email: javasatu888@gmail.com
  • Beranda
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • EKONOMI
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • WISATA & KULINER
  • ESAI
Javasatu.com
Jumat, 24 Oktober 2025
No Result
View All Result
Javasatu.com
No Result
View All Result

Mengintip Tradisi Upacara Entas-entas Leluhur di Desa Glanggang Pakisaji Malang

by Bakier Soekarno
4 September 2022

JAVASATU.COM-MALANG- Masyarakat Indonesia memiliki beragam adat dan budaya. Seperti halnya di Kabupaten Malang Jawa Timur. Masyarakat beragama Hindu di Desa Glanggang Kecamatan Pakisaji sering melaksanakan tradisi upacara adat Entas-entas bagi para leluhurnya.

Dikatakan Pemangku Pura Eka Kapti Desa Glanggang, Rudi, tradisi upacara Entas-entas di Desa Glanggang ada sejak dahulu.

“Tujuannya adalah untuk mengantarkan roh beliau kepada sang pencipta dan mendapatkan tempat yang terbaik” kata Pemangku Rudi, Senin (29/8/2022).

“Entas-entas itu sama dengan ngaben. Kalau ngaben itu pembakarannya langsung saat orang tersebut meninggal, badan kasarnya langsung dibakar. Tetapi kalau entas-entas ini dilakukan setelahnya dengan secara simbolis” imbuh Rudi menerangkan.

ADVERTISEMENT

Rudi mengungkapkan, upacara Entas-entas di Desa Glanggang dilaksanakan selama tiga hari, yakni mulai Senin-Rabu (27-29/8/2022).

Pada Senin (27/8/2022), Rudi menceritakan, diawali dengan upacara Matur Pioning atau ziarah ke makam punden desa dan leluhur yang akan di entas.

Selanjutnya, Selasa (28/8/2022) dilaksanakan upacara kirim doa yang diadakan di rumah.

BacaJuga :

Polisi Selidiki Dugaan Keracunan di MTs Al Khalifah Kepanjen Malang

Polres Malang Raih Tiga Penghargaan di Ajang Duta Lalu Lintas Jatim 2025

“Di upacara kirim doa itu, arwah atau roh leluhur yang akan di entas dipanggil, kalau dalam umat Hindu namanya Diulapi. Diundang ke sesajen yang sudah disediakan” urai Rudi.

Kemudian di acara puncaknya yakni Rabu (29/8/2022). Diawali dengan upacara Pecaruan. Kata Rudi, Cari berasal dari Jawa Kuno artinya harmonis.

“Jadi sebelum acara dimulai, kita mengharmoniskan alam dulu. Harmonis dengan sesama manusia. Supaya acara berjalan dengan lancar” tegas Rudi.

Setelah Pecaruan, dilakukan upacara penyempurnaan raga sarirah atau badan kasar manusia.

“Di upacara penyempurnaan ditandai dengan pembakaran lima unsur panca maha buta yakni, unsur tanah, air, api, udara dan Akasa atau ruang. Itu disempurnakan, karena kelima unsur itu merupakan pembentuk badan kasar manusia” jelasnya.

Kemudian dilanjutkan dengan upacara Puspa Sarirah badan halus. Diterangkan Rudi, badan halus manusia menurut Hindu terdiri dari Pancatan Mantra.

“Pancatan mantra itu pembentuk badan halus atau Sukma Sarirah. Itu disempurnakan dengan cara diupacarai oleh Pandita. Kemudian di Ngaben atau dibakar. Setelah dibakar diupacarai lagi, selanjutnya dilarung di sungai” papar Rudi.

Usai upacara badan halus sempurna, Rudi menyebut, upacara yang terakhir adalah Upacara Ngelinggihang Dewa Hyang.

“Artinya, leluhur kita yang diupacarai hari ini sudah sama statusnya dengan Dewa. Orang Hindu percaya, kalau leluhur sudah diupacarai entas-entas menjadi Dewa Hyang dan berhak untuk disembah” terang Rudi.

Rudi menambahkan, saat ini juga dilaksanakan upacara Melaspas. Diterangkan Rudi, Melaspas adalah upacara pembersihan dan penyucian bangunan, alat baru seperti rumah, kantor, gedung, dan lain sebagainya.

“Yakni, menghilangkan kotoran yang ada di rumah. Kotoran itu saat waktu membangun seperti bahan bangunan. Tujuannya, agar rumah tersebut layak dihuni dan memiliki nilai kesakralan atau kesucian” pungkas Rudi.

(Foto: Bakier Soekarno/Javasatu.com)

1 of 24
- +

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24.

Sementara itu, salah satu warga Desa Glanggang Pakisaji yang memilik hajat, Toni Purwanto. Dia melakukan upacara Entas-entas untuk ayahnya bernama Samenun beserta leluhurnya.

Toni berkata, bagi leluhur yang dahulu mungkin meninggalnya karena kecelakaan atau kena musibah, dengan upacara Entas-entas ini dapat mengantarkan roh kepada sang Pencipta.

“Supaya tidak ada ikatan di tempat itu (lokasi kejadian). Dengan begitu, saya bisa menepati darma saya sebagai warga Hindu” jelas Toni.

“Semoga upacara entas-entas. Dapat menjadikan roh orang tua dan leluhur saya bersatu dengan penciptanya” imbuhnya.

Toni berharap, usai dilakukan upacara Entas-entas arwah atau panca maha buta dapat kembali ke tempat asalnya, sehingga bisa memperlancar perjalanan roh menuju ke alam yang tertinggi.

“Terima kasih kepada Romo Pandita, Romo Pemangku beserta keluarga yang mendukung upacara entas-entas ini. Tanpa bantuan beliau-beliau tidak mungkin upacara ini terlaksana dengan lancar. (Kir/Saf)

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
Tags: beritaDesa GlanggangKecamatan PakisajiUmat HinduUpacara Entas-entas

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

BERITA TERBARU

Bakamla Selamatkan Kapal Mati Mesin di Tengah Cuaca Buruk di Selat Malaka

Guru Besar Indonesia Bentuk Satgas Lingkungan Berkelanjutan, Dorong Aksi Iklim Berbasis Sains

ADVERTISEMENT

Utang Negara: Antara Instrumen Pembangunan dan Risiko Fiskal

Polisi Selidiki Dugaan Keracunan di MTs Al Khalifah Kepanjen Malang

Polres Malang Raih Tiga Penghargaan di Ajang Duta Lalu Lintas Jatim 2025

Prev Next

POPULER HARI INI

Desa Talunombo Wonosobo Jadi Destinasi Eduwisata Unggulan, Diminati Sekolah dari Jakarta

Akademisi Soroti Gantangan Malang Satu Titik Mangkrak: “Potensi Besar, Tata Kelola Lemah”

Dapur SPPG Yayasan Batik Tulis Celaket Malang, Siapkan Sajian Menu ala “Sultan”

Warga Griya Shanta Malang Tolak Jalan Tembus, Sebut Lebih Untungkan Developer daripada “Publik”

Panen Raya 20 Ton Kubis, Lapas Kelas I Malang Siap Ekspor ke Taiwan

BERITA LAINNYA

Bakamla Selamatkan Kapal Mati Mesin di Tengah Cuaca Buruk di Selat Malaka

Guru Besar Indonesia Bentuk Satgas Lingkungan Berkelanjutan, Dorong Aksi Iklim Berbasis Sains

Utang Negara: Antara Instrumen Pembangunan dan Risiko Fiskal

Desa Talunombo Wonosobo Jadi Destinasi Eduwisata Unggulan, Diminati Sekolah dari Jakarta

Galaxy Z Series Bikin Efisiensi Bisnis Naik 30% Berkat Galaxy AI dan Gemini

Prev Next

BERITA KHUSUS

DPRD Kabupaten Malang dan Bupati Sanusi Sepakat Perkuat Tata Kelola Daerah

RSUD Gresik Sehati Resmi Dibuka, Percepat Akses Layanan Kesehatan di Gresik Selatan

Prev Next

POPULER MINGGU INI

Dapur SPPG Yayasan Batik Tulis Celaket Malang, Siapkan Sajian Menu ala “Sultan”

Desa Talunombo Wonosobo Jadi Destinasi Eduwisata Unggulan, Diminati Sekolah dari Jakarta

Panen Raya 20 Ton Kubis, Lapas Kelas I Malang Siap Ekspor ke Taiwan

Akademisi Soroti Gantangan Malang Satu Titik Mangkrak: “Potensi Besar, Tata Kelola Lemah”

Peranan Santri dalam Janji Sumpah Pemuda

  • Tentang Javasatu
  • Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Siber
  • Kode Perilaku Perusahaan
  • Perlindungan Wartawan

© 2025 Javasatu. All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

  • Beranda
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • EKONOMI
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • WISATA & KULINER
  • ESAI

© 2025 Javasatu. All Right Reserved