JAVASATU.COM- Band alternatif asal Bandung, Residual Energi, kembali menghantam dunia musik bawah tanah dengan single kedua mereka berjudul “Supranatural”.

Lagu ini tidak sekadar mengandalkan distorsi dan beat berat, tapi juga menyuguhkan pengalaman metafisik yang menggugah: seolah membawa pendengar menyusuri lorong dunia lain, yakni alam yang tak tersentuh pancaindra.
Dengan irama yang perlahan menghantui dan lapisan sound yang intens, “Supranatural” mengisahkan seseorang yang hidup dengan indra keenam, yakni merasa, melihat, dan mendengar sesuatu yang tak kasatmata.
Lagu ini lahir dari eksplorasi pertanyaan-pertanyaan batin: Apakah mereka yang punya kemampuan supranatural sadar bahwa mereka berbeda? Dan jika ya, bagaimana hidup mereka dipengaruhi oleh bisikan, tangisan, bahkan jeritan dari dimensi lain?
“Kami ingin merangkum pengalaman imajiner itu dalam musik, yakni bagaimana seseorang terganggu oleh penampakan dan bisikan, lalu perlahan merasa bahwa ini adalah beban, bukan anugerah,” ujar salah satu personel Residual Energi, Minggu (20/4/2025).
“Supranatural” hadir dengan nuansa heavy rock yang tetap bisa dicerna: drum yang berjalan tenang namun menghentak, gitar berdistorsi yang terkontrol tapi menakutkan, dan atmosfer gelap yang konsisten dari awal hingga akhir lagu.
Energi dari Dunia Lain
Residual Energi berdiri pada akhir 2020. Nama band ini diambil dari konsep metafisik residual energy, yakni keyakinan bahwa emosi atau kejadian ekstrem meninggalkan “energi sisa” dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Energi itulah yang coba mereka terjemahkan ke dalam musik: kuat, mencekam, dan penuh narasi bawah sadar.
Grup ini digawangi oleh:
-
Angga Bule – Empat Senar
-
Ardi – Lead Enam Senar
-
Meru – Gendang
-
Uday – Enam Senar
Mereka mengusung perpaduan Heavy Metal, Stoner Rock, dan Rock Alternatif, dengan pengaruh dari band seperti The Sword, Gojira, Sleep, hingga Komunal.
Meski berasal dari selera musik berbeda, mereka menyatu dalam satu misi: menciptakan suara yang bukan hanya keras, tapi juga bernyawa.
Dengan “Supranatural”, Residual Energi membuktikan bahwa musik keras bukan sekadar teriakan dan distorsi. Ia bisa menjadi medium untuk bercerita, yakni tentang hal-hal yang tak terlihat, tapi selalu ada di sekitar. (Arf)