JAVASATU.COM-MALANG- Puluhan warga binaan Lapas Kelas I Malang, yang tergabung dalam program Budidaya Jamur, melakukan panen harian jamur tiram pada Selasa pagi (13/02/2024). Dalam sehari, kegiatan ini berhasil menghasilkan 20 hingga 30 kilogram jamur tiram.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Timur, Heni Yuwono, memberikan dukungan penuh terhadap program Budidaya Jamur di Lapas. Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya membantu mengurangi motif kejahatan tetapi juga memberikan ketrampilan yang berguna saat warga binaan kembali ke masyarakat.
“Diharapkan dengan program pembinaan yang dilakukan bisa membuat warga binaan menunjukkan penurunan tingkat resiko melakukan pidana kembali dengan berkelakukan baik dan ditambah memiliki keahlian tertentu saat bebas dan kembali ke masyarakat nantinya,” ujar Heni.
Kepala Bidang Bimbingan Kerja, Arya Galung, menjelaskan bahwa Budidaya Jamur merupakan program lama yang tetap eksis hingga saat ini. Program ini tidak hanya mencakup pembuatan media, penanaman bibit, perawatan, dan pemanenan, tetapi juga melibatkan magang untuk warga binaan sebagai pekerja pemula.
“Bimker Jamur Tiram merupakan program pembinaan kemandirian yang telah lama dikembangkan oleh Lapas Malang. Selain jumlah produksi yang semakin baik, kegiatan ini telah memberdayakan sekitar 50 warga binaan,” ungkap Arya.
Kepala Lapas I Malang, Ketut Akbar Herry Achjar, menyatakan bahwa budidaya jamur tiram telah menjadi ciri khas Bimbingan Kerja Lapas Malang. Meskipun program-program baru muncul, kegiatan ini tetap eksis sebagai produk unggulan Lapas Malang. Lapas berkomitmen menjaga keberlanjutan kegiatan tersebut dengan manajemen pembinaan warga binaan yang baik.
“Sebelum adanya program dan inovasi-inovasi baru bermunculan, budidaya jamur tiram sudah lebih dulu eksis sebagai produk unggulan Lapas Malang bahkan sempat menjadi terbesar pertama dalam penghasil Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP). Kini kami terus berupaya untuk menjaga giat tersebut agar selalu produktif dengan manajemen pembinaan warga binaan yang baik,” tutup Kalapas. (Dop/Arf)