Javasatu,Gresik- Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) ke Istana Negara. Ia mengikuti secara langsung pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) oleh Presiden Joko Widodo, Jumat (26/3/2021) kemarin.
Dalam kesempatan itu Gus Yani bersama Bupati seluruh Indonesia mendapat arahan langsung dari Presiden Jokowi. Diantaranya pembangunan skala prioritas.
“Untuk pembangunan fokus program skala prioritas, di pemerintahan Gresik Baru skala prioritas kami penanganan banjir Kali Lamong, infrastruktur (padat karya), angka kemiskinan dan pengangguran” terangnya.
Terkait penanganan kali Lamong, pihaknya telah menyiapkan program jangka panjang dan jangka pendek.
Program jangka panjang, pada tahun ini, Pemkab Gresik diawali progres pembebasan lahan. Anggarannya telah disahkan oleh DPRD Gresik sebesar lima puluh miliar.
“Penentuan lokasinya sudah disiapkan, dimana apabila sudah ada yang siap akan segera dibebaskan” ungkap dia.
Program jangka pendek, Bupati masih menunggu Memorandum of Understanding (MoU) dengan pihak Pemerintah Daerah dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS). Dalam MoU itu ada pemberian kewenangan untuk menormalisasi sedimentasi Kali Lamong.
“Setelah ada MoU ditandatangani, kami akan mengerahkan alat berat untuk segera menormalisasi Kali Lamong. Kami butuh kepastian ada payung hukum untuk mempercepat normalisasi Kali Lamong,” terangnya.
Kemudian perencanaan pemerintah yang teratur, uji coba pendidikan tatap muka. Pemberdayaan UMKM dengan membeli produk lokal untuk pemulihan ekonomi.
Pihaknya telah menandatangi MoU dengan salah satu toko ritel modern untuk menyiapkan etalase produk UMKM Gresik.
Gus Yani juga telah dan akan menjalankan perintah Presiden terkait vaksinasi skala prioritas agar mendukung pemulihan ekonomi.
“Vaksinasi terus berjalan selain tenaga kesehatan, TNI-Polri, pedagang telah menerima vaksinasi untuk membantu pemulihan ekonomi. Terkait pendidikan tatap muka, kami juga telah melakukan vaksinasi kepada guru yang ada di Gresik dengan menerapkan protokol kesehatan ketat” tutupnya. (Bas/Nuh)