Javasatu,Malang- Perayaan Tahun Baru Imlek menjadi salah satu momen yang ditunggu oleh warga sekitar Desa Wonosari Kabupaten Malang atau tempat wisata religi Gunung Kawi. Karena menjadi berkah tersendiri bagi warga sekitar.

Mereka biasanya menjual berbagai kelengkapan pengunjung yang akan berziarah, ritual atau sembahyang. Para pedagang menjajakan berbagai pernak pernik buah tangan lainya.
Tapi di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini tidak akan bisa ditemui perayaan meriah seperti pada tahun sebelumnya. Ini akibat pemerintah menerapkan aturan protokol kesehatan dengan berbagai kebijakan.

Salah satu pengelola Klenteng Kwan Im di wisata religi Gunung Kawi, Anton Subagio menjelaskan, pada Jumat (12/2/2021) mendatang, pihaknya tidak akan menggelar serangkaian acara seperti pada masa sebelumnya.
“Kalau masa pandemi ini ya enggak ada acara. Iya hanya sembahyangan itu saja. Itupun cuma dari pihak internal sini (Klenteng Kwan Im, red) saja. Tidak ada dari pihak luar,” terang Anton.
Anton melanjutkan, pada tahun-tahun sebelumnya, di tempat wisata selalu dipenuhi peziarah dan wisatawan yang sekedar menikmati Imlek di Gunung Kawi.
“Biasanya kalau tidak pandemi begini, ada sekitar 200 masyarakat tionghoa yang merayakan Imlek disini. Selain itu, wisatawan juga banyak,”sambung Anton.

Sementara itu petugas tempat ritual kuno kepercayaan masyarakat Tionghoa, Ciamsi, Solikin mengatakan, bahwa dalam Momen perayaan Imlek di Klenteng Kwan Im tahun ini tidak digelar secara terbuka.
“Adanya pandemi Covid-19, ritual sembahyang mungkin akan dilakukan oleh internal saja. Tidak digelar secara terbuka dan besar-besaran seperti pada kondisi normal,” ujar Solikin.
Namun pihak pengelola tetap menyediakan fasilitas protokol kesehatan. Sebagai antisipasi membeludaknya pengunjung saat hari H perayaan Imlek.
“Itu pun kami tidak bisa menolak. Karena mereka (pengunjung, red) datang kesini itu niatnya masing-masing. Ada yang ziarah dan lainnya. Antisipasinya ya protokol kesehatan,” jelasnya.

Anton pun mengaku prihatin atas kondisi yang terjadi saat ini dan berharap bahwa pandemi yang sedang melanda bisa segera berangsur membaik.
“Kecewa dan prihatin tentu ada. Tapi kita harus tetap patuh peraturan pemerintah. Ini pun kami bisa buka setelah mendapat izin dari Pemkab Malang melalui Disparbud (Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, red),” pungkasnya. (Agb/Arf)
Comments 2