JAVASATU.COM-MALANG- Kamis (9/5/2024) berlokasi di Ndalem Palereman Kepanjen, Mas Dwi dan Gus Farih sowan ke Ebes Inep. Mas Dwi yang bernama lengkap Dwi Hari Cahyono, mengatakan bahwa silaturahmi kepada Sesepuh Malang Raya, yaitu Peni Suparto, yang dikenal dengan sapaan Ebes Inep, merupakan hal wajib dilakukan untuk bisa ngangsu kawruh. Menimba ilmu pengetahuan, pengalaman dan kebijaksanaan dari Ebes Inep. Mas Dwi bersama Gus Farih (Ahmad Farih Sulaiman), mendatangi kediaman Ebes Inep di Ndalem Palereman Kepanjen.
Seperti diketahui, bahwa Dwi Hari Cahyono (Mas Dwi) dan Ahmad Farih Sulaiman (Gus Farih), sedang berikhtiar untuk maju dalam Pilkada Kota Malang tahun 2024 ini. Mas Dwi adalah Kader PKS, yang saat ini masih menjabat sebagai Ketua Fraksi PKS DPRD Provinsi Jawa Timur. Sedangkan Gus Farih masih menjabat sebagai Ketua Fraksi PKB DPRD Kota Malang, yang juga dipercaya menjadi Sekretaris DPC PKB Kota Malang dan Ketua PC GP Ansor Kota Malang. Keduanya, mulai dari awal digadang-gadang menjadi Satu Pasangan Wali kota dan Wakil Wali kota Malang.
“Kami yang masih muda-muda ini, wajib hukumnya untuk menimba ilmu pengetahuan, pengalaman dan kebijaksanaan dari Beliau Ebes Inep. Beliau memang Ebes’e Wong Malang Raya. Beliau salah satu sesepuh yang wajib kita timba kebijaksanaannya,” ungkap Mas Dwi saat ditemui di Ndalem Palereman.
Lebih lanjut, Mas Dwi juga menambahkan bahwa dinamika politik lokal di Malang Raya, tidak bisa dipisahkan dari pengaruh Ebes Inep. Sebagai Mantan Wali kota Malang yang mampu menjabat dua periode (2003 – 2013), tentu sangat banyak ilmu pengetahuan, pengalaman dan kebijaksanaan yang bisa didapatkan dari Ebes Inep. Bahkan pengaruhnya masih sangat kuat hingga saat ini.
“Ebes Inep merupakan sosok manusia yang paripurna. Sebagai seorang Bapak bagi kita semuanya. Yang mampu ngemong, ngayomi dan mengajarkan kebijaksanaan kepada kita semuanya. Itulah kenapa saya dan Mas Dwi wajib sowan kepada Beliau,” ungkap Ahmad Farih Sulaiman, yang akrab disapa Gus Farih.
Gus Farih juga menambahkan, bahwa saat ini banyak pihak yang membawa-bawa nama Ebes Inep untuk kepentingan politiknya pribadi. Padahal, semuanya wajib menjaga nama baik Ebes Inep. Semuanya wajib menghormatinya, dengan tidak menyebarkan klaim atau hoaks yang membawa-bawa nama Ebes Inep. Menurutnya, Ebes Inep adalah Bapak bagi Wong Malang Raya. Wajib dijaga nama baiknya.
“Jangan sampai kita memanfaatkan nama baik Ebes Inep hanya untuk klaim-klaim yang bisa menimbulkan keresahan dan ketegangan sosial di Malang Raya,” imbuhnya menegaskan.
Pada pertemuan silaturahmi tersebut, Ebes Inep juga menitipkan pesan kepada seluruh warga Malang Raya. Agar tidak mudah diombang-ambingkan oleh dinamika politik. Tidak mudah mempercayai segala macam informasi dan berita dari sumber-sumber yang belum bisa dipercaya. Menurut Ebes Inep, momentum Pilkada serentak tahun 2024 ini, harus bisa dijadikan wahana Pendidikan Politik. Terutama untuk menggelorakan kembali Idealisme dan Ideologi dalam Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara.
“Berkaca dari hasil Pemilu Legislatif 2024 kemarin, kita bersama bisa menyaksikan Matinya Idealisme. Politik uang sangat luar biasa masif. Kita tidak bisa membendungnya. Demokrasi transaksional terang-terangan menampakkan dirinya tanpa malu-malu. Semoga pada Pilkada serentak 2024 ini, kita bersama bisa menghidupkan kembali Idealisme dan Ideologi. Pancasila harus terus diperkuat dan ditegakkan,” ungkap Ebes Inep memberikan wejangannya.
“Sampai saat ini, saya masih belum menentukan siapa calon kepala daerah di Malang Raya yang saya dukung. Kalaupun ada yang membawa-bawa nama saya, mungkin mereka masih belum tahu apa-apa perihal peraturan dan perundang-undangan yang ada saat ini, serta tidak tahu bagaimana kedudukan saya sebenarnya,” sambung Ebes Inep menambahkan.
Selain itu, Ebes Inep juga menambahkan bahwa sangat dibutuhkan adanya banyak dialog, diskusi dan forum-forum yang bisa menjadi wahana Pendidikan Politik bagi masyarakat seluas-luasnya.
“Semuanya mempunyai tanggung jawab untuk membangun demokrasi dan peradaban masyarakat yang lebih luhur dan mulia. Khususnya melalui medan politik yang mengutamakan Idealisme dan Ideologi Pancasila,” tutup Ebes Inep. (Wes/Arf)