email: javasatu888@gmail.com
  • Beranda
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • EKONOMI
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • WISATA & KULINER
  • ESAI
Javasatu.com
Rabu, 15 Oktober 2025
No Result
View All Result
Javasatu.com
No Result
View All Result

Oposisi Setengah Hati Demokrat Musabab Manuver Turun Gunung SBY Diprediksi Tak Akan Sesuai Harapan

by Syaiful Arif
22 September 2022

JAVASATU.COM-JAKARTA- Dilansir dari grup media ini, Nusadaily.com, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melemparkan dugaan pihak tertentu mendesain Pilpres 2024 hanya diikuti dua pasangan calon presiden-wakil presiden (capres-cawapres).

Susilo Bambang Yudhoyono. (Foto: Istimewa)

SBY juga menyebut ada kemungkinan pilpres berjalan tak adil, alias penuh kecurangan.

SBY berencana ‘turun gunung’. Pasalnya, SBY mengaku mendengar dan mengetahui bahwa ada tanda Pemilu 2024 bakal tidak jujur dan adil.

“Konon akan diatur dalam Pemilihan Presiden nanti yang hanya diinginkan oleh mereka dua pasangan capres dan cawapres saja yang dikehendaki oleh mereka,” ungkap SBY beberapa waktu lalu.

ADVERTISEMENT

Pengamat politik dari Universitas Padjadjaran, Kunto Adi Wibowo mengatakan apa yang dilakukan SBY tak lebih dari manuver politik untuk menarik perhatian publik pada Demokrat.

Menurutnya, Demokrat hanya cukup memanfaatkan perhatian publik itu lewat berbagai kerja-kerja politik demi meningkatkan perolehan suara dan kursi di Pemilu 2024 mendatang.

“Apa yang disampaikan SBY, manuver SBY, membuat publik memperhatikan Demokrat. Tinggal bagaimana memanfaatkan attention itu jadi vote di 2024,” kata Kunto saat dihubungi, Rabu (21/9/2022).

BacaJuga :

Jarot Warjito Terpilih Jadi Ketum Deprindo 2025–2028, Siap Satukan Kekuatan Pengembang Nasional

Pengamat Puji Prabowo Hadiri KTT Perdamaian Gaza: Bukti Indonesia Diperhitungkan Dunia

Kunto menerangkan elektabilitas Demokrat di sejumlah hasil survei dalam beberapa waktu terakhir menunjukkan peningkatan, di mana parpol pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berada di peringkat empat atau tiga. Menurutnya, hasil itu merupakan sinyal bagus bagi Demokrat jelang Pemilu 2024.

“Sinyal bagus untuk Demokrat,” tutur Kunto.

Kunto memandang rencana SBY turun gunung di Pemilu 2024 merupakan hal yang positif bagi upaya Demokrat melawan oligarki dan rezim saat ini.

Menurutnya, ketokohan SBY bisa menjadi antitesis bagi rezim sekarang, serta angin segar bagi masyarakat yang membutuhkan harapan perubahan.

Sulit Lawan Oligarki

Di sisi lain, Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menyatakan, keuntungan yang bakal diperoleh Demokrat dari manuver yang dilakukan SBY tidak maksimal.

Pasalnya, menurutnya, tingkah Demokrat selama menjadi oposisi pemerintahan Jokowi masih terlalu banyak kompromi dan terlihat setengah hati.

Ujang memandang totalitas Demokrat dalam memainkan peran oposisi tidak terlihat seperti PDIP saat menjadi oposisi pemerintahan SBY pada 2004-2014.

“Oposisi Demokrat tidak terlalu kencang dibandingkan dulu PDIP jadi oposisinya Pak SBY. Saya melihat Demokrat saat ini masih terlalu banyak kompromi dan setengah hati. Akan ada dampak keuntungan bagi Demokrat, tapi tidak akan maksimal, kecuali Demokrat totalitas jadi oposisi selama ini,” ucapnya.

“Demokrat kadang keras, kadang lembek, jadi tidak akan terlalu banyak,” sambungnya.

Terkait rencana SBY turun gunung di Pemilu 2024, menurut Ujang, langkah itu tetap tidak akan mampu mengalahkan oligarki dan rezim saat ini.

Dia berkata oligarki saat ini luar biasa dan rezim sekarang memiliki kekuatan yang juga luar biasa, hampir menyerupai dengan oligarki yang dibangun SBY saat menjabat Presiden RI.

Menurut Ujang, SBY tidak akan bisa mengalahkan oligarki dan rezim saat ini karena tidak memiliki jabatan yang strategis.

“Saya rasa enggak bisa, karena posisi SBY tidak punya jabatan, tidak punya posisi, hanya Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat,” ujar Ujang.

Ujang menambahkan, orang yang tidak punya jabatan maka tidak akan memiliki kekuatan. Menurutnya, orang biasa justru akan memiliki kekuatan bila memiliki jabatan.

“Orang biasa kalau punya jabatan itu powernya kuat, akan jadi orang hebat. Kalau orang hebat tapi tidak punya jabatan tidak bisa apa-apa juga. Misalnya, Jokowi sekarang kuat, powerful, tapi ketika sudah tidak jadi presiden ya tidak ada apa-apa, tidak bakal ada gigi. SBY juga, walau turun gunung lawan oligarki ya tidak sekuat dulu, tidak terlalu kuat lawan oligarki sekarang,” tutur Ujang. (Han-Nusadaily.com/Saf)

Tags: Partai DemokratSBYSusilo Bambang Yudhoyono

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERITA TERBARU

MUI Gresik Kecam Keras Trans7, Nilai Program Expose Uncensored Lecehkan Kiai dan Pesantren

Wakil Panglima TNI Lepas 180 Prajurit Satgas Kizi Garuda ke Afrika Tengah untuk Misi Perdamaian PBB

ADVERTISEMENT

Kelurahan Kebungson Gelar Musyawarah Kesehatan, Warga Sampaikan Aspirasi untuk Layanan Lebih Baik

PCNU Kabupaten Malang Kecam Trans7, Nilai Tayangan “Xpose Uncensored” Lecehkan Pesantren dan Kiai

Festival Santri X LP Ma’arif NU Dukun 2025 Tampilkan Kreativitas Siswa dan Guru

Prev Next

POPULER HARI INI

Festival Santri X LP Ma’arif NU Dukun 2025 Tampilkan Kreativitas Siswa dan Guru

Polisi Ungkap Identitas Mayat Terbakar di Kebun Tebu Malang, Korban Warga Sumawe

Bakorwil III Jatim dan Persema Reborn Matangkan Liga Bakorwil III Jatim 2026

Umpatan “Ndasmu” Menurut Rasa Bahasa Jawa

Penganiayaan Siswa SMPN 28 Kota Malang, Disdikbud Diminta Bertindak

BERITA LAINNYA

Wakil Panglima TNI Lepas 180 Prajurit Satgas Kizi Garuda ke Afrika Tengah untuk Misi Perdamaian PBB

Pangdivif 2 Kostrad Pimpin Sertijab Danyonzipur 10, Letkol Czi Amito Gantikan Letkol Czi Bayu

Gerakan Tanam 350 Ribu Kopi di Lereng Sumbing, Wonosobo Perkuat Reboisasi dan Ketahanan Pangan

Lomba Renang Laut Ternate Warnai HUT TNI dan Provinsi Maluku Utara

Dandim Wonosobo Tinjau Lahan Pembangunan Koperasi Merah Putih di Legok Sukoharjo

Prev Next

BERITA KHUSUS

DPRD Kabupaten Malang dan Bupati Sanusi Sepakat Perkuat Tata Kelola Daerah

RSUD Gresik Sehati Resmi Dibuka, Percepat Akses Layanan Kesehatan di Gresik Selatan

Prev Next

POPULER MINGGU INI

Penganiayaan Siswa SMPN 28 Kota Malang, Disdikbud Diminta Bertindak

Umpatan “Ndasmu” Menurut Rasa Bahasa Jawa

Dua Siswa SMPN 28 Kota Malang Sempat Berkelahi, Kini Sudah Berdamai

Kasus Perkelahian di SMPN 28 Kota Malang, Ketua Fraksi PKS Minta Pemkot Evaluasi Sistem Pengawasan Sekolah

Gelombang Dukungan MBG, AKHERA Jawa Barat Suarakan Apresiasi untuk BGN dan Presiden Prabowo

  • Tentang Javasatu
  • Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Siber
  • Kode Perilaku Perusahaan
  • Perlindungan Wartawan

© 2025 Javasatu. All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

  • Beranda
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • EKONOMI
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • WISATA & KULINER
  • ESAI

© 2025 Javasatu. All Right Reserved