JAVASATU-GRESIK- Dua poin hasil pertemuan antara 6 warga pemilik rumah di Kelurahan Trate dengan manajemen Rumah Sakit (RS) Nyai Ageng Pinatih Gresik, terkait rencana pembangunan perluasan dengan memanfaatkan lahan RS sendiri.
Pertemuan dilakukan di Kantor Kelurahan Trate, Jalan Abdul Karim Gresik. Dihadiri Lurah Trate Nur Soehedi sebagai mediator, manajemen RS Nyai Ageng Pinatih diwakili Bendahara Umum Ahmad Yani, mantan Ketua Yayasan RS Nyai Ageng Pinatih drg Jayadi, kontraktor Albert, Babinsa, Bhabinkamtibmas dan 6 warga pemilik rumah yakni Satri, Kemis, Busiri, Kholis, Fathur Rahman, Matiri.
Pihak manajemen RS bertujuan akan mengembangkan perluasan RS di sekitar 6 pemilik rumah yang berada di Kelurahan Trate atau sekitar RS. Dengan memanfaatkan lahannya sendiri. Namun manajemen RS harus melakukan sosialisasi dan izin kepada warga setempat.
“Niat utama adalah akan memanfaatkan tanah milik rumah sakit. Perlu diketahui bahwa batas tanah rumah sakit tepat di depan rumah 6 warga tersebut” kata Ahmad Yani, perwakilan manajemen RS Nyai Ageng Pinatih, Kamis (26/8/2021).
Ia menerangkan, untuk itu pihak RS memberikan dua pilihan terbaik kepada warga sekitar. Pertama, apabila rumah warga dijual akan dibeli oleh pihak RS. Untuk harga dihitung sesuai harga dasar atau harga pasaran. Ditambah plus-plus. Intinya harga yang wajar.
“Kedua, apabila warga tidak menjual rumah. Artinya memilih menetap disitu, tidak apa-apa. Tetapi tetap kita pagar sesuai batas tanah yang menjadi hak rumah sakit, nanti akan ada biaya bedah rumah yang di usulkan Lurah Trate” jelas Ahmad Yani kepada 6 warga Trate.
Dari pantauan media ini dalam pertemuan tersebut. Mengerucut, 6 warga (Satri, Kemis, Busiri, Kholis, Fathur Rahman, Matiri) memberikan usulan harga ke pihak rumah sakit. Dan usulan harga jual tersebut mulai Rp.800 juta hingga Rp.1 miliar.
Sementara itu, di dalam pertemuan itu. Lurah Trate, Nur Soehedi mengaku dirinya hanya memediasi saja. Keputusan dan kesapakan dikembalikan kepada pemilik rumah bersama dengan pihak manajemen RS Nyai Ageng Pinatih.
“Kelurahan juga pernah mencarikan rumah dapat 4 di daerah Trate tapi kurang 2 akhirnya tidak jadi” ungkap Lurah Trate, Nur Soehedi.
Baca Juga:
Pada pertemuan tersebut, mendapat kawalan Babinsa dan Bhabinkamtibmas setempat. Mereka berharap ada solusi yang terbaik antara warga dengan pihak manajemen RS Nyai Ageng Pinatih. (Bas/Saf)