JAVASATU.COM- Lapas Kelas I Malang menegaskan komitmennya untuk mendorong pemberdayaan generasi muda melalui Program Pemagangan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).

Tahun ini, Lapas Malang menerima 27 peserta magang yang ditempatkan pada berbagai bidang strategis untuk memperkuat kompetensi dan kesiapan mereka memasuki dunia kerja.
Kepala Lapas Kelas I Malang, Teguh Pamuji, menyatakan bahwa pihaknya berupaya menjadikan lingkungan pemasyarakatan sebagai ruang belajar yang efektif bagi talenta muda.
Menurutnya, program magang ini bukan sekadar pengalaman kerja, tetapi bagian dari investasi pemerintah dalam membangun kualitas sumber daya manusia.
“Lapas Malang berkomitmen menjadi ruang belajar yang aman dan produktif bagi para peserta magang. Kami ingin mereka bukan hanya menggugurkan kewajiban magang, tetapi benar-benar mendapatkan pengalaman yang memperkaya kemampuan dan pola pikir mereka,” ujar Teguh, Rabu (26/11/2025).
Ia menegaskan bahwa peserta magang akan mendapat pendampingan langsung dari mentor di setiap bidang agar benar-benar memahami ritme kerja, budaya organisasi, serta standar layanan pemasyarakatan. Teguh menilai, keberadaan generasi muda ini membawa energi baru bagi institusinya.
“Kami mendorong mereka untuk cepat beradaptasi, mengasah keterampilan, dan mengimplementasikan ilmu yang dimiliki dalam tugas sehari-hari. Kehadiran peserta magang juga memberi dorongan positif bagi kami untuk terus meningkatkan kualitas layanan,” lanjutnya.
Teguh berharap, program pemagangan ini dapat mencetak tenaga muda yang tidak hanya kompeten, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan pemahaman tentang pentingnya pelayanan publik.
Menurutnya, pengalaman bekerja di lingkungan pemasyarakatan memberi sudut pandang baru bagi para peserta tentang pelayanan manusia dan nilai-nilai kemasyarakatan.
“Kami ingin mereka pulang membawa karakter yang lebih matang. Apa yang mereka pelajari di sini semoga menjadi bekal kuat ketika mereka terjun ke dunia profesional,” kata Teguh.
Program magang Kemnaker di Lapas Malang diharapkan menjadi model kolaborasi efektif antara pemerintah dan generasi muda dalam mencetak SDM yang unggul, berdaya saing, dan siap berkontribusi bagi pembangunan nasional. (dop/arf)