwangi, juga menyatakan dukungan bagi Muhadjir untuk posisi Bacawapresnya Ganjar Pranowo.
Sementara itu, RIB Jambi, justru menginginkan Muhadjir berpasangan dengan Capres Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Dukungan juga datang dari suster Katolik di Keuskupan Agung Merauke, Provinsi Papua Selatan, Ambrosia Nainggolan. Ia menilai Muhadjir orang baik, sangat toleran, memiliki pengalaman di bidang birokrasi dan pendidikan. “Beliau ini sangat sederhana, rendah hat. Beliau dekat dengan masyarakat, mau turun ke bawah.”
Menanggapi hal tersebut, masih dilansir dari RMOL, Muhadjir Effendy, mengaku belum mendapat arahan dari Muhammadiyah terkait maraknya dukungan kepada dirinya untuk menjadi calon Wakil presiden pada Pemilu 2024.
Muhadjir Effendy menegaskan, saat ini masih fokus pada tugas-tugasnya sebagai Menko PMK. Belum ada rencana mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden.
“Sebagai menteri, saya harus fokus pada tugas-tugas saya dan memberikan yang terbaik untuk bangsa dan negara,” kata Muhadjir usai halalbihalal dengan keluarga besar Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di Dome UMM KOta Malang, Sabtu (29/4/2023), dikutip dari RMOL.
Selain menjalankan tugas pokok di Kemenko PMK yang mengkoordinasikan sekitar 18 kementerian dan lembaga pemerintahan, Muhadjir diberi amanat oleh Presiden Jokowi untuk menangani tugas-tugas khusus.
Misalnya, target menurunkan kemiskinan ekstrem menjadi nol persen pada 2024. Menurunkan stunting dari 24 persen menjadi 10 persen. Ia juga sering ditugaskan menangani kasus bencana alam, seperti gempa Cianjur, Sulawesi Barat bahkan sampai Turki dan Suriah. Pada musim Lebaran 2023 ini dia ditunjuk menangani masalah mudik.
Lebih lanjut mantan Mendikbud pada Kabinet Jokowi Jilid Satu yang suka blusukan ke tengah masyarakat itu juga mengatakan, aspirasi pencalonan dirinya menjadi Bacawapres merupakan bunga demokrasi.
“Itu bunga-bunga demokrasi saja. Kan tidak hanya saya yang disebutkan,” katanya.
Dengan karakternya yang asli, rendah hati, low profile, dia mengatakan, ada sosok yang lebih baik dari dirinya untuk menjadi Cawapres.
“Sudah banyak calonnya, dan lebih mumpuni daripada saya.” ucapnya.
Menjawab pertanyaan wartawan senior Malang, bahwa dia juga disebut-sebut pantas menjadi pasangan Anies Baswedan, Capres yang diusung Partai Nasdem, Partai Demokrat dan PKS, dengan guyon Muhadjir mengatakan, “Itu kan kata wartawan. Kan saya sudah menggantikan Pak Anies sebagai Mendikbud.”
Menurut Muhadjir, siapapun bakal calon presiden dan wakil presiden yang terpilih di Pemilu 2024 adalah orang-orang yang memiliki komitmen kuat mensejahterakan rakyat.
Dia mengatakan, yang paling penting proses demokrasi berjalan baik. Pemilu 2024 menghasilkan pimpinan negara yang betul-betul memiliki komitmen kuat untuk mensejahterakan rakyat, memajukan demokrasi dan penegakan hukum.
“Siapapun, kita dukung semuanya,” pesan Muhadjir memungkasi. (Saf)