email: javasatu888@gmail.com
  • Beranda
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • EKONOMI
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • WISATA & KULINER
  • ESAI
Javasatu.com
Kamis, 4 Desember 2025
No Result
View All Result
Javasatu.com
No Result
View All Result

Oposisi Setengah Hati Demokrat Musabab Manuver Turun Gunung SBY Diprediksi Tak Akan Sesuai Harapan

by Syaiful Arif
22 September 2022

JAVASATU.COM-JAKARTA- Dilansir dari grup media ini, Nusadaily.com, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melemparkan dugaan pihak tertentu mendesain Pilpres 2024 hanya diikuti dua pasangan calon presiden-wakil presiden (capres-cawapres).

Susilo Bambang Yudhoyono. (Foto: Istimewa)

SBY juga menyebut ada kemungkinan pilpres berjalan tak adil, alias penuh kecurangan.

SBY berencana ‘turun gunung’. Pasalnya, SBY mengaku mendengar dan mengetahui bahwa ada tanda Pemilu 2024 bakal tidak jujur dan adil.

“Konon akan diatur dalam Pemilihan Presiden nanti yang hanya diinginkan oleh mereka dua pasangan capres dan cawapres saja yang dikehendaki oleh mereka,” ungkap SBY beberapa waktu lalu.

Pengamat politik dari Universitas Padjadjaran, Kunto Adi Wibowo mengatakan apa yang dilakukan SBY tak lebih dari manuver politik untuk menarik perhatian publik pada Demokrat.

Menurutnya, Demokrat hanya cukup memanfaatkan perhatian publik itu lewat berbagai kerja-kerja politik demi meningkatkan perolehan suara dan kursi di Pemilu 2024 mendatang.

“Apa yang disampaikan SBY, manuver SBY, membuat publik memperhatikan Demokrat. Tinggal bagaimana memanfaatkan attention itu jadi vote di 2024,” kata Kunto saat dihubungi, Rabu (21/9/2022).

BacaJuga :

Buku ‘Suntingan Teks Kakawin Lambang Pralambang’ Sajikan Edisi Kritis Naskah Tunggal

BNN Tangkap Gembong Narkoba di Kamboja, Nasky: Lanjutkan War on Drugs For Humanity

Kunto menerangkan elektabilitas Demokrat di sejumlah hasil survei dalam beberapa waktu terakhir menunjukkan peningkatan, di mana parpol pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berada di peringkat empat atau tiga. Menurutnya, hasil itu merupakan sinyal bagus bagi Demokrat jelang Pemilu 2024.

“Sinyal bagus untuk Demokrat,” tutur Kunto.

Kunto memandang rencana SBY turun gunung di Pemilu 2024 merupakan hal yang positif bagi upaya Demokrat melawan oligarki dan rezim saat ini.

Menurutnya, ketokohan SBY bisa menjadi antitesis bagi rezim sekarang, serta angin segar bagi masyarakat yang membutuhkan harapan perubahan.

Sulit Lawan Oligarki

Di sisi lain, Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menyatakan, keuntungan yang bakal diperoleh Demokrat dari manuver yang dilakukan SBY tidak maksimal.

Pasalnya, menurutnya, tingkah Demokrat selama menjadi oposisi pemerintahan Jokowi masih terlalu banyak kompromi dan terlihat setengah hati.

Ujang memandang totalitas Demokrat dalam memainkan peran oposisi tidak terlihat seperti PDIP saat menjadi oposisi pemerintahan SBY pada 2004-2014.

“Oposisi Demokrat tidak terlalu kencang dibandingkan dulu PDIP jadi oposisinya Pak SBY. Saya melihat Demokrat saat ini masih terlalu banyak kompromi dan setengah hati. Akan ada dampak keuntungan bagi Demokrat, tapi tidak akan maksimal, kecuali Demokrat totalitas jadi oposisi selama ini,” ucapnya.

“Demokrat kadang keras, kadang lembek, jadi tidak akan terlalu banyak,” sambungnya.

Terkait rencana SBY turun gunung di Pemilu 2024, menurut Ujang, langkah itu tetap tidak akan mampu mengalahkan oligarki dan rezim saat ini.

Dia berkata oligarki saat ini luar biasa dan rezim sekarang memiliki kekuatan yang juga luar biasa, hampir menyerupai dengan oligarki yang dibangun SBY saat menjabat Presiden RI.

Menurut Ujang, SBY tidak akan bisa mengalahkan oligarki dan rezim saat ini karena tidak memiliki jabatan yang strategis.

“Saya rasa enggak bisa, karena posisi SBY tidak punya jabatan, tidak punya posisi, hanya Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat,” ujar Ujang.

Ujang menambahkan, orang yang tidak punya jabatan maka tidak akan memiliki kekuatan. Menurutnya, orang biasa justru akan memiliki kekuatan bila memiliki jabatan.

“Orang biasa kalau punya jabatan itu powernya kuat, akan jadi orang hebat. Kalau orang hebat tapi tidak punya jabatan tidak bisa apa-apa juga. Misalnya, Jokowi sekarang kuat, powerful, tapi ketika sudah tidak jadi presiden ya tidak ada apa-apa, tidak bakal ada gigi. SBY juga, walau turun gunung lawan oligarki ya tidak sekuat dulu, tidak terlalu kuat lawan oligarki sekarang,” tutur Ujang. (Han-Nusadaily.com/Saf)

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
Tags: Partai DemokratSBYSusilo Bambang Yudhoyono

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

BERITA TERBARU

Buku ‘Suntingan Teks Kakawin Lambang Pralambang’ Sajikan Edisi Kritis Naskah Tunggal

Prajurit TNI Pikul Logistik Puluhan Kilometer, Salurkan Bantuan ke Desa Terisolir di Sitahuis

BNN Tangkap Gembong Narkoba di Kamboja, Nasky: Lanjutkan War on Drugs For Humanity

Sidang Gugatan Griya Keraton, Pemkab Kediri Diminta Aktif Tagih Fasum-Fasos Pengembang

PG Ngadiredjo Kediri Siap Sukseskan Swasembada Gula Nasional

TNI Bantu Operasikan SPBU di Sibolga dan Tapteng, Pastikan Pasokan BBM Tetap Lancar

Polres Sragen Sosialisasi QR Code WBS Polri, Pastikan Perlindungan Penuh bagi Pelapor

MKD DPR RI Sosialisasi Kode Etik hingga TNKB Khusus di Polres Malang

Polisi Tangkap Pencuri Spesialis Booth Minuman di Malang, 5 Cup Sealer Disita

Jenderal Marinir Hendro Suwito, Mantan Komandan Paspampres yang Gemar Naik Vespa

Prev Next

POPULER HARI INI

Karoseri Gunungmas Rambah Segmen Bus, Luncurkan Faz Revolver, Bidik Pasar Nasional

Wings Air Buka Rute Malang-Lombok, Pariwisata Semakin Mudah Dijangkau

Rute, Tarif dan Jam Operasional Trans Jatim Malang Raya

Kebaya, Reyog dan Kolintang Resmi Diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia

BNN Tangkap Gembong Narkoba di Kamboja, Nasky: Lanjutkan War on Drugs For Humanity

BERITA LAINNYA

Buku ‘Suntingan Teks Kakawin Lambang Pralambang’ Sajikan Edisi Kritis Naskah Tunggal

Prajurit TNI Pikul Logistik Puluhan Kilometer, Salurkan Bantuan ke Desa Terisolir di Sitahuis

BNN Tangkap Gembong Narkoba di Kamboja, Nasky: Lanjutkan War on Drugs For Humanity

Sidang Gugatan Griya Keraton, Pemkab Kediri Diminta Aktif Tagih Fasum-Fasos Pengembang

PG Ngadiredjo Kediri Siap Sukseskan Swasembada Gula Nasional

TNI Bantu Operasikan SPBU di Sibolga dan Tapteng, Pastikan Pasokan BBM Tetap Lancar

Polres Sragen Sosialisasi QR Code WBS Polri, Pastikan Perlindungan Penuh bagi Pelapor

PNS Kodim Wonosobo Terima Penghargaan Donor Darah ke-25 dari PMI, Jadi Inspirasi Warga

Kebaya, Reyog dan Kolintang Resmi Diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia

PWNU Jatim Doa Bersama untuk Keselamatan Indonesia

Prev Next

POPULER MINGGU INI

Rute, Tarif dan Jam Operasional Trans Jatim Malang Raya

Sebanyak 139 Perwira Tinggi TNI Naik Pangkat

Karoseri Gunungmas Rambah Segmen Bus, Luncurkan Faz Revolver, Bidik Pasar Nasional

Rayakan 20 Tahun Keris diakui UNESCO, Irjen Pol (Purn) Guntur Usung Tema Keris Kamardikan

STIT Raden Santri Gresik Lantik Pejabat Struktural Baru, YAPIG Dorong Transformasi Kampus

  • Tentang Javasatu
  • Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Siber
  • Kode Perilaku Perusahaan
  • Perlindungan Wartawan

© 2025 Javasatu. All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

  • Beranda
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • EKONOMI
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • WISATA & KULINER
  • ESAI

© 2025 Javasatu. All Right Reserved