JAVASATU.COM-MALANG- “Glamur Singing and Dancing Club” merayakan usia seperempat abad dengan meriah. Bertempat di Green Leaf Hall and Resto, Jalan Pahlawan Trip No A7 Kota Malang, Rabu (7/5/2025), perayaan ulang tahun ke-25 klub ini mengangkat tema “Dengan Menyanyi dan Berdansa Kita Pererat Persaudaraan.”

Ketua Glamur Singing and Dancing Club, Imran Jamaran, menyebut momen ini bukan sekadar perayaan, melainkan penegasan eksistensi komunitas lansia yang tetap aktif secara fisik dan sosial.
“Ibu-ibu minta perayaan yang berbeda, ya saya ikuti saja. Ini ajang untuk menyambung silaturahmi antarklub juga,” kata Imran.
Nama “Glamur” sendiri bukan merujuk pada kemewahan, melainkan singkatan dari Golongan Lanjut Umur. Klub ini didirikan oleh para lansia berusia 60 tahun ke atas. Kini anggotanya berkisar 30 orang, mayoritas berusia 70 tahun ke atas.
“Ada yang 71, 72, bahkan 85 tahun dan masih aktif menari,” ujar Imran.
Glamur tak sekadar tempat bersenang-senang. Menurut Imran, line dance menuntut koordinasi, konsentrasi, dan kekuatan otak.
“Kalau salah langkah, ya buyar. Ini latihan menjaga ketajaman pikiran, bukan hanya bergerak,” lugasnya.
Beberapa klub lansia lainnya turut diundang meramaikan, seperti Edelweiss, ULD, Evergreen, hingga Breakfast Time. Mereka tampil silih berganti, memamerkan kemampuan menari dengan penuh semangat.

Imran berharap line dance bisa semakin dikenal dan diminati masyarakat luas. Ia menyarankan komunitas lain mengadopsi standar gerak yang jelas, seperti yang diterapkan Glamur.
“Kami pakai koreografi berpakem, langkahnya tertata, lagunya pun terstruktur. Jadi bukan asal goyang,” ujarnya.
Dengan nada berseloroh namun serius, Imran menegaskan bahwa menari bukan soal prestasi, tapi perlawanan terhadap pikun.
“Biar pikiran tetap tajam. Biar tua, asal lentik,” katanya. (Jup/Saf)