JAVASATU-SURABAYA- Para seniman beri masukan untuk Departemen Seni Rupa Dewan Kesenian Jawa Timur, Masukan dan harapan itu tersampaikan pada muhibah safari lima kota di Jawa Timur. Muhibah sekaligus Sosialisasi Pra Jatim Art Forum 2021 oleh Budiamin, Najib Amrullah dan Jefri Gunawan, mulai Mei hingga Juni.Muhibah safari lima kota ini dengan beranjangsana ke komunitas-komunitas seni rupa di lima kota.
Antara lain Kota Surabaya, Tuban, Batu, Tulungagung, dan Pasuruan. Selain dalam rangka mensosialisasikan kegiatan Jatim art forum 2021. Menurut Kordinator Departemen Seni Rupa Budiamin pihaknya ingin menerima masukan dari perupa-perupa di daerah. Yakni terkait apa yang menjadi keresahan dan juga harapan perupa perupa di daerah.
BACA JUGA:
- Dewan Kesenian Jatim Gelar Sayembara Manuskrip Buku Puisi 2021 – Kliktimes.com
-
Ini Point Penting Raker Dewan Kesenian Jawa Timur 2021 – Javasatu.com
“Agar kami punya formulasi yang tepat baik untuk Pameran Jatim Art forum 2021 nanti maupun program-program Departemen Seni Rupa,” jelasnya Rabu (7/7/2021).
Kegiatan tersebut berlangsung selama beberapa satu bulan setengah. Yakni di Kota Surabaya tanggal 30 Mei 2021 pukul 16.00 WIB di komunitas Koperjati bertempat di kediaman Saiful Mujib. Lalu Kabupaten Tuban tanggal 12 Juni, waktu Pukul 13:00 WIB, bertempat di Studio Najib Amrullah, Jenu, Tuban. Sedangkan di Kota Batu tanggal 13 Juni 2021, Pukul 14:00 bertempat di Studio Koeboe Sarawan, Selecta, Batu.
“Sedangkan di Kabupaten Tulungagung tanggal 4 Juli 2021, Pukul 13:00 WIB, bertempat di studio perupa Nurali Tulungagung. Serta Kabupaten Pasuruan tanggal 5 Juli 2021, pukul 13:00 WIB, bertempat di Cafe BOB Pasuruan,” terangnya.
Para Kreator Seni harus Bisa Berdampingan dengan COVID-19
Kata Budiamin, Covid-19 meluluh-lantahkan hampir semua sendi kehidupan, tak luput juga kesenian (teater, musik, tari, film, rupa). Virus itu nyaris menghentikan laju perkembangan seni sampai sekarang.Bahkan mematikan praktik penciptaan maupun pertunjukan seni yang berlangsung normal sebelumnya.
“Virus telah memaksa para pelaku seni menciptakan praktek-metode baru, tradisi baru. Bahkan aktivisme baru dalam berkarya di luar kebiasaan normal yang sudah nyaman dari biasanya. Dengan kata lain, bencana telah membuat para seniman takluk dan tunduk untuk menaati (aturan) covid jika tak hendak terpapar dan ‘mati’ olehnya,” urainya.
Namun, laiknya para kreator seni, bencana semestinya tidak sepenuhnya hanya melahirkan efek keluhan derita saja. Proses kreatif memaksa imajinasi mencari jalan, dan beberapa kreator bahkan mampu “hidup berdampingan dengan Covid-19”. Sebagai contoh, munculnya fenomena pentas virtual (streaming youtube, live IG, Fb, situs-situs sosmed) produksi seni dengan media teknologi digital dengan mengadakan pertunjukan daring dan bentuk-bentuk transmedium lainnya.
“Pada perhelatan Jatim Art Forum yang akan dilaksanakan pada pertengahan 2021 ini, Departemen Seni Rupa akan mengadakan dua kegiatan. Yaitu Pameran Seni Rupa dan FGD (Focus Group Discussion),” terangnya.
Dalam Pameran seni rupa kami mengusung tema “Pameran Seni Rupa SOSOK INSPIRATOR” Menampilkan perupa-perupa yang menjadi inspirasi bagi masyarakat seni rupa di Jawa Timur. Di mana tidak hanya menginspirasi dari keberhasilan sebagai pelaku kesenian tetapi juga layak menjadi teladan di kehidupan bermasyarakat.
“Melalui kegiatan ini Kami Departemen Seni Rupa punya tujuan untuk memasyarakatkan dan memajukan Seni Rupa di Jawa Timur. Serta memberikan suguhan perhelatan pameran yang bisa menginspirasi setiap insan yang menonton pameran baik secara langsung maupun lewat media, baik media cetak,maupun media online,” urainya.
Masukan Tentang Kriteria Pameran Jatim Art Forum oleh Dewan Kesenian Jawa Timur
Dalam rangka sukseskan Jatim Art Forum di Komplek Taman Budaya Jawa Timur pada petengahan bulan Oktober nanti. Pihaknya terlebih dulu mengagendakan Sosialisasi Jatim Art Forum atau sebutannya kegiatan pra Jatim Art Forum. Dari diskusi di Surabaya misalnya, ada masukan/saran mereka dapatkan.
“Masukannya, kriteria pameran Jatim Art Forum perlu diperjelas. Sehingga benar – benar sesuai target yang ingin dicapai. Lalu peran serta seniman muda perlu ditingkatkan keterlibatannya, sebagai bentuk representasi perkembangan seni rupa Jatim ,” katanya.
Masukan lainnya. perkembangan seni rupa khususnya yang menggunakan media baru perlu mendapatkan ruang yang lebih luas. Saran dari peserta diskusi, program departemen seni rupa Dewan Kesenian Jawa Timur hendaknya berkesinambungan dan menyebar di seluruh kota / kabupaten di Jatim. Ada juga pendapat, bahwa masih minim kontribusi dewan kesenian setempat. Sehingga perlunya peningkatan sinergitas antar lembaga kesenian dan kebudayaan di Jatim.
“Harapan yang kami dapatkan, kuratorial pelaksanaan pameran perlu ditingkatkan serta melibatkan para pihak yang berkompeten yang memahami perkembangan seni rupa Jatim. Dewan Kesenian Jawa Timur lebih aktif turun ke bawah agar lebih memahami harapan dan aspirasi para pelaku seni di daerah. Serta ada keterwakilan dari seniman tiap daerah kota / kab di Jatim dalam setiap kegiatan Dewan Kesenian Jawa Timur,” urainya.(ary)
Comments 1