JAVASATU.COM-MALANG- Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa hadir sebagai narasumber dalam Forum Diskusi yang diselenggarakan oleh Persit Kartika Chandra Kirana Koordinasj Cabang Divif 2 PG Kostrad di Madivif 2 Kostrad Singosari Malang. Dalam acara tersebut Gubernur Menjadi Pembicara dalam materi ‘Mencegah Masuknya Paham Intoleransi Dalam Keluarga AD’ di aula Kostrad 2 Singosari, Kabupaten Malang, Jumat siang (17/3/2023).
Dalam pidatonya Khofifah mengedepankan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan antar kehidupan bersosial. Salah satunya dengan menangkal berbagai paham radikal dan sejenisnya yang bertentangan dengan ideologi bangsa dan membawa perpecahan.
Diantaranya, kata Khofifah, dengan mengedepankan kembali gotong royong dan tenggang rasa antar kehidupan sosial. Serta penguatan akidah dan nilai nilai keagamaan diatas paham lain yang bersifat radikal.
“Kawan kawan keberagaman di Indonesia sangat luar biasa. Ini kalau pak presiden Jokowi ditanya Ashraf Ghani dari Afghanistan ada berapa suku yang ada di Indonesia, presiden menjawab 714 suku.
Lalu pertanyaan berikutnya dari Ashraf Ghani, Bagaimana caranya membangun harmoni dari ratusan suku. Karena sedangkan di Afghanistan yang hanya ada 7 suku, kalau mereka beda pendapat bisa jadi permasalahan yang meruncing tajam dan berkepanjangan sepeti yang kita liat saat ini.
“Artinya menjadi penting betapa pembelajaran dari negara negara. Bahwa tidak mudah me-manage keberagaman diantara suku bangsa.adat istiadat, budaya, agama, stratifikasi sosial, ekonomi,” papar Gubernur Khofifah.
Gubernur mengatakan, membangun Harmonius Partnership menjadi penting untuk mengasah kearifan lokal di setiap daerah. Hal ini akan mengkonstruksi timbulnya simbiosis yang sebagai sendi persatuan.
“Jadi kita bangun mutual understanding, bangun mutual understanding, mutual resepect, mutual trust maka harmoni dapat kita wujudkan,” terang Khofifah.
Menurut Khofifah, mutual ini akan menjadi pondasi yang kokoh jika ada yang berpotensi memecah persaudaraan dan persatuan.
“Jadi nanti kita tidak mudah kalau ada yang mengganggu, dis-harmoni dan kemudian berpotensi memecah persaudaraan dan persatuan, kita sudah ada kekuatan untuk menghalaunya dalam mutual understanding. Ini harus diasah, tidak bisa kemudian mengalir secara natural harus ada proses yang terus terbentuk dari semua lini semua elemen semua level,” tegas Gubernur Khofifah memungkasi. (Dop/Arf)