JAVASATU-BOJONBEGORO- Badan Usaha Milik Desa atau BUMDes Tirta Jaya, Desa Gedongarum, Kecamatan Kanor, mewakili Kabupaten Bojonegoro dalam penilaian lomba administratif tingkat Provinsi Jawa Timur (Jatim).
Menurut Direktur BUMDes Jaya Tirta Desa Gedongarum, Sunarko S.Pd, keikutsertaan dalam lomba kali ini dari perjalanan panjang BUMDes Tirta Jaya dalam pengelolaan yang bagus. Baik dari pendapatan, laporan tertulis, hingga secara administratif.
“Untuk perjalanan lomba ini dimulai beberapa bulan yang lalu dari masing-masing BUMDes di Kabupaten & Kota se-Jawa Timur untuk melengkapi berkas-berkas Administrasi yang dibutuhkan” kata Sunarko kepada awak media, Selasa (24/8/2021).
Sunarko menjelaskan, bahwa lolosnya BUMDes Jaya Tirta mewakili Bojonegoro tidak lepas dari peran aktif anggota dan juga sinergi dari semua unsur. Mulai dari tingkat Desa, Kecamatan, hingga Kabupaten.
Ia menambahkan, untuk penilaiannya ada beberapa aspek yang harus dijalani yakni, yang pertama aspek kelembagaan, kedua aspek pengelolaan unit usaha, ketiga apsek keuangan.
“Di aspek keuangan ini meliput, laporan neraca musiman dan tahunan. Serta laporan laba rugi dan catatan keuangan lainya serta berapa Omzet, SHU dsn setoran PAD” terang Sunarko.
Kemudian keempat, lamjut Sunarko, aspek dampak, lima, aspek kemitraan atau kerjasama. Dan keenam, aspek pengawasan dan pembinaan.
“Pada aspek kemitraan itu mencakup apa saja yg dikerjasamakan dan manfaat apa yang diperoleh masing-masing pihak karena saat ini BUMDes Jaya Tirta tidak hanya mengairi sawah warga Gedongarum saja tapi juga Desa Temu. Sedangkan, pengawas BUMDes terdiri dari pengawas internal yang mengawasi transaksi keuangan BUMDes setiap Bulannya. Dan pengawas eksternal adalah Masyarakat Desa secara umum dengan perwakilan BPD sebagai bagian dari Pemerintahan Desa” beber Sunarko.
Sunarko menerangkan, kemudian yang lolos presentasi masuk tahap berikutnya yaitu penilaian langsung dilapangan menyesuaikan hasil pemeriksaan yang dilakukan sebelumnya,”ungkapnya.
Selanjutnya. Menurut Sunarko, dari total lahan 563 ha yang dikelola melalui BUMDesa, berhasil menyumbang PAD sebesar Rp. 370 juta hingga RP. 500 juta.
“Dari nilai itu bisa naik turun setiap tahun tergantung harga gabah dan cuaca” kata Sunarko.
Terkait lomba tingkat Provinsi Jatim tersebut, Sunarko mengaku optimis menang, dengan apa yang dia presentasikan dilapangan dan secara tertulis dihadapan para juri serta secara kelembagaan.
“Sesuai kategori pendapatan pun kita sudah setara dengan perusahaan” ujar Sunarko penuh optimis.
Baca Juga:
Sebagai tambahan informasi, tim juri lomba BUMDes dari unsur akademisi dari berbagai Universitas di Jatim. Selain BUMDes Jaya Tirta. Ada lima desa di setiap Kabupaten di Jawa Timur diantaranya Pacitan, Banyuwangi, Blitar, Jember, dan Tulungagung. (Sir/Saf)