JAVASATU.COM- Menjelang dimulainya Program Makan Bergizi Gratis (MBG), Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Batik Tulis Celaket Malang menjalani uji kelayakan dapur oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, Senin (13/10/2025).

Langkah ini dilakukan untuk memastikan dapur pengolahan makanan memenuhi standar kesehatan dan keamanan pangan sebelum mulai melayani penerima manfaat program MBG.
Kepala SPPG Yayasan Batik Tulis Celaket Malang, Gusti Rifki Pangeran Lamjah, mengatakan tim dari Dinkes melakukan verifikasi menyeluruh, mulai dari peralatan masak, kualitas air, kebersihan dapur, hingga pengambilan sampel makanan untuk diuji di laboratorium.
“Orang Dinkes Kota Malanh datang untuk mengambil sampel makanan sebagai bagian dari sertifikasi SLHS. Mereka akan memeriksa apakah makanan mengandung boraks, E-coli, atau bakteri lain,” ujar Gusti saat ditemui di lokasi.

Selain melakukan pengujian, Dinkes juga memberikan beberapa catatan kecil untuk penyempurnaan dapur agar operasional berjalan optimal.
“Ada sedikit masukan dari Dinkes yang akan kami penuhi segera. Harapannya, saat program berjalan nanti, semua sudah siap tanpa ada kendala,” tambah Gusti.
Gusti menjelaskan, hasil uji laboratorium akan keluar dalam waktu maksimal 10 hari kerja. Ia berharap proses tersebut bisa lebih cepat agar dapur dapat segera dioperasikan sesuai jadwal.

Menurutnya, jika seluruh tahapan verifikasi selesai tepat waktu, SPPG Yayasan Batik Tulis Celaket Malang akan mulai beroperasi pada 27 Oktober 2025, mengikuti jadwal pelaksanaan nasional Program MBG.
“Kalau mengikuti jadwal periodik dari BGN, kami siap running pada 27 Oktober. Semoga hasil dari Dinkes baik sehingga kami bisa segera menyalurkan makanan bergizi untuk penerima manfaat,” pungkasnya. (saf)