JAVASATU.COM- Jagat Tunas Bumi (JATUBU) bersama Kementerian Pertahanan (Kemenhan) mempelopori gerakan reboisasi hutan di Kabupaten Wonosobo dengan menanam pohon kopi di lahan-lahan kritis. Program ini bertujuan memulihkan ekosistem hutan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani melalui pengembangan komoditas kopi.

Kegiatan tersebut berlangsung di Rojoimo, Mirombo, Wonosobo, Sabtu (11/10/2025), dihadiri Laksamana Pertama Dr. Taufik Arief, ST., MM., CHRMP., CSBA. dari Kemenhan sekaligus perwakilan Universitas Pertahanan, Ketua JATUBU Manteb Abdulgani, serta pakar pertanian Ir. Eko Mardiono. Mereka melakukan tatap muka dengan komunitas dan petani kopi Wonosobo.
Ketua JATUBU, Manteb Abdulgani, mengatakan gerakan ini lahir dari keprihatinan terhadap kondisi hutan Wonosobo yang kini banyak mengalami kerusakan.
“Dulu Wonosobo dikenal rimbun dan sejuk, tapi sekarang banyak kawasan gundul akibat pengelolaan lahan yang tidak baik. Melalui kolaborasi ini kami ingin memulihkan alam sekaligus memperkuat ekonomi petani,” ujarnya.
Sementara itu, Laksamana Pertama Taufik Arief menjelaskan program reboisasi ini akan berlangsung hingga 14 Oktober 2025, dengan fokus menanam kopi di tanah-tanah negara bersama Perhutani, LMDH, dan masyarakat setempat.
“Kami ingin mengembalikan hutan Wonosobo menjadi hijau kembali lewat tanaman kopi. Program ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan perekonomian rakyat di berbagai sektor,” kata Taufik.
Ia menegaskan, Kemenhan berkomitmen mendampingi para petani agar mampu mengelola lahan secara produktif dan mandiri.
“Kita ingin menghapus praktik tengkulak yang menjerat ekonomi rakyat. Ke depan, petani akan didampingi secara profesional oleh JATUBU, LMDH, Perhutani, dan investor,” tegasnya.
Program ini diharapkan menjadi model sinergi antara pemerintah, lembaga masyarakat, dan petani dalam mewujudkan ketahanan pangan dan ekonomi hijau di daerah pegunungan Jawa Tengah. (wan/nuh)