email: javasatu888@gmail.com
  • Beranda
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • EKONOMI
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • WISATA & KULINER
  • ESAI
Javasatu.com
Rabu, 29 Oktober 2025
No Result
View All Result
Javasatu.com
No Result
View All Result

Pengaruh Pengawasan Internal terhadap Akuntabilitas Pengelolaan APBD di Banyuwangi

by Redaksi Javasatu
28 Oktober 2025
Dewi Ayu Lestari. (Foto: Dok. Pribadi)

OPINI

Pengaruh Pengawasan Internal terhadap Akuntabilitas Pengelolaan APBD di Banyuwangi

Oleh: Dewi Ayu Lestari – Mahasiswa FISIP Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi

Akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan daerah menjadi salah satu pilar utama dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Pemerintah daerah memiliki tanggung jawab besar untuk mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) secara transparan, efisien, serta sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Dalam konteks ini, pengawasan internal memegang peran strategis. Ia bukan sekadar alat untuk mendeteksi kesalahan atau kecurangan, tetapi juga menjadi sistem pengendalian yang memastikan seluruh proses perencanaan, pelaksanaan, hingga pelaporan APBD berjalan efektif dan efisien demi kepentingan publik.

Kabupaten Banyuwangi dikenal sebagai salah satu daerah yang progresif dalam inovasi pemerintahan, termasuk dalam pengelolaan keuangan daerah. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi terus memperkuat sistem pengawasan internal agar pengelolaan APBD berjalan akuntabel dan transparan.

ADVERTISEMENT

Namun demikian, masih terdapat sejumlah tantangan seperti lemahnya koordinasi antar perangkat daerah, keterbatasan sumber daya manusia di bidang audit internal, hingga potensi penyimpangan anggaran di level pelaksana program. Karena itu, penting untuk menelaah sejauh mana pengawasan internal berpengaruh terhadap tingkat akuntabilitas pengelolaan APBD di Banyuwangi.

Secara konseptual, pengawasan internal adalah proses yang dilakukan oleh pimpinan dan aparat pengawasan di lingkungan instansi pemerintah untuk memastikan efektivitas, efisiensi, keandalan laporan keuangan, serta kepatuhan terhadap aturan yang berlaku.

Di tingkat pemerintah daerah, fungsi ini dijalankan oleh Inspektorat Daerah sebagai lembaga yang memiliki mandat untuk menilai dan mengawasi pelaksanaan kebijakan pemerintah daerah.

BacaJuga :

Maraknya Verbal Suku Kata “Cuk” di Kalangan Pelajar

Utang dan Keuangan Negara: Kunci Stabilitas dan Pertumbuhan

Gambar Bagan: Mekanisme Pengawasan Internal dalam Pengelolaan APBD. (Sumber gambar: Dewi Ayu Lestari)

Dalam konteks pengelolaan APBD, pengawasan internal memastikan setiap kegiatan yang dibiayai dana publik sesuai dengan rencana dan aturan. Proses ini mencakup tahapan perencanaan anggaran, pelaksanaan kegiatan, hingga pelaporan dan pertanggungjawaban.

Dengan sistem pengawasan yang kuat, potensi penyimpangan seperti mark up, penyalahgunaan dana, maupun keterlambatan laporan dapat diminimalisir.

Efektivitas pengawasan internal di Banyuwangi dipengaruhi oleh beberapa faktor penting, antara lain:

  • Kualitas sumber daya manusia auditor,
  • Independensi lembaga pengawas,
  • Sistem informasi keuangan yang terintegrasi, dan
  • Komitmen kepala daerah terhadap prinsip akuntabilitas.

Berdasarkan laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Kementerian Dalam Negeri, Banyuwangi secara konsisten meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas laporan keuangan daerah dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini menjadi bukti adanya peningkatan kualitas pengawasan internal dan penerapan prinsip akuntabilitas yang kuat.

Meski demikian, beberapa kendala masih muncul, seperti pemahaman yang belum merata tentang pengendalian internal di tiap SKPD serta keterlambatan penyusunan laporan keuangan. Karena itu, peningkatan kapasitas pegawai melalui pelatihan dan sertifikasi auditor internal menjadi hal yang mendesak.

Efektivitas pengawasan internal juga berkaitan erat dengan transparansi publik. Banyuwangi telah menerapkan sistem digitalisasi anggaran melalui Banyuwangi Smart Governance dan E-Budgeting, yang memungkinkan masyarakat ikut mengawasi penggunaan APBD secara daring (real-time). Langkah ini memperkuat partisipasi publik dalam menjaga transparansi keuangan daerah.

Gambar Grafik: Peningkatan Akuntabilitas Pengelolaan APBD Banyuwangi. (Sumber gambar: Dewi Ayu Lestari)

Menariknya, hasil evaluasi Kementerian PAN-RB menunjukkan peningkatan skor akuntabilitas Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dari tahun ke tahun. Pada 2019, skor akuntabilitas berada di angka 72 (kategori B) dan meningkat menjadi 90 (kategori A) pada 2023. Peningkatan ini menandakan sistem pengawasan internal yang semakin efektif dalam mendukung transparansi dan efisiensi penggunaan anggaran publik.

Secara empiris, hubungan antara pengawasan internal dan akuntabilitas bersifat positif dan signifikan, semakin baik pengawasan internal, semakin tinggi tingkat akuntabilitas pengelolaan APBD. Pengawasan internal menjadi mekanisme kontrol yang mencegah penyimpangan, memberi rekomendasi perbaikan, dan memastikan prinsip value for money dalam pengelolaan keuangan daerah.

Namun, masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi:

  • Peningkatan kapasitas auditor daerah,
  • Penegakan sanksi bagi pelanggaran administrasi keuangan,
  • Penguatan kerja sama antara Inspektorat Daerah, BPK, dan Ombudsman, serta
  • Pembentukan budaya integritas di seluruh level birokrasi.

Pengawasan internal memiliki pengaruh besar terhadap peningkatan akuntabilitas pengelolaan APBD di Kabupaten Banyuwangi. Melalui peran aktif Inspektorat Daerah dalam melakukan audit dan evaluasi, disertai dukungan teknologi digital dan partisipasi publik, pengelolaan keuangan daerah dapat berjalan lebih transparan, efisien, dan bebas dari penyimpangan.

Keberhasilan Banyuwangi dalam memperoleh opini WTP dan peningkatan skor akuntabilitas membuktikan bahwa pengawasan internal yang kuat mampu menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik.

Dengan memperkuat sistem ini secara berkelanjutan, Banyuwangi berpotensi menjadi contoh nasional dalam mewujudkan akuntabilitas publik dan pengelolaan keuangan daerah yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat. (*)

*Artikel ini untuk tugas perkuliahan

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook

Menyukai ini:

Suka Memuat...
Tags: OpiniUntag Banyuwangi

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

BERITA TERBARU

Nyopet di Tengah Bantengan, Pemuda Asal Malang Diringkus Polisi

Bupati Gresik Ajak Pramuka Wujudkan Generasi Emas, Bukan “Generasi Cemas”

ADVERTISEMENT

DPRD Kabupaten Malang Telusuri Dugaan Raibnya PAD dari Sewa Tanah 58 Hektar di Dampit

Empat Ormas Tabuh “Gong Rakyat Melawan Korupsi” di Hari Sumpah Pemuda 2025

Empu Fanani Siap Adu Ilmu “Perang Meteorit” di Festival TosanAji.id & ICCF 2025 Malang

Prev Next

POPULER HARI INI

Maraknya Verbal Suku Kata “Cuk” di Kalangan Pelajar

Empu Fanani Siap Adu Ilmu “Perang Meteorit” di Festival TosanAji.id & ICCF 2025 Malang

Pesona Rasa dan Budaya Nusantara Gresik 2025, Dorong UMKM Lokal Naik Kelas

Pengaruh Pengawasan Internal terhadap Akuntabilitas Pengelolaan APBD di Banyuwangi

Puisi Esai Denny JA ‘Tangisan Anakku di Mall Itu…’

BERITA LAINNYA

Empat Ormas Tabuh “Gong Rakyat Melawan Korupsi” di Hari Sumpah Pemuda 2025

Revitalisasi Tari Jawa Klasik, Naufal Anggito Hidupkan Kembali Bedhaya Gandrungmanis yang Punah

Pengaruh Pengawasan Internal terhadap Akuntabilitas Pengelolaan APBD di Banyuwangi

Mabes TNI Peringati Hari Sumpah Pemuda, Ajak Generasi Muda Bergerak Wujudkan Indonesia Emas 2045

Presiden Prabowo Dukung Keterlibatan Berkelanjutan Amerika Serikat dengan ASEAN

Prev Next

BERITA KHUSUS

DPRD Kabupaten Malang dan Bupati Sanusi Sepakat Perkuat Tata Kelola Daerah

RSUD Gresik Sehati Resmi Dibuka, Percepat Akses Layanan Kesehatan di Gresik Selatan

Prev Next

POPULER MINGGU INI

Desa Talunombo Wonosobo Jadi Destinasi Eduwisata Unggulan, Diminati Sekolah dari Jakarta

Akademisi Soroti Gantangan Malang Satu Titik Mangkrak: “Potensi Besar, Tata Kelola Lemah”

Pesona Rasa dan Budaya Nusantara Gresik 2025, Dorong UMKM Lokal Naik Kelas

Panen Raya 20 Ton Kubis, Lapas Kelas I Malang Siap Ekspor ke Taiwan

Dapur SPPG Yayasan Batik Tulis Celaket Malang, Siapkan Sajian Menu ala “Sultan”

  • Tentang Javasatu
  • Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Siber
  • Kode Perilaku Perusahaan
  • Perlindungan Wartawan

© 2025 Javasatu. All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

  • Beranda
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • EKONOMI
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • WISATA & KULINER
  • ESAI

© 2025 Javasatu. All Right Reserved

%d