JAVASATU.COM-MALANG- Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Malang, AKBP Putu Kholis Aryana, menghadiri Musyawarah Nasional (Munas) Aremania Utas yang digelar di Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Karangploso, Kabupaten Malang, pada Sabtu (1/6/2024). Munas ini bertujuan memilih Presidium Aremania dan merintis langkah untuk menjadikan suporter Arema FC lebih terstruktur.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Bupati Malang HM Sanusi, Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga, serta Penjabat Walikota Malang Ir Wahyu Hidayat. Tidak kurang dari 1.000 suporter setia Arema FC, Aremania, turut berpartisipasi dalam Munas yang berlangsung selama dua hari, dari tanggal 1 hingga 2 Juni 2024.
Dalam sambutannya, Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana mengungkapkan dukungannya kepada keluarga korban tragedi Kanjuruhan. Ia juga menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada seluruh perwakilan Koordinator Aremania yang hadir.
“Saya, selaku pimpinan tertinggi Polres Malang, sekali lagi di hadapan bapak dan ibu sekalian mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas terjadinya musibah tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022,” ujar AKBP Putu Kholis di Dome UMM, Sabtu (1/6/2024).
AKBP Putu Kholis menegaskan bahwa Polres Malang selalu mengenang tragedi tersebut dan menunjukkan dukungannya kepada keluarga korban serta suporter Aremania. Ia juga menekankan pentingnya langkah-langkah progresif untuk menjalin komunikasi dengan keluarga korban dan Aremania.
Sebagai wujud komitmen, Kapolres AKBP Putu Kholis menyatakan bahwa pihaknya siap menjalin kemitraan dengan keluarga korban Kanjuruhan dan Aremania.
“Kami dari Polres Malang sudah menyiapkan konsep MoU antara kami, rekan-rekan Aremania, dan keluarga korban Kanjuruhan untuk dapat menghidupkan kembali dan memulihkan atmosfer, semangat, dan olahraga persepakbolaan di Malang,” ujarnya.
Munas ini memiliki agenda utama memilih tujuh dari sembilan calon yang akan menjadi presidium. Tujuh orang yang terpilih sebagai pemimpin Aremania adalah Ali Rifki, Teddy Krisna, Prayogi Emprit, Simon Zakaria, Sam Inos, Bagus Gadang, dan M. Anwar. Sistem presidium ini disepakati oleh tim formatur gerakan Aremania Satu dan menandai pertama kalinya Arema FC memiliki organisasi formal. Sebelumnya, mereka hanya terbagi dalam koordinator wilayah dan komunitas.
Pemilihan yang berlangsung sekitar dua jam itu menggunakan sistem voting. Ali Rifki, mantan manajer klub Arema FC, meraih suara terbanyak dengan 150 suara. Presidium Aremania yang terpilih akan bertugas menyusun program kerja ke depan untuk suporter Arema FC.
Dengan terbentuknya organisasi ini, diharapkan Aremania dapat menjadi lebih solid dan terorganisir, serta mampu mendukung Arema FC dengan lebih efektif dalam berbagai kompetisi di masa mendatang. (Agb/Nuh)