JAVASATU.COM-MALANG- Aremania dan aremanita kembali menyuarakan gerakan usut tuntas pada Sabtu (3/12/2022) malam.
Kali ini, lebih dari 100 orang berkumpul di pertigaan PLN Kayutangan Kota Malang menyalakan lilin. Mereka menamakan diri Arek Oro Oro Dowo yang tergabung dari masyarakat pecinta bola maupun yang bukan pecinta bola dari kawasan Oro Oro Dowo Kota Malang.
Muhammad Isro, salah satu partisipan menegaskan, aksi turun jalan ini merupakan lanjutan sekaligus mengenang 2 bulan tragedi Stadion Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 lalu.
Dalam tuntutannya, ia secara tegas menolak rencana pembongkaran Stadion Kanjuruhan Malang, karena merupakan tempat kejadian tragedi tersebut.
“Kami aremania aremanita tidak menyetujui pembongkaran stadion Kanjuruhan karena merupakan tempat kejadian perkara,” tuntut mereka.
Lebih lanjut, ia juga menegaskan menolak hasil otopsi Devi Atok dan menuntut untuk otopsi ulang.
“Lakukan otopsi ulang dan tangkap pelaku gas air mata.” tutup Isro saat wawancara.
Sejumlah spanduk bertuliskan “Rodowo Bergerak Usut Tuntas”, “Usut Tuntas Atau Kami Beringas”, turut dibentangkan dalam aksi tersebut.
Aksi ini dimulai sejak pukul 19.30 WIB yang diawali dengan long march dari Pasar Oro Oro Dowo Kota Malang hingga menuju ke Pertigaan PLN Kayutangan.
Saat berlangsung di pertigaan PLN kayu tangan, massa memblokir sebagian ruas jalan. Akibatnya, kendaraan dari Jalan Jaksa Agung Suprapto menuju Jalan Basuki Rahmat harus mencari jalur alternatif.
Namun, aksi di simpang jalan ini hanya berlangsung sekitar 1 jam yang kemudian dilanjutkan menuju Stadion Gajayana untuk menghadiri kegiatan Forum Arek Malang. (Krs/Saf)