email: javasatu888@gmail.com
  • Beranda
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • EKONOMI
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • WISATA & KULINER
  • ESAI
Javasatu.com
Sabtu, 27 Desember 2025
No Result
View All Result
Javasatu.com
No Result
View All Result

OPINI: Membangun Akuntabilitas Fiskal Melalui Pengawasan Publik di Era Digital

by Redaksi Javasatu
23 Oktober 2025
Dela Amanda Putri. (Foto: Dok. Pribadi)

OPINI

Membangun Akuntabilitas Fiskal Melalui Pengawasan Publik di Era Digital

Oleh: Dela Amanda Putri, Mahasiswi FISIP Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi

Dalam tata kelola fiskal modern, pengawasan publik menjadi salah satu pilar utama untuk menjaga integritas dan akuntabilitas keuangan negara. Di tengah arus globalisasi dan kemajuan teknologi, tata kelola keuangan publik dituntut semakin transparan, adaptif, dan partisipatif.

Ilmu administrasi publik memandang pengawasan bukan sekadar fungsi teknis, tetapi juga alat koreksi dan penegak integritas fiskal. Pérez-Durán (2023) menegaskan bahwa akuntabilitas publik memiliki tiga dimensi, yakni, vertikal, horizontal, dan sosial yang masing-masing menuntut sinergi antara lembaga pengawas, pemerintah, dan masyarakat.

(Gambar kiriman Dela Amanda Putri)

Dengan semakin kompleksnya pengelolaan keuangan negara, tantangan yang muncul tidak hanya terkait korupsi dan penyalahgunaan kewenangan, tetapi juga lemahnya mekanisme pertanggungjawaban dan legitimasi publik terhadap kebijakan fiskal. Oleh karena itu, pengawasan publik berperan sebagai sistem check and balance yang memperkuat kredibilitas pemerintah dan menjaga keberlanjutan fiskal nasional.

Meski pengawasan publik memiliki peran strategis, sistem yang berjalan di Indonesia masih menghadapi sejumlah kendala mendasar.

Fragmentasi akuntabilitas antarinstansi. Seperti ditemukan Li et al. (2024), pengawasan sering dilakukan secara terpisah sehingga hasilnya tidak terintegrasi.

Minimnya transparansi dan partisipasi sosial dalam pelaporan fiskal. Masyarakat belum sepenuhnya dilibatkan sebagai bagian dari kontrol eksternal (Pérez-Durán, 2023).

BacaJuga :

OPINI: Kebijakan Fiskal untuk Pembangunan Berkelanjutan dan Inklusif, Studi Kontradiksi di Banyuwangi

OPINI: Manajemen Utang dan Keuangan Negara, Antara Risiko dan Instrumen Pembangunan

Keterlambatan digitalisasi audit. OECD (2025) mencatat belum semua lembaga pengawas mampu menerapkan audit berbasis real-time untuk mendeteksi risiko keuangan lebih cepat.

Pergeseran fokus pengawasan. Liston-Heyes & Juillet (2021) menyoroti bahwa pengawasan lebih sering menitikberatkan pada kepatuhan administratif, bukan pada evaluasi kinerja dan risiko strategis.

Kesenjangan antara konsep ideal dan praktik di lapangan inilah yang menyebabkan banyak kebijakan fiskal kehilangan legitimasi publik karena minimnya transparansi dan akuntabilitas.

1. Konsep dan Fungsi Pengawasan Fiskal Publik

Secara akademik, pengawasan publik dipahami sebagai instrumen penting dalam menjaga efisiensi dan keadilan fiskal. Allen et al. (2021) menegaskan bahwa pengawasan efektif mampu mencegah korupsi, memastikan kepatuhan, dan memperkuat kepercayaan publik terhadap pemerintah.

Pengawasan publik tidak hanya soal audit keuangan, tetapi juga mencakup monitoring program dan evaluasi kinerja untuk memastikan setiap rupiah anggaran digunakan sesuai sasaran. Stiglitz (2021) menyebut transparansi fiskal sebagai prasyarat keberlanjutan sistem keuangan negara, karena masyarakat akan lebih percaya pada pemerintah yang terbuka dan responsif terhadap pengawasan.

(Gambar kiriman Dela Amanda Putri)

2. Sinergi Antaraktor dalam Sistem Pengawasan Publik

Stewart & Connolly (2024) menekankan bahwa pelaporan fiskal yang konstitutif dapat mengubah praktik pemerintahan secara menyeluruh. Artinya, pengawasan harus melibatkan kolaborasi lintas lembaga — mulai dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Inspektorat Jenderal di tiap kementerian, hingga lembaga antikorupsi seperti KPK.

Ketiganya berperan menjaga keseimbangan agar tidak terjadi penyimpangan dalam pelaksanaan anggaran. Di sisi lain, media dan masyarakat sipil turut berperan membangun tekanan moral dan politik agar pertanggungjawaban publik tetap terbuka.

Tran et al. (2020) menemukan bahwa semakin kuat mekanisme pengawasan, semakin besar pula kemungkinan laporan fiskal merefleksikan kondisi sebenarnya tanpa manipulasi.

3. Transformasi Digital dalam Pengawasan Fiskal

OECD (2025) memperkenalkan konsep digitalisasi audit yang memungkinkan pengawasan berbasis real-time. Dengan teknologi ini, lembaga pengawas dapat mendeteksi anomali transaksi anggaran secara langsung tanpa menunggu laporan manual.

Digitalisasi menjadi game changer dalam tata kelola fiskal karena meningkatkan efisiensi, akurasi, dan transparansi. Selain itu, masyarakat dapat ikut mengawasi melalui sistem pelaporan daring (online) dan open data, sehingga akuntabilitas sosial tumbuh secara alami.

Dengan pendekatan ini, pengawasan tidak lagi bersifat vertikal semata, tetapi juga horizontal (antarinstansi) dan sosial (oleh publik). Sistem pengawasan menjadi lebih adaptif terhadap risiko fiskal sekaligus memperkuat legitimasi politik pemerintah.

(Gambar kiriman Dela Amanda Putri)

4. Pengawasan Sebagai Simbol Legitimasi Fiskal

Ilmuwan administrasi publik memandang lembaga pengawas sebagai simbol integritas dan legitimasi fiskal. Tanpa pengawasan yang kredibel, kebijakan fiskal mudah dipersepsikan sebagai alat politik semata.

Liston-Heyes & Juillet (2021) menyebut bahwa fokus pengawasan modern telah bergeser dari sekadar memeriksa keuangan menuju analisis risiko dan kinerja. Dengan demikian, pengawasan bukan hanya menjawab “apakah uang digunakan dengan benar”, tetapi juga “apakah uang digunakan secara efektif dan bermanfaat bagi publik”.

Pengawasan fiskal publik merupakan fondasi utama integritas keuangan negara. Dalam tata kelola fiskal modern, pengawasan telah berevolusi menjadi instrumen strategis untuk menjamin efisiensi, transparansi, serta legitimasi kebijakan fiskal.

Pengawasan publik yang efektif mencegah korupsi, menjamin penggunaan anggaran sesuai sasaran, dan memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Karena itu, sinergi antara lembaga internal, badan pemeriksa eksternal, dan masyarakat sipil mutlak diperlukan untuk menciptakan sistem check and balance yang kokoh.

Selain itu, transformasi digital dan partisipasi publik merupakan tonggak penting reformasi pengawasan fiskal di era modern. Pemanfaatan teknologi seperti real-time audit, blockchain, dan open data memungkinkan deteksi dini penyimpangan sekaligus memperluas ruang transparansi.

Pada akhirnya, pengawasan publik yang terintegrasi, adaptif, dan berbasis teknologi akan memperkuat legitimasi fiskal sekaligus menjamin keberlanjutan pembangunan nasional yang bersih dan akuntabel. (*)

*Artikel ini untuk tugas perkuliahan

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru) WhatsApp
  • Klik untuk berbagi di X(Membuka di jendela yang baru) X
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru) Facebook

Menyukai ini:

Suka Memuat...
Tags: Untag Banyuwangi
ADVERTISEMENT

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

BERITA TERBARU

Warga Ampelgading Malang Terima Bantuan Dampak Erupsi Semeru

Pemkab Malang Upgrade Kompetensi BPBD Lewat Pelatihan Vertical Rescue

Husnul Aqib Terpilih Aklamasi Pimpin DMI Dukun Gresik Periode 2025-2030

Alice, Anjing K9 Polres Malang dengan Keahlian Deteksi Jenazah Tertimbun

Makesta IV IPNU-IPPNU Tambakrejo Duduksampeyan Gresik Resmi Digelar

Pendemo Bersenjata Api Diamankan TNI-Polri di Lhokseumawe

Libur Nataru, Polres Malang Perketat Patroli di 183 Destinasi Wisata

Pria di Duduksampeyan Gresik Ditangkap Usai Curi Motor Tetangga Terekam CCTV

Ponpes Refah Islami Gresik Raih Penghargaan Eco Pesantren Jatim 2025

Video Buaya di Pantai Watu Leter Viral, Polres Malang Pastikan Hoaks

Prev Next

POPULER HARI INI

Rute, Tarif dan Jam Operasional Trans Jatim Malang Raya

Makesta IV IPNU-IPPNU Tambakrejo Duduksampeyan Gresik Resmi Digelar

Isi Libur Natal, Siswa MA An-Nur Bululawang Ikuti Pelatihan Wirausaha Shibori

Pria di Duduksampeyan Gresik Ditangkap Usai Curi Motor Tetangga Terekam CCTV

Husnul Aqib Terpilih Aklamasi Pimpin DMI Dukun Gresik Periode 2025-2030

BERITA LAINNYA

Pendemo Bersenjata Api Diamankan TNI-Polri di Lhokseumawe

Banjir Aceh, Pakar Ingatkan Trauma Anak Tak Cukup Disembuhkan dengan Bantuan Logistik

Natal 2025 di Blora, Dandim Turun Langsung Jamin Keamanan Umat

Turun Langsung ke Lapangan, Dandim 0808 Blitar Tinjau Gereja Malam Natal

OPINI: Kebijakan Fiskal untuk Pembangunan Berkelanjutan dan Inklusif, Studi Kontradiksi di Banyuwangi

Panglima TNI Resmikan Gedung Jenderal Soedirman Paspampres di Jakarta

Spanduk “Jaga Wali Kota Bekasi” Dilawan Spanduk “Kapan KPK Hattrick di Kota Bekasi?”

12 Koperasi Merah Putih di Surabaya Terapkan Sistem Konsinyasi untuk Distribusi Pangan

OPINI: Manajemen Utang dan Keuangan Negara, Antara Risiko dan Instrumen Pembangunan

Brand Chocochips Tumbuh Bersama Shopee, Perluas Pasar hingga Asia Tenggara

Prev Next

POPULER MINGGU INI

Rute, Tarif dan Jam Operasional Trans Jatim Malang Raya

Lomba Tari di Kepanjen Kidul Blitar Ricuh, Diduga Tak Berizin, Panitia Diadukan ke Polisi

Tudingan ke Kepala BNN Komjen Suyudi Dinilai Fitnah dan Tak Berdasar

Spanduk “Jaga Wali Kota Bekasi” Dilawan Spanduk “Kapan KPK Hattrick di Kota Bekasi?”

Isi Libur Natal, Siswa MA An-Nur Bululawang Ikuti Pelatihan Wirausaha Shibori

  • Tentang Javasatu
  • Redaksi
  • Kebijakan Privasi
  • Pedoman Siber
  • Kode Perilaku Perusahaan
  • Perlindungan Wartawan

© 2025 Javasatu. All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

  • Beranda
  • PENDIDIKAN
  • KESEHATAN
  • EKONOMI
  • PEMERINTAHAN
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • WISATA & KULINER
  • ESAI

© 2025 Javasatu. All Right Reserved

%d