JAVASATU.COM- Lembaga Advokasi Kajian Strategis Indonesia (LAKSI) menegaskan agar kasus keracunan makanan di sejumlah sekolah tidak dipolitisasi. Desakan pergantian Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) yang ramai di media sosial dinilai hanya akan mengganggu jalannya program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Koordinator LAKSI, Azmi Hidzaqi, dalam keterangan resminya, Rabu (1/10/2025), menilai Kepala BGN Dadan Hindayana sudah bekerja cepat dan responsif dalam menangani kasus keracunan makanan. Ia menegaskan, di bawah kepemimpinan Dadan, program MBG telah dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat.
“Program MBG justru patut diapresiasi. Di tengah kondisi ekonomi yang sulit, BGN tetap konsisten melayani rakyat dengan menyediakan makanan bergizi gratis untuk siswa sekolah,” kata Azmi, Kamis (2/9/2025) di Jakarta.
Azmi menilai tudingan miring hingga desakan pencopotan Kepala BGN sarat dengan kepentingan politik. Menurutnya, framing negatif di media sosial bahkan cenderung menyesatkan.
“Jangan sampai isu ini membuat kinerja BGN terhambat. Beri waktu untuk evaluasi, karena program sebesar MBG tentu tidak bisa sempurna secara instan,” ujarnya.
LAKSI juga meminta media yang sudah memberitakan isu pencopotan Kepala BGN untuk turut meluruskan fakta agar publik tidak salah persepsi. Menurut Azmi, masyarakat justru menginginkan program MBG terus berlanjut dengan perbaikan kualitas pelaksanaan.
“Insiden keracunan ini seharusnya jadi momentum memperkuat kualitas MBG, bukan malah mempolitisasi. Karena kalau program dihentikan, yang rugi masyarakat,” tegasnya. (saf)