JAVASATU.COM- Seorang guru SDN di kawasan Dinoyo dan Tlogomas Kota Malang bertindak cepat mengamankan siswa dari makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diduga tidak layak konsumsi, Kamis (9/10/2025).

Langkah itu diambil setelah aroma menyengat tercium dari paket makanan yang baru dikirim dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) program nasional tersebut.
Nunik, Guru SDN Dinoyo 2, mengatakan bau tak sedap mulai tercium saat kotak makanan dibuka dari mobil pengiriman.
“Biasanya tidak ada masalah, tapi hari ini baunya menyengat dan tidak enak saat dibuka dari mobil boks,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (9/10/2025).
Mengetahui hal itu, pihak sekolah langsung menahan distribusi makanan dan melapor ke SPPG untuk dilakukan pemeriksaan.
“Kami khawatir anak-anak keracunan, jadi makanan langsung kami tahan dan laporkan ke tim gizi,” tambahnya.
Dari pemeriksaan awal, makanan tersebut dinyatakan tidak layak konsumsi. Makanan kemudian ditarik kembali dan tidak dibagikan kepada siswa.
Koordinator MBG SDN Dinoyo 2, Risky, membenarkan adanya penarikan makanan, namun enggan memberikan keterangan lebih lanjut.
“Karena Kepala Sekolah sedang tidak berada di tempat, silakan menghubungi dinas saja,” ujarnya singkat kepada wartawan.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Dinoyo 2 telah berjalan sejak 8 September 2025.
Program ini merupakan bagian dari kebijakan nasional pemerintahan Prabowo–Gibran untuk meningkatkan gizi anak sekolah.
Temuan serupa juga terjadi di Kelurahan Tlogomas. Seorang guru sekolah mengaku mendapat kiriman makanan dengan bau amis dan rasa tidak segar.
“Hari ini kami mengeluhkan ompreng berbau amis, mungkin dari ayam suwir yang tidak segar,” katanya, enggan disebutkan namanya.
Pihaknya telah melaporkan keluhan tersebut ke SPPG dan meminta perbaikan kualitas makanan agar tidak terulang.
Sementara itu, pihak SPPG Yayasan Bani Umar, yang beralamat di Jalan Tlogomas No. 44, Kecamatan Lowokwaru, belum memberikan tanggapan saat dikonfirmasi.
Saat awak media mendatangi kantor tersebut, pimpinan yayasan dan ahli gizi yang bertanggung jawab tidak berada di tempat. (saf)