JAVASATU.COM- Sejumlah aktivis dan masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Kehendak Rakyat (Akhera) menyatakan dukungan penuh terhadap Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan oleh Badan Gizi Nasional (BGN).

Dukungan itu akan disampaikan dalam agenda “Sikap dan Suara Rakyat: MBG Program Mulia untuk Anak Bangsa” yang digelar di Cimahi, Jawa Barat, pada Sabtu (11/10/2025).
Koordinator Akhera Heru Purwoko menegaskan, kegiatan tersebut merupakan bentuk komitmen masyarakat untuk mengawal pelaksanaan program MBG agar tepat sasaran dan berkelanjutan.
“Program MBG ini bukan sekadar pemberian makanan, tetapi investasi jangka panjang untuk membangun generasi yang sehat, cerdas, dan produktif,” ujar Heru dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (10/10/2025).
Menurut Heru, program MBG yang diluncurkan resmi pada 6 Januari 2025 merupakan salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto dalam rangka pemenuhan gizi masyarakat Indonesia, khususnya anak-anak.
Program tersebut dijalankan oleh Badan Gizi Nasional (BGN), lembaga baru yang dibentuk melalui Perpres Nomor 83 Tahun 2024.
BGN bertugas memastikan seluruh warga negara mendapatkan akses terhadap konsumsi makanan yang aman, bergizi, dan seimbang.
Heru menyebut, lembaga ini menjadi pendorong utama kebijakan gizi nasional yang berkelanjutan menuju visi Indonesia Emas 2045.
Selain meningkatkan kualitas sumber daya manusia, Heru menilai pelaksanaan MBG juga berdampak langsung terhadap perekonomian nasional.
“Program ini menjadi katalis ekonomi baru karena menciptakan permintaan terhadap produk pangan lokal, membuka lapangan kerja, dan menumbuhkan sektor usaha mikro di bidang kuliner dan pangan,” tambahnya.
Akhera Minta Publik Bijak Sikapi Kasus Dugaan Keracunan MBG
Menanggapi insiden dugaan keracunan makanan MBG di sejumlah daerah, Heru meminta seluruh pihak menyikapinya secara bijak dan proporsional.
“Kalau memang ada kekurangan dalam pelaksanaan, ya dibenahi. Jangan malah membangun opini menyesatkan dengan tuduhan rente atau korupsi. Itu tidak benar dan sangat menyakitkan,” tegasnya.
Ia juga menyebut, BGN kini telah memperketat sistem pengawasan dan standar higienitas. Setiap makanan akan melalui rapid test sebelum didistribusikan, menggunakan air bersertifikat, dan melalui proses pra-sterilisasi di setiap dapur pelaksana.
Selain itu, kepemilikan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) kini menjadi syarat wajib operasional. BGN akan menindak tegas setiap penyedia yang tidak memenuhi standar, termasuk penghentian sementara untuk evaluasi dan investigasi.
Heru menegaskan, Akhera akan terus mendukung BGN dalam menjalankan program strategis ini agar manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat luas. (saf)