JAVASATU.COM-MALANG- Dalam keterangannya, Kasat Narkoba Polres Malang, AKP Harjanto Mukti Eko Utomo menyebutkan, dari semua tersangka, mereka tidak saling mengenal satu sama lainya. Namun barang bukti ganja seberat 7,28 kili gram itu jenisnya sama.
Dugaan kuat ganja tersebut dipasok dari satu orang pelaku berinisial R, yang saat ini statusnya jadi buron. Dan barang haram yang dipasok dari buron R itu berasal dari wilayah Sumatera.
“Tersangka ini satu jaringan, tapi tidak saling kenal. Tersangka yang terlibat ganja murni ada 7, satu karena kedapatan sabu dan satu lagi sabu dan ganja. Masih ada dpo “atasnya” inisial R, bukan lokalan, ganja asal Sumatera, ” terang perwira yang akrab di sapa Eko itu, Jumat (25/3/2022).
Diantara mereka yang tertangkap terindikasi pernah melakukan tindak pidana yang lain. Sedang pada pengiriman ganja melalui jalan darat, Sumatera – Jateng – Jatim.
“Ada yang komisinya Rp 2 juta atau lebih. Harga per Kilonya mencapai Rp 9 juta.Dari beberapa ada residivis baik tindak pidana lain, 362 – 363. Tapi tertangkapnya di wilkum lain. Jual beli ganjanya, bervariasi ada yang satu tahun dan ada yang beberapa bulan,” tambahnya.
Berita Sebelumnya: Polres Malang Gagalkan Peredaran 7,28 Kg Ganja dan 36,5 Gram Sabu
Eko menambahkan, kali pertama penangkapan berawal dari Singosari. Satu tersangka membawa 1 Kg. Penyelidikan berlanjut ke Batu dan beberapa tersangka lain di beda tempat, termasuk Kota Malang. Dari penangkapan kemudian dikordinasikan dengan Polresta Malang Kota.
“Ganja ini dari satu orang inisial R. Masih kami profiling. Hasil kordinasi dengan Malang Kota. Peran mereka disini, ada yang ambil dari arah Barat, lalu masuk Jatim. Baru diedarkan, ” jelasnya.
Peredaran narkoba jenis ganja ini pun sempat terkendala kebijakan pemerintah terutama pada masa pembatasan atau PPKM. Meski begitu, dengan memakai kurir, dan sel terputus, peredaran dapat memasuki Jawa Timur.
Dari keberhasilan ini, AKP Harjanto Mukti Eko berjanji akan tetap menyelidiki dan mengembangkannya, serta berharap dapat membongkar jaringan sampai ke titik terakhir. Yakni ladang tanaman ganja. (Agb/Nuh)