Javasatu,Malang- Diketahui debat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Malang pendukung hampir ricuh. Pasalnya ada protes dari pendukung yang tidak dibekali kartu, bisa memasuki ruangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Malang atau di mana debat tersebut di selenggarakan. Jumat (20/11/2020) malam.
Dari pantauan Javasatu.com, mereka memprotes penyelenggara debat, yaitu Komisi Pemilihan Umum (KPU). Relawan dan simpatisan merasa penyelenggara debat berat sebelah.
Para relawan dan simpatisan SANDI berpandangan, penyelenggara pilih kasih untuk memperbolehkan siapa yang bisa masuk arena debat.
Salah satu Koordinator Divisi Kampanye Malang Makmur, Budi Kriswiyanto sempat marah-marah di dalam dan luar gedung dewan. Semua yang ada di dalam ruangan komisi PDIP diperintahkan keluar. Ini semata sebagai bentuk sportifitas dalam debat.
Salah satu sumber yang enggan disebutkan namanya bilang, para relawan dan simpatisan SANDI emosi karena beberapa relawan dan simpatisan Calon Bupati dan Wakil Bupati Malang nomor urut 2, Lathifah Shohib dan Didik Budi Muljono alias LADUB, diperbolehkan masuk ke arena debat.
“Ini tadi kan ada kiai-kiai yang diperbolehkan masuk, kan seharusnya tidak boleh karena ada batasannya. Ya mereka protes, menganggap KPU ini pilih kasih,” ungkap sumber tersebut. Jumat (20/11/2020)
Meski demikian, amarah para relawan akhirnya mereda ketika Wakapolres Malang, Kompol Toni Kasmiri turun langsung mendengarkan apa yang diinginkan mereka.
Dua pendukung dari kubu LADUB dan Malang Makmur atau SANDI akhirnya berpelukan. Mereka berjanji untuk ikut menjaga kondusifitas jalannya debat meskipun tidak diperbolehkan masuk arena. (Agb/Saf)