JAVASATU.COM-GRESIK- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik melalui Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinas KBPPPA) serta Dinas Sosial (Dinsos) menanggapi serius kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang kembali melibatkan anak di bawah umur.

Kasus ini bukan yang pertama kali terjadi. Ketiga anak yang terlibat sebelumnya telah berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) dalam kasus serupa yang ditangani Polsek Manyar dan telah mendapatkan pendampingan dari pekerja sosial (peksos).
Namun, karena kejadian kembali terulang, Pemkab Gresik meningkatkan penanganannya dengan melibatkan Polres Gresik, Dinas KBPPPA, dan Dinsos untuk intervensi lebih lanjut.
Wakil Bupati Gresik, dr. Asluchul Alif, mengungkapkan bahwa Dinas KBPPPA saat ini mendampingi anak-anak tersebut dalam proses hukum, melakukan asesmen untuk penanganan lebih lanjut, serta berkoordinasi dengan keluarga mereka.
“Dinsos melalui pekerja sosial juga mendampingi dalam proses hukum dan melakukan upaya rehabilitasi sosial guna memberikan pembinaan kepada anak-anak ini,” ujar Wabup Gresik yang akrab disapa Dokter Alif, Rabu (19/3/2025).
Dari hasil asesmen awal, ditemukan bahwa faktor lingkungan dan minimnya pengawasan keluarga menjadi salah satu penyebab utama anak-anak tersebut kembali melakukan pelanggaran hukum.
“Karena status mereka sebagai ABH, penanganan dilakukan sesuai regulasi, yakni melalui rehabilitasi sosial untuk memastikan mereka tetap mendapatkan perlindungan dan pembinaan agar tidak kembali mengulangi perbuatannya,” jelas Dokter Alif.
Dinsos Kabupaten Gresik turut mendukung langkah Dinas KBPPPA dalam penanganan kasus ini. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab terhadap perlindungan anak, Dinas KBPPPA memimpin koordinasi dalam pendampingan, sementara Dinsos menjalankan peran rehabilitasi sosial sesuai kewenangannya.
“Kami menegaskan bahwa dalam setiap kasus yang melibatkan anak, kepentingan terbaik bagi anak harus selalu diutamakan. Mereka akan mendapatkan bimbingan mental, fisik, spiritual, dan sosial agar dapat kembali ke masyarakat dengan kehidupan yang lebih baik,” pungkas Dokter Alif. (Bas/Saf)