JAVASATU.COM- Nama d’Kross Boxing Camp tak hanya harum di dunia tinju. Sasana yang berada di Perumahan BTU, Blok GA35 No.68, Kelurahan Madyopuro, Kedungkandang, Kota Malang ini juga aktif membina atlet dari berbagai cabang olahraga beladiri, termasuk karate.

Setiap Minggu pagi, suasana di d’Kross Boxing Camp tampak hidup. Aremania dan masyarakat umum terlihat berlatih tinju dalam format open fight, sementara anak-anak dengan tekun mengikuti latihan karate.
“Latihan ini terbuka dan gratis. Tidak hanya tinju, tapi juga ada MMA, muay thai, kick boxing, hingga silat, menyesuaikan dengan tim pelatih dari komunitas d’Kross Arema,” jelas Ade Herawanto, penggagas d’Kross Boxing Camp yang akrab disapa Sam Ade, Minggu (13/7/2035).
Sasana ini sebelumnya dikenal luas karena melahirkan petinju nasional seperti (alm.) Hero Tito dan Rivo Rengkung, yang berhasil meraih gelar juara dunia. Kini, d’Kross Boxing Camp memperluas kiprah dengan membina komunitas olahraga lainnya.
Salah satunya adalah Dojo Bulteru (Bulan Terang Utama) yang bernaung di bawah Mushikawa Karate-Do Indonesia. Dipimpin oleh Sensei Yusuf Zenuri dan Sensei Sinta Esaipul, dojo ini telah berlatih di d’Kross Boxing Camp selama satu tahun dan mencetak sejumlah prestasi membanggakan.
Pada Kejurnas Musikawa ke-2 yang digelar 6 Juli 2025 lalu, 21 atlet dari dojo ini bertanding di kelas komite dan 3 atlet di kelas kata. Hasilnya, tiga atlet menyabet juara 1, disusul podium juara 2 dan 3 di beberapa kategori.
Mereka juga pernah berlaga di ajang internasional seperti Geokursin World Championship di Yogyakarta yang diikuti 15 negara. Salah satu atlet bahkan meraih Juara 2 tingkat internasional.
“Terima kasih kepada Sam Ade yang telah memberi kami ruang latihan. Ini sangat membantu perkembangan atlet muda,” ujar Sensei Yusuf Zenuri, Minggu (13/7/2025).

Didukung Komisi A DPRD Kota Malang
Apresiasi atas kiprah d’Kross Boxing Camp juga datang dari Komisi A DPRD Kota Malang. Anggota Komisi A, Danny Agung Prasetyo menyebut Sam Ade telah menghidupkan kembali semangat olahraga beladiri di Kota Malang.
“Saya pribadi mendukung penuh langkah Sam Ade. Malang punya sejarah kuat dalam dunia tinju,” kata politisi Gerindra itu, Minggu (13/7/2025).
Danny mengingatkan kejayaan tinju Malang era 1980-an, dengan nama-nama besar seperti Thomas Americo, Dobrak Arter, Little Pono, dan Monot.
Salah satu cerita yang ia soroti adalah tentang Thomas Americo yang sukses merebut gelar juara OPBF setelah meng-KO petinju Korea Selatan, Sang Mo Koo di Surabaya pada 1980.
“Kalau semangat d’Kross ini terus dijaga, bukan tidak mungkin Kota Malang akan kembali melahirkan petinju hebat seperti di masa lalu,” pungkasnya. (Dop/Nuh)