JAVASATU.COM-MALANG- PT Federal International Finance (FIFGROUP), salah satu perusahaan pembiayaan ritel terbesar di Indonesia, telah melaporkan kasus penipuan dan penggelapan kendaraan sepeda motor yang melibatkan dua debitur berinisial SH dan CU di Cabang Kepanjen, Malang. Kasus ini terungkap setelah kedua debitur diduga terlibat dalam pengalihan jaminan fidusia atau over kredit ilegal tanpa sepengetahuan pihak FIFGROUP.
Menurut informasi yang dihimpun, SH dan CU mengajukan kredit sepeda motor merek Honda PCX (N 3845 EGA) dan Honda Beat (N 4557 EGI) di FIFGROUP Cabang Kepanjen, masing-masing pada 16 Maret 2024 dan 21 September 2023.
Namun, keduanya diduga menggunakan identitas mereka untuk mengajukan kredit bagi seorang oknum berinisial YT, yang saat ini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Setelah sepeda motor diterima, SH dan CU menyerahkannya kepada YT dengan imbalan sebesar Rp5 juta per unit.
Akibat dari tindakan ini, FIFGROUP mengalami kerugian sebesar Rp80,9 juta. M. Irfansyah Rachman, Recovery Section Head FIFGROUP Cabang Kepanjen, telah melaporkan kasus ini ke Polsek Wonosari, Kabupaten Malang. Saat ini, kedua tersangka telah ditahan oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Malang.
Langgar Undang-Undang Jaminan Fidusia
Tindakan SH dan CU diduga melanggar Undang-Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia, khususnya Pasal 23 Ayat (2), yang melarang pengalihan, penggadaian, atau penyewaan objek jaminan fidusia tanpa persetujuan tertulis dari pihak penerima fidusia. Pelanggaran ini dikenakan hukuman pidana maksimal 2 tahun penjara dan denda maksimal Rp50 juta, sesuai Pasal 36 UU Jaminan Fidusia.
Kepala FIFGROUP Cabang Kepanjen, Suprapto, menegaskan komitmen perusahaan untuk mengawal kasus ini hingga tuntas di Pengadilan Negeri Kabupaten Malang.
“Kami akan terus memantau perkembangan kasus ini sampai dengan putusan PN Kabupaten Malang. Kasus ini menjadi pelajaran bagi debitur bahwa pelanggaran terhadap perjanjian yang telah disepakati akan berakibat pada konsekuensi hukum yang serius,” ujar Suprapto dalam siaran persnya pada Senin (09/09/2024).
Suprapto juga mengingatkan para konsumen agar tidak mengalihkan, menggadaikan, menyewakan, atau menjual objek jaminan fidusia, karena tindakan tersebut dapat dikenakan sanksi pidana.
“Kami berharap tidak ada lagi yang mencoba melakukan tindakan serupa,” tambahnya.
FIFGROUP Imbau Konsumen Waspada
Sebagai respons terhadap kasus ini, FIFGROUP menghimbau seluruh konsumen untuk selalu berhati-hati dan menghindari tindakan melanggar hukum. Konsumen yang mendapati indikasi penipuan atau pelanggaran hukum lainnya diminta segera melapor ke pihak berwajib atau langsung mengunjungi kantor FIFGROUP terdekat. (Saf)