Javasatu,Gresik- Asosiasi Pengusaha Desa Indonesia (APEDI) PC Gresik menggelar acara ‘Ngabuburit’ atau menunggu buka puasa di wisata Setigi Desa Sekapuk Kecamatan Ujungpangkah Gresik, Jumat (23/4/2021).
Apedi melakukan hal ini bukan tanpa alasan, dikatakan Ketua PC Apedi Gresik Zulkarnaen, upaya itu salah satu cara untuk belajar memajukan sebuah desa.
“Dengan menggali potensi desa yang memiliki wisata Setigi ini, kita bisa mendapatkan ilmu untuk belajar memajukan dan mengembangkan desa” kata Zulkarnaen.
Menurut Zulkarnaen, apa yang dimiliki oleh Desa Sekapuk dengan pemimpin seorang Kepala Desa Abdul Halim layak dijadikan tempat belajar untuk menimbah ilmu terkait kemajuan desa.
“Sambil Ta’aruf dan penguatan struktur organisasi Apedi PC Gresik, kami belajar dari tangan dingin Kades Sekapuk pak Halim yang berhasil mengubah tempat galian dan pembuangan sampah menjadi tempat wisata yang terkenal di Indonesia” ungkap Zulkarnaen.
Ia mengaku sengaja mengajak pengurus Apedi untuk ngabuburit sambil belajar kepada Kades yang memiliki gaya nyentrik ini.
“Momen ini harus kita manfaatkan sebaik baiknya, sambil kita merancang untuk penguatan Apedi kedepan untuk menggali pengalaman dari pak Halim” imbuhnya.
Zulkarnaen menambahkan, potensi desa harus dimaksimalkan dan diberdayakan, menurutnya, setiap desa memiliki potensi masing masing untuk dieksplor menjadi branding atau ikon desa.
“Ini yang menjadi garapan Apedi kedepan untuk mensupport dan pendampingan potensi desa. Ya termasuk program jaringan internet Desa” bebernya.
Terakhir pihaknya berharap semoga Apedi bisa memberikan yang terbaik kepada desa.
“Dan bermanfaat serta mensejahterakan seluruh masyarakat” tandasnya.
Sementara itu, Kades Abdul Halim menerima dengan tangan terbuka kedatangan para pengurus dan anggota Apedi PC Gresik.
Kades berpenampilan jenggot panjang dan rambut gondrong itu memaparkan tentang potensi desa, destinasi wisata dan pengembangan desa yang ia pimpin.
Ia pun tak canggung membeberkan ilmunya kepada siapa saja. Prinsipnya membangun kemajuan desa demi untuk kemajuan Indonesia.
“Kami sering diskusi dengan banyak elemen tentang kemajuan desa baik dari swasta maupun pemerintahan” kata Kades Abdul Halim.
Intinya, lanjut Halim, apa yang dimiliki itu bisa dikembangkan sesuai dengan ide kreatif untuk mencapai kesejahteraan masyarakat.
“Seperti di wisata Setigi ini, juga kami kembangkan menjadi wisata kuliner. Ada menu makanan dan minuman yang kami tawarkan, itupun yang mengelola ibu ibu PKK. Hal ini juga menjadi sensasi tersendiri bagi pengunjung sambil foto di spot view terbaik yang dimiliki wisata Setigi” terang Kades penyandang julukan desa miliarder itu. (Bas/Saf)