JAVASATU.COM-MALANG- Dalam Even Banyuwangi Championship Pencak Silat yang diselenggarakan di GOR TAWANGALUN, Kabupaten Banyuwangi, 3 siswa asal Kabupaten Malang menorehkan hasil yang membanggakan, dengan menyabet 2 emas, 1 perak dan 1 perunggu.
Ketiganya adalah Mohammad Salman Mika Amrullah juara 1 kategori usia dini putra-mini, Adzkia Rajwa Pahlevi juara 1 usia dini-A, Ibnu Syddad Abqori Ongko Widjoyo juara 2 usia dini putra-A dan Mohammad Aimar Azka Amrullah mendapat medali perunggu.
Salah satu orang tua siswa yang berprestasi dan membanggakan daerah asal itu mengaku sangat senang dengan perjuangan anaknya, hingga mendapatkan hasil sesuai targetnya.
“Ini adalah even besar pertama yang diikuti anak kami. Namun sudah mendapat prestasi yang luar biasa. Kalau anak kami sendiri, disekolah sudah berlatih selama dua tahun, akan tetapi baru terjuan ke gelanggang di kejuaraan baru kali ini,” ujar Mohammad Azmi Amrullah, yang merupakan orang tua dari Mohammad Salman Mika Amrullah, peraih medali emas tersebut, Rabu (23/3/2022).
Pria yang akrab disapa Azmi tersebut juga mengatakan, anaknya meraih juara pada kategori usia dini (8 tahun), melalui grup pencak silat Tapak Suci Jolotundo asal Surabaya, lantaran di sekolahnya tidak mengeluarkan kontingen secara mandiri.
“Terimakasih, sekolah sudah memfasilitasi anak kami dalam berlatih. Namun besar harapan kami, sekolah Al-Uswah Singosari mengeluarkan kontingen secara mandiri. Hal Ini penting, karena bisa mewakili sekolah, bahkan mengharumkan nama Kabupaten Malang di tingkat Jawa Timur, atau Nasional. Kali ini, anak kami bergabung group silat asal Surabaya, Tapak Suci Jolotundo,” ucap Azmi bangga.
Masih di tempat yang sama, Randy Reza Pahlevi, atau orang tua dari Adzkia Rajwa Pahlevi juga mendorong pihak sekolah mengeluarkan kontingen secara mandiri.
“Sekolah kami sudah mendukung dan memfasilitasi, akan tetapi besar harapan kami harus mampu mengeluarkan kontingen secara mandiri. Kami yakin dengan 4 orang siswa dari Al-Uswah bisa meraih medali, apalagi diikuti oleh kontingen sekolah kami sendiri. Tidak menutup kemungkinan bisa banyak medali yang bisa diraih,” ujarnya, Rabu (23/3/2022).
Sementara itu, Naning Suci Wulandari, orang tua dari Ibnu Syddad Abqori Ongko Widjoyo menyampaikan, akan terus bersemangat untuk mengikuti event-event besar berikutnya.
“Kami akan terus semangat berlatih dan akan mengikuti kejuaran besar berikutnya. Khususnya di Malang, ” tandas wanita berjilbab tersebut.
Ketua Even Championship Banyuwangi Pencak silat, Romy Ardiansyah mengatakan, bahwa kejuaraan ini tujuannya, menepis anggapan pencak silat sebagai olahraga tradisional dan dianggap sebelah mata. Padahal olahraga pencak silat adalah olahraga yang bernilai jual dan bergengsi.
“Secara keseluruhan, kami sudah menggelar sebanyak event 18 kali di Indonesia yaitu Pulau Jawa dan Bali peminatnya sangat bagus. Seperti saat ini di Banyuwangi diikuti 2100 peserta. Namun karena ini open tournament, maka juga ada peserta dari luar kota seperti Surabaya, Jember, Situbondo, Bandung, bahkan Bali, ” ujar Romy Ardiansyah.
Romy melanjutkan bahwa pihak telah bekersama dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI), Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI), Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Jawa Timur, IPSI Banyuwangi, KONI Banyuwangi, Dispora Banyuwangi.
“Habis ini akan menggelar event ke Magelang, lalu Banten, kemudian ke Bali. Dengan harapan, olahraga pencak silat disenangi oleh banyak masyarakat luas, ” Imbuhnya.
Lebih jauh, Romy juga menuturkan, bahwa dalam kejuaraan yang digelar selama dua hari mulai Senin 21 Maret hingga Selasa 22 Maret 2022 tersebut, menggunakan sistem pemasalan. Dengan memperkenalkan pencak silat terhadap pemula.
“Jadi kita memperkenalkan pencak silat dari usia dini. Orang mengenal silat itu tidak usia dini, tapi SMP dan SMA baru bergabung silat. Dan sistem pemasal adalah pemula yang baru terjun ke gelanggang. Dengan begitu mereka belajar dan berani terjun ke lapangan. Tak hanya itu, semua peserta yang kalah bertanding juga mendapatkan medali, agar bersemangat ketika kembali ke daerahnya , ” pungkasnya. (Agb/Saf)