JAVASATU.COM-MALANG- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang mencatat, akibat hujan berkepanjangan mengakibatkan beberapa Desa di delapan Kecamatan tergenang banjir dan tanah longsor.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan mengatakan, pada Senin (17/10/2022) kemarin ada tiga kejadian bencana yang disebabkan hujan deras tersebut, yakni banjir bandang, banjir luapan dan tanah longsor.
“Bencana terjadi di delapan kecamatan yang ada di wilayah Malang bagian selatan, yakni Kecamatan Ampelgading, Tirtoyudo, Dampit, Sumbermanjing Wetan, Gedangan, Bantur, Pagak, dan Kecamatan Donomulyo,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Nur Fuad Fauzi mengatakan, ada 1.939 keluarga di Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, yang terdampak.
“Jumlah 1.939 keluarga yang terdampak akibat bencana tanah longsor, banjir dan banjir bandang, itu data sementara,” ucapnya, saat dikonfirmasi awak media, Selasa (18/10/2022).
Masih Fuad, dari jumlah tersebut rinciannya yakni, Kecamatan Tirtoyudo ada sebanyak 293 keluarga yang tersebar di tujuh desa, sedangkan untuk di Kecamatan Dampit, ada satu desa terdampak dengan empat keluarga.
“Kalau di Kecamatan Ampelgading itu ada 741 keluarga yang tersebar di sembilan desa, warga terdampak terbanyak itu berada di Desa Lebakharjo. Jika di Kecamatan Donomulyo ada satu desa terdampak dengan tiga keluarga,” jelasnya.
Sementara di Kecamatan Sumbermanjing Wetan, ada empat desa terdampak dengan jumlah keluarga sebanyak 682 keluarga. Di Kecamatan Bantur, Gedangan, dan Pagak tercatat ada empat desa terdampak dengan jumlah keluarga sebanyak 216 keluarga.
“Jadi ada delapan kecamatan di wilayah Kebupaten Malang terdampak banjir dan tanah longsor yang diakibatkan hujan dengan intensitas tinggi,” tukasnya. (Agb/Arf)