email: javasatu888@gmail.com
  • Beranda
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • EKONOMI
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • WISATA & KULINER
  • ESAI
Javasatu.com
Kamis, 20 November 2025
No Result
View All Result
Javasatu.com
No Result
View All Result

Nyelong Inga Simon Dipercaya Pimpin Intan Borneo sebagai Ketum Lembaga Perempuan Dayak Nasional

by Syaiful Arif
15 April 2023

JAVASATU.COM- Bertempat di Perpustakaan Nasional Jakarta dilaksanakan prosesi pengukuhan Nyelong Inga Simon sebagai Ketua Umum (Ketum) Lembaga Perempuan Dayak Nasional (LPDN).

Nyelong Inga Simon. (Foto: Istimewa)

Nyelong Inga Simon adalah perempuan dayak tradisional yang berakar kuat dalam tradisi budaya dayak yang lekat dengan segala upacara dan tradisi Dayak tradisional. Segala kehidupan dan aktivitasnya tidak lepas dari muatan upacara adat, dengan obat-obatan, dengan makanan, dengan ramuan tradisional Dayak.

Selain itu, Nyelong adalah seorang akademisi, seorang aktivis mahasiswa yang mendidik dan mendorong mahasiswa, khususnya anak-anak Dayak untuk maju, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi modern.

Lembaga Perempuan Dayak Nasional (LPDN) dibentuk sebagai hasil Keputusan Rapat Kerja Nasional Masyarakat Adat Dayak Nasional (MADN) pada bulan Oktober 2022 di Samarinda, Kalimantan Timur. Saat ini, Nyelong juga dipercaya oleh MADN menjadi salah seorang Menteri dalam Kepengurusan MADN masa bakti 2022-2026. Dengan dipercayanya Nyelong Inga Simon oleh MADN ini menjadikan ia sebagai yang pertama menjadi Ketua Umum Lembaga Perempuan Dayak Nasional.

“Sebuah kepercayaan dan kehormatan yang besar tidak hanya bagi saya melainkan juga bagi perempuan Dayak di seluruh Indonesia yang berjumlah sekitar 6 juta orang. Semoga kepercayaan ini dapat saya jawab dengan penuh tanggung jawab,” tegas Nyelong dalam keterangan tertulisnya kepada awak media, Jumat (14/4/2023).

(Foto: Istimewa)

Lebih jauh Nyelong menyampaikan bahwa, dalam perjalanan yang masih sangat singkat dalam membentuk Lembaga Perempuan Dayak di tingkat Provinsi di seluruh Kalimantan dan DKI Jakarta, Ia menangkap gairah dan antusiasme yang luar biasa dari perempuan-perempuan Dayak yang telah dan sedang berkiprah di berbagai lembaga di tingkat lokal, nasional maupun global, dalam berbagai bidang pengabdian bagi masyarakat, bangsa dan negara. Semua potensi ini merupakan kekuatan luar biasa yang kiranya dapat kita sinergikan dalam sebuah wadah bersama, yaitu LPDN.

“Wadah bagi perempuan Dayak ini diberi  julukan ‘Intan Kanuah Tapusak-Lingu’ yang menggambarkan perempuan Dayak dengan kecantikannya yang diakui dunia, punya kecerdasan dan kegigihan yang luar biasa. Wadah ini dimaksudkan untuk mengajak semua perempuan Dayak mengoptimalkan daya juangnya bagi bangsa dan negara, yang adil, mandiri dan sejahtera,” jelasnya.

BacaJuga :

Pengamat Nasky Puji BNN Tangkap 1.259 Pelaku Narkoba di Seluruh Indonesia

PLN Beri Diskon 50% Tambah Daya Lewat “Power Hero”, Berlaku hingga 23 November

Dijelaskan bahwa, wadah ini sejalan dengan filosofi Rumah Betang, sebuah rumah besar yang menyatukan kekuatan bersama keluarga Dayak untuk bahu membahu membangun kehidupan bersama, maju bersama dan bersama untuk sejahtera. Kedepannya LPDN diharapkan menjadi Rumah Betang yang mampu menyatukan seluruh potensi serta kekuatan perempuan Dayak yang menjunjung tinggi semangat bergotong royong dalam rangka mewujudkan keadilan sosial bagi masyarakat dayak secara umum dan perempuan dayak secara khusus dan tentunya Indonesia yang didasarkan pada kearifan lokal.

“Filosofi Rumah Betang hendaknya menjadi modal sosial dan kultural yang telah ditanamkan oleh moyang kita dalam menciptakan kehidupan Masyarakat Adat Dayak yang harmonis, sejahtera, tanpa konflik, tanpa kekerasan, dan tanpa tekanan,” tegasnya.

(Foto: Istimewa)

Filosofi Rumah Betang

Ketua Umum Lembaga Perempuan Dayak Nasional (LPDN), Nyelong Inga Simon juga menuturkan tentang pentingnya memahami makna dari filosofi Rumah Betang. Pertama, Rumah Betang menjadi kekuatan pemersatu yang menjamin Masyarakat Adat Dayak selalu hidup rukun dalam ikatan Keluarga Besar  dengan saling tolong menolong dan tak bisa diceraiberaikan oleh kekuatan apapun selain Tuhan Yang Maha Esa. Dalam Rumah Betang inilah tumbuh solidaritas, rasa senasib dan sepenanggungan, berat sama dipikul ringan sama dijinjing, duduk sama rendah, berdiri sama tinggi.

Kedua, Rumah Betang adalah jangkar adat istiadat kehidupan orang Dayak. Sejauh-jauh orang Dayak pergi mencari bekal kehidupan, dia akan kembali ke Rumah Betang. Itu menandakan, semaju dan setinggi apa pun pendidikan dan kehidupan orang Dayak, dia tetapi berpijak  dan mendasarkan seluruh hidup dan pola perilakunya pada adat istiadat Dayak. Adat menjadi pedoman hidup, menjadi penuntun kehidupan dan perilaku laku orang Dayak. Perpaduan antara Adat istiadat dan kemajuan zaman membuat orang Dayak kokoh dalam sikap dan perilaku tanpa hanyut diterjang zaman. Harga diri orang Dayak menggambarkan kekuatan yang diikat oleh leluhurnya: “jika harga diri itu sudah ternodai maka sudah tidak Dayak lagi.”

Ketiga, dalam Rumah Betang, secara adat laki dan perempuan Dayak sejak dulu kala diperlakukan secara sama, ‘muduk sama karandah, mendeng sama kagantung’ tanpa ada diskriminasi. Laki dan perempuan, suami dan istri, punya peran masing-masing yang saling menghormati dan saling mendukung demi menjamin kelangsungan hidup seisi Rumah Betang dan keluarga besarnya. Laki dan perempuan, suami dan istri, berbagi peran secara harmonis untuk menahkodai Rumah Betang mengarungi kehidupan. Ini tergambarkan dalam aktivitas ekonomi dan sosial melintasi sungai dengan perahu:  suami dengan kekuatannya mendayung sementara istri menjadi juru mudi mengatur haluan dan arah yang selaras tanpa cacat cela sampai ke tujuan dengan tanpa banyak bicara. Kerja nyata dalam karya bersama yang harmonis sampai hentang tulang.

(Foto: Istimewa)

Program Kerja LPDN

Di bawah kepemimpinan Nyelong Inga Simon, LPDN akan tetap dijalankan dengan landasan utama filosofi hidup dan peradaban dayak di Rumah Betang, tentunya dengan padupadan yang mengakomodir ragam perkembangan zaman saat ini, dengan program antara lain;

  1. Pengembangan dan pemberdayaan kaidah-kaidah adat istiadat dan hukum adat Dayak, termasuk hak adat dan hak paten seluruh hasil inovasi Masyarakat Hukum Adat Dayak.
  2. Peningkatan kualitas dan kuantitas seni budaya, pendidikan dan karir bagi seluruh perempuan Dayak.
  3. Peningkatan peran serta perempuan Dayak dalam penyelesaian masalah-masalah sosial dan politik, tanpa terlibat langsung dalam politik praktis.
  4. Penciptaan lapangan kerja dan kesempatan kerja bagi perempuan dan pemuda Dayak di berbagai bidang kehidupan.
  5. Pengelolaan ekonomi kerakyatan, sumber daya alam dan lingkungan hidup, khususnya bagi pemenuhan kebutuhan pokok keluarga, teristimewa pemenuhan kebutuhan pokok pangan.

Bersamaan dengan itu, secara eksternal LPDN akan melaksanakan beberapa program sebagai berikut:

  1. Memantapkan keberadaan perempuan Dayak di tingkat nasional maupun internasional dengan cara mengikuti berbagai kegiatan nasional dan internasional.
  2. Melaksanakan program kerja MADN di Bidang Perempuan, yang dijabarkan dalam 5 (lima) bidang sebagai berikut:
    1. Bidang adat budaya, hukum adat, pariwisata dan PKDRT.
    2. Bidang perempuan, pemuda dan olahraga, kesehatan anak dan pencegahan narkoba.
    3. Bidang usaha ekonomi produktif dan lingkungan hidup.
    4. Bidang Kaderisasi dan hubungan antarlembaga.
    5. Bidang IT dan jurnalistik.

Kelima bidang ini dilaksanakan dengan strategi dasar Kenyang (pemenuhan kebutuhan pokok pangan), Terang (pemenuhan kebutuhan energi untuk aktivitas ekonomi dan sosial), Dagang (peningkatan ekonomi produktif), dan Ridang (perlindungan lingkungan hidup) untuk mewujudkan keluarga Riang (sejahtera dan bahagia) dalam bingkai NKRI.

  1. Mencermati kinerja perusahaan-perusahaan berbasis sumber daya alam di wilayah Kalimantan untuk memastikan dampaknya bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Dayak dan perlindungan lingkungan hidup melalui koordinasi pemerintah daerah dan pemerintah pusat, termasuk mendorong tanggung jawab perusahaan-perusahaan tersebut untuk memberikan beasiswa, peningkatan kapasitas ekonomi produktif dan kesempatan kerja bagi masyarakat Dayak untuk bisa berdaulat secara hakiki di tanah leluhurnya.
  2. Memperjuangkan dan melakukan advokasi untuk implementasi ketentuan legal dan politik afirmasi keterlibatan perempuan Dayak dalam berbagai bidang profesi, khususnya di bidang politik dan pemerintahan.
  3. Melaksanakan pemberdayaan perempuan di bidang pola asuh keluarga mencakup pemenuhan kebutuhan pokok, termasuk kecukupan gizi dan kesehatan keluarga, khususnya selama 1000 hari pertama kehidupan, pencegahan stunting, upaya pencegahan pernikahan dini melalui tumbuh kembang potensi diri, dan kesehatan mental anak dan kesehatan lingkungan.
  4. Memperjuangkan akses beasiswa pemerintah pusat dan daerah serta swasta bagi perempuan dan anak-anak Dayak dan akses penerimaan pegawai bagi perempuan dan anak-anak Dayak pada lembaga-lembaga formal pemerintah, dan perusahaan swasta khususnya yang beroperasi di Kalimantan.
  5. Ikut berperan aktif dalam memasarkan potensi pariwisata Kalimantan yang terpadu dengan seni dan budaya Dayak ke tingkat nasional dan internasional secara berkala.
  6. Melakukan kerjasama dengan lembaga keuangan mikro atau lembaga pemberdayaan ekonomi produktif di tingkat nasional dan internasional dalam rangka mengembangkan  ekonomi kerakyatan di kalangan perempuan dan anak Dayak.
  7. Melakukan kerjasama dengan lembaga-lembaga nasional maupun internasional dalam rangka melindungi sumber daya alam dan lingkungan hidup, sehingga Masyarakat Hukum Adat Dayak dapat hidup dengan memanfaatkan lingkungan yang dapat memberikan kesejahteraan tanpa  terjadi kerusakan alam sebagaimana nafas kehidupan Dayak yang menyatu dengan alamnya. Jangan pisahkan kami Masyarakat Dayak dengan alam dan leluhurnya tanah Dayak Borneo. (*)

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook
Tags: Lembaga Perempuan Dayak NasionalNyelong Inga SimonSuku Dayak

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

BERITA TERBARU

Erupsi Semeru, Sejumlah Rumah di Dusun Sumbersari Kamar A Rusak Parah

Pengamat Nasky Puji BNN Tangkap 1.259 Pelaku Narkoba di Seluruh Indonesia

Gunung Semeru Naik Level IV Awas, PVMBG Imbau Warga Jauhi Radius Bahaya

Kota Malang Raih Juara II E-Purchasing Awards 2025, Transaksi Jatim Bejo Tembus Rp35 Miliar

Erupsi Semeru, Polres Malang Tutup Total Jalur Ampelgading Malang-Lumajang

Wilayah Malang Masih Aman, BPBD Pastikan Tak Ada Dampak Erupsi Semeru

Orientasi TPK 2025 Digelar, Kota Kediri Genjot Penurunan Stunting 17,6 Persen

Verifikasi Lapangan Sah, Tapi Ganti Rugi Lahan 7 Warga Pujon Masih Remang-Remang

Awan Panas Semeru Capai Jembatan Gladak Perak

Investasi Kota Batu Melonjak, 15 Perusahaan Dianugerahi Batu Investment Award 2025

Prev Next

POPULER HARI INI

Gunung Semeru Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Warga Mulai Mengungsi

Awan Panas Semeru Capai Jembatan Gladak Perak

Verifikasi Lapangan Sah, Tapi Ganti Rugi Lahan 7 Warga Pujon Masih Remang-Remang

Wilayah Malang Masih Aman, BPBD Pastikan Tak Ada Dampak Erupsi Semeru

Polres Gresik Rombak 11 Jabatan Strategis, Kapolres: Demi Tingkatkan Pelayanan Publik

BERITA LAINNYA

Erupsi Semeru, Sejumlah Rumah di Dusun Sumbersari Kamar A Rusak Parah

Pengamat Nasky Puji BNN Tangkap 1.259 Pelaku Narkoba di Seluruh Indonesia

Gunung Semeru Naik Level IV Awas, PVMBG Imbau Warga Jauhi Radius Bahaya

Kota Malang Raih Juara II E-Purchasing Awards 2025, Transaksi Jatim Bejo Tembus Rp35 Miliar

Orientasi TPK 2025 Digelar, Kota Kediri Genjot Penurunan Stunting 17,6 Persen

Awan Panas Semeru Capai Jembatan Gladak Perak

Gunung Semeru Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Warga Mulai Mengungsi

Presiden Prabowo Targetkan Semua Daerah Punya RS Setara Emirates dalam 4 Tahun

LAKSI Dukung Pendekatan Preventif dalam Operasi Zebra Tinombala 2025

Penertiban Tambang Ilegal di Bangka Tengah, Menhan: “Negara Tidak Boleh Kalah”

Prev Next

POPULER MINGGU INI

Dari Kanjuruhan ke Agroindustri, Jejak Pengabdian Lusiani Ferelia yang Tak Pernah Diam

Operasi Zebra 2025 Dimulai 17 November, Pengamat Puji Fokus Humanis Kakorlantas Polri dan Penertiban Balap Liar

12 Tahun Pesona Gondanglegi, dari Karnaval Jadi Ikon Budaya

Konflik Kepemilikan SMK Turen Malang, Dua Yayasan Bertemu di Mapolsek Cari Solusi

Gunung Semeru Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Warga Mulai Mengungsi

  • Tentang Javasatu
  • Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Siber
  • Kode Perilaku Perusahaan
  • Perlindungan Wartawan

© 2025 Javasatu. All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

  • Beranda
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • EKONOMI
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • WISATA & KULINER
  • ESAI

© 2025 Javasatu. All Right Reserved