JAVASATU.COM-MALANG- Kelurahan Madyopuro, Kota Malang, semakin memantapkan persiapan Event Madyopuro Mangano yang akan digelar pada 4-10 April 2025. Dalam rapat koordinasi yang digelar pada Rabu (19/3/2025) malam di Ruko Bulan Terang Utama (BTU), sebanyak 18 RW di Madyopuro sepakat untuk menyukseskan acara tahunan tersebut.

Rapat yang digelar selepas salat tarawih itu dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk lintas komunitas, Pokjamas Madyopuro, Linmas, Bhabinkamtibmas, serta perangkat kelurahan.
Selain dihadiri 14 RW dari total 18 RW yang ada, beberapa tokoh masyarakat Kota Malang juga turut serta, seperti Matnadir, Siswantoro, Ja’far Shodiq, Andik Candra, Helmi PP, Taufan Sam, Gus Slamet, dan lainnya.
Ketua Paguyuban RW Kelurahan Madyopuro, Novi Achmad, menegaskan bahwa Event Madyopuro Mangano bukan hanya sekadar acara tahunan, tetapi juga menjadi pemantik semangat warga untuk membangun kawasan Madyopuro sebagai “Serambi Depan” atau wajah baru pintu masuk Kota Malang.
Ia menekankan pentingnya sinergi dan gotong royong dalam mewujudkan kawasan ini sebagai ikon baru kota.
“Paguyuban RW Madyopuro sepakat kompak dan solid. Sinergi dan kolaborasi harus terus kita kembangkan bersama untuk membangun Madyopuro Mangano sebagai pintu masuk Kota Malang yang baru,” ujar Novi.
Sementara itu, Sekretaris Panitia Pelaksana Event Madyopuro Mangano, Matnadir, menyampaikan bahwa kesuksesan acara ini bergantung pada partisipasi aktif warga dan berbagai elemen masyarakat.
Ia juga menyoroti dukungan dari berbagai pihak, seperti Bank Indonesia yang memfasilitasi sertifikasi halal bagi UMKM, serta Tugu Tirta Kota Malang yang memberikan layanan air minum bersertifikat halal.
“Panitia hanya membuka jalan dan membangun jaringan. Yang utama adalah peran aktif warga Madyopuro sendiri,” kata Matnadir.
Dukungan pemerintah juga mengalir untuk acara ini. Pemkot Malang memasukkan Event Madyopuro Mangano dalam program 1.000 Event yang dicanangkan oleh Wali Kota Malang.
Berbagai organisasi perangkat daerah seperti Dishub, Diskominfo, Diskopindag, Bapenda, dan Satpol PP turut serta dalam penyelenggaraan acara ini.
Di sektor ekonomi kreatif, Nopi Andre yang bertanggung jawab atas fasilitasi halal bagi warung dan UMKM menekankan pentingnya edukasi literasi keuangan digital dan sertifikasi halal bagi pelaku usaha.
Menurutnya, Madyopuro Mangano diharapkan menjadi kawasan wisata kuliner halal berbasis transaksi digital (cashless).
“Budaya Wisata Kuliner Halal Cashless ini menjadi visi dan misi yang ingin kita kembangkan di Madyopuro Mangano. Kolaborasi dengan berbagai pihak sangat dibutuhkan,” ujar Nopi.
Dalam event ini, dari 111 tenda kuliner yang disediakan panitia, 60 di antaranya dikhususkan untuk warga Madyopuro, sementara sisanya terbuka bagi perwakilan dari 57 kelurahan lain di Kota Malang.
Siswantoro, tokoh inovator destinasi wisata alternatif Kota Malang, menegaskan bahwa konsep acara ini harus berprinsip “Dari Warga, Oleh Warga, dan Untuk Warga.”
Dengan berbagai persiapan yang semakin matang, Event Madyopuro Mangano diharapkan menjadi momentum penting bagi warga Madyopuro untuk memperkuat identitas budaya dan potensi ekonomi lokal mereka. (Wes/Saf)