JAVASATU.COM-MAlANG- Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang berupaya mempertahankan jumlah kunjungan wisatawan tahun 2025 di angka 4,3 juta, sama seperti tahun sebelumnya. Salah satu strategi yang diterapkan adalah program “Travel Pattern”, yang bertujuan mengoptimalkan potensi wisata di Kabupaten Malang, khususnya di wilayah Malang Timur.

Kepala Disparbud Kabupaten Malang, Purwoto, menjelaskan bahwa program Travel Pattern dirancang untuk menghubungkan berbagai pelaku wisata, seperti pemilik penginapan, restoran, destinasi wisata, dan agen perjalanan. Dengan konsep ini, wisatawan diharapkan tidak hanya singgah, tetapi juga menginap dan menikmati fasilitas di Kabupaten Malang.
“Selama ini, wisatawan yang menuju Bromo cenderung menginap di Kota Malang, lalu kembali ke kota sebelum melanjutkan perjalanan ke destinasi lain. Padahal, Malang Timur memiliki banyak tempat wisata, restoran, dan penginapan yang bisa dikembangkan,” ujarnya, Jumat (7/3/2025).
Purwoto menambahkan bahwa program ini juga menjadi solusi menghadapi efisiensi anggaran yang berdampak pada sektor pariwisata. Banyak pelaku usaha mengeluhkan pembatalan pesanan penginapan dan kegiatan dari instansi pemerintahan akibat kebijakan tersebut.
Dengan Travel Pattern, wisatawan akan diarahkan untuk menginap, makan, dan berwisata langsung di Malang Timur tanpa harus kembali ke Kota Malang. Konsep ini diharapkan mampu mengubah pola perjalanan wisata dan memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal.
“Kami ingin wisatawan yang datang tidak hanya singgah, tetapi benar-benar menikmati pengalaman wisata di Kabupaten Malang. Dengan strategi ini, diharapkan jumlah kunjungan tetap stabil meskipun ada keterbatasan anggaran,” tutup Purwoto.
Melalui inovasi Travel Pattern, Disparbud Kabupaten Malang optimistis sektor pariwisata tetap berkembang dan mampu menarik wisatawan untuk berkunjung lebih lama serta menikmati berbagai destinasi di Malang Timur. (Agb/Saf)