JAVASATU-GRESIK- Pasca ditetapkan sebagai Kawasan Ekosistem Esensial, kini Banyuurip Mangrove Centre (BMC) yang berada di Desa Banyuurip, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik berbenah untuk menuju situs ramsar dunia. Hal ini diungkapkan Kepala Desa (Kades) Banyuurip, Ihsanul Harris kepada awak media.
“Dengan bantuan anggaran baik dari pusat, pemda maupun CSR perusahaan sekitar, kami berupaya untuk melengkapi sarana dan prasarana penunjang agar pengunjung semakin nyaman dan betah di BMC. Intinya kami komitmen untuk menuju situs ramsar dunia” ujar Ihsanul saat mendampingi Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut bersama Dinas Kelautan dan Perikanan Gresik meninjau BMC, Rabu (6/10/2021).
Ihsanul menerangkan, situs ramsar merupakan kawasan yang ditetapkan untuk melindungi kelestarian dan fungsi lahan basah di dunia.
“Ini merupakan wujud komitmen untuk konservasi dan pemanfaatan lahan basah secara berkelanjutan” jelas Ihsanul.
Sementara itu, Kabid Pengelolaan dan Pengawasan Sumber Daya Perikanan, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Gresik, Zurron Arifin mengatakan, situasi pandemi dan kebijakan PPKM sempat membuat BMC sepi, namun saat ini sudah menunjukkan geliat aktivitas terutama saat libur akhir pekan.
“Dengan kolaborasi banyak pihak, ke depan diharapkan BMC semakin baik dan menjadi tujuan ekowisata bagi warga masyarakat Gresik dan Jawa Timur serta daerah lain di Indonesia” kata Zurron.
Sebab itu, pihaknya berpesan kepada masyarakat sekitar agar ikut menjaga dan memelihara apa yg sudah ada.
“Jangan menebang mangrove sembarangan karena selain merusak lingkungan juga ada ancaman hukuman sesuai aturan yg berlaku” pesan Zurron.
Diakhir saat melakukan peninjauan di lokasi BMC, Zurron menenrangkan, bibit mangrove yang baru ditanam dapat tumbuh dengan baik sehingga suasana semakin teduh dan kerapatan vegetasinya meningkat.
“Hasilnya adalah burung dan satwa lain akan banyak yang datang ke Mangrove Banyuurip ini” tandas Zurron. (Bas/Saf)