JAVASATU.COM-KEDIRI- Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) dan KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang lebih akrab dengan sebutan Gus Baha’ bertemu secara tidak sengaja di acara wisuda atau Haflah Attasyakkur Pondok Pesantren (Ponpes) Al Falah Ploso Kediri, Senin malam (27/2/2023).
Dua tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) itu terlihat begitu akrab. Gus Baha yang datang lebih dahulu di kediaman Pengasuh Ponpes Al Falah Ploso KH Nurul Huda Jazuli langsung menyambut kehadiran Gus Muhaimin yang datang bersama Wakil Ketua MPR RI yang juga Wakil Ketua Umum Bidang Pemenangan Pemilu DPP PKB Jazilul Fawaid. Gus Baha menyambut kehadiran cicit salah satu pendiri NU KH Bisri Syansuri ini dengan penuh kehangatan.
”Masyaallah Gus Baha’ bisa ketemu di sini,” ungkap Gus Muhaimin.
Keduanya kemudian langsung saling berjabat tangan dengan saling melempar senyum kehangatan. Tampak pula sejumlah kiai muda NU antara lain KH Abdurrahman Al Kautsar (Gus Kautsar) yang tak lain adalah putra dari KH Nurul Huda Jazuli.
Ini bukan pertama kali Gus Muhaimin dan Gus Baha bertemu. Tepat setahun lalu, Gus Muhaimin pernah bersilaturahmi ke kediaman Gus Baha di Komplek Ponpes Ponpes Tahfiz Lembaga Pembinaan Pendidikan dan Pengembangan Ilmu Al-Qura’an (LP3IA) di Desa Narukan, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Kedua tokoh ini terlibat dalam obrolan santai lebih dari satu jam sebelum masuk ke arena wisuda santri. Gus Muhaimin pun mengungkapkan kekagumannya kepada Gus Baha. Selain karena kedalaman ilmu keagamannya, Gus Baha ternyata tidak hanya fokus dalam pengajian yang diasuhnya di pesantren, namun juga cukup intens mengikuti perkembangan terkini, termasuk isu-isu politik yang berkembang di Tanah Air.
”Sebagai ulama, Gus Baha’ selalu update dengan perkembangan bahkan beliau tahu semua cerita dan berita yang berkembang di masyarakat politik,” ujar Gus Muhaimin.
Wakil Ketua DPR RI ini pun merasa senang bisa mengaji langsung dengan Gus Baha’.
”Alhamdulillah semalam bisa ngaji ke beliau di Pesantren Al Falah Ploso Kediri dalam rngka haflah para santri. dalam beberapa jam saja saya mendapatkan banyak ilmu dari guru saya ini,” ungkapnya.
Gus Baha mengatakan bahwa dirinya memang selalu mendapatkan berbagai kabar terbaru mengenai berbagai dinamika yang terjai di masyaraakat, termasuk perkembangan isu-isu politik terkini.
”Sebagai kiai, banyak yang datang untuk kasih tahu apa-apa yang terjadi,” katanya.
Gus Baha juga menyampaikan kedekatan hubungan sejarah keilmuan antara Ponpes Narukan, Rembang dengan Ponpes Denanyar, Jombang yang merupakan tempat pesantren keluarga besar Gus Muhaimin. Bahkan, asisten Gus Baha, Pak Ali merupakan paman Gus Muhaimin. Pak Ali sudah menjadi asisten di keluarga Gus Baha dari sejak ayah Gus Baha.
Dikatakan Gus Baha, dilihat dari silsilah keilmuan, Ponpes Narukan lebih tua dibandingkan Ponpes Denanyar. Menurutnya, kakek Gus Muhaimin merupakan sosok pembelajar yang begitu mendalami berbagai kajian keilmuan.
”Mbahe Gus Muhaimin ini seneng ngaji. Poll senenge,” ungkap Gus Baha.
Dalam pertemuan itu, Gus Muhaimin terlihat lebih banyak mendengarkan berbagai kajian keilmuan yang disampaikan oleh Gus Baha diselingi dengan berbagai cerita, canda dan tawa sehingga terlihat sangat cair.
Usai beramah tamah dan berbincang di kediaman KH Nurul Huda Jazuli, kedua tokoh ini bersama dengan para kiai lainnya kemudian hadir dalam prosesi wisuda. Gus Baha melanjutkan pengajian umum yang dihadiri ribuan jemaah, sebagian besar adalah wali santri dan para santri Ponpes Al Falah Ploso, serta masyarakat umum. (*)